Kepala BNN Sebut Titik Rawan Sumut 1.192 (Terbanyak) di Indonesia, Ketua DPRDSU: Orangtua Kunci Melawan Narkoba !

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut) Drs Baskami Ginting saat menyampaikan sambutan dalam HUT ke-5 Komunitas Aksi Jurnalis Independen (KAJI) Unit DPRD Sumut,Jumat sore (28/1/2022) di Panti Asuhan LKSA Bala Keselamatan Jalan Samanhudi Medan. (Foto Dok: www.MartabeSumut.com)
Bagikan Berita :

www.MartabeSumut.com, Medan

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Petrus Golose mengungkap 8.691 titik rawan Narkoba di Indonesia. Peredaran Narkoba pada 8.691 titik disebutnya masuk kategori waspada dan bahaya. Komjen Petrus membeberkan, ada 3 provinsi tercatat memiliki kawasan rawan Narkoba terbanyak. Yaitu Sumatera Utara (Sumut) 1.192 kawasan, Jawa Timur (Jatim) 1.162 titik serta Lampung 903 kawasan rawan.

BACA LAGI: Oktober 2021 Ada 1,5 Juta Warga Sumut Korban Narkotika, Baskami Ginting Minta Pemprovsu Bangun RSKO

BACA LAGI: 72 Orang Divaksin, Ketua DPRDSU Imbau Legislator, ASN, Pegawai & Wartawan Ikuti Booster

BACA LAGI: Hari Ini, Sekretariat DPRDSU Gelar Vaksinasi Booster Buat 100 Legislator & ASN

BACA LAGI: Soal KJA di Danau Toba, Zeira Salim Desak Pemerintah Pikirkan Relokasi & Edukasi Masyarakat

BACA LAGI: Politisi PKB Sumut Zeira Salim Ritonga Minta Presidential Threshold 10 Persen

BACA LAGI: Gubsu Jewer Pelatih Billiar, Lamsiang, SH, MH: Tak Sesuai Visi Sumut Bermartabat !

BACA LAGI: Wujudkan Indonesia Berkelas Dunia dengan SDM Berintegritas Tanpa KKN !

BACA LAGI: Gugat PAW, Kiki Handoko Sembiring: Saya Gak Pernah Langgar AD/ART PDIP, Aturan DPRDSU Apalagi Terpidana !

BACA LAGI: Pakar Hukum Tata Negara Dr Mirza: SK Perpanjangan Tidak Sah, 2 Petahana KPID Sumut Terpilih Terancam Gugur

BACA LAGI: Seleksi Dianggap Curang, Ketua DPRD Sumut Janji Tidak Teken 7 Nama Komisioner KPID Pilihan Komisi A

BACA LAGI: HUT ke-5 KAJI DPRD Sumut dengan 100 Anak Panti, Baskami & Zeira: Gelar Terus Aksi Sosial

BACA LAGI: KAJI Unit DPRD Sumut HUT ke-5, Zeira Salim Ritonga Apresiasi Aksi Sosial Buat 100 Yatim Piatu

Menanggapi Sumut “juara 1” peredaran Narkoba, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) Drs Baskami Ginting menilai, kunci melawan Narkoba terletak di tangan orangtua. Ditemui www.MartabeSumut.com di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Jumat siang (11/2/2022), Baskami menegaskan Provinsi Sumut memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1/2019 tentang Fasilitasi Pencegahan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya.

BACA LAGI: Lawan Narkoba, Anggota DPRDSU Fahrizal Nasution Sarankan Negara Pakai Pola PPKM Sekat Penyelundupan

BACA LAGI: Penggerak Anti Narkoba Sumut Toni Togatorop: Pemangku Kepentingan & Penegak Hukum Terkesan tak Getol Memberantas !

BACA LAGI: Kasus Narkoba Berujung Tuduhan Tebusan Rp. 30 Juta & Asusila, Dr Jonius: Tak Ada Perkembangan, Kita Panggil Polisi

BACA LAGI: Dapil Sumut 6 DPRDSU Laporkan Reses, Zeira Salim Sesalkan Peredaran Narkoba Marak di Kab Labura

Legislator DPRDSU Kerap Sosper Narkoba

Nah, berlandaskan Perda tersebut, Baskami menginformasikan bahwa 100 anggota DPRDSU kerap turun ke kab/kota di Sumut melakukan Sosialisasi Perda (Sosper) Narkoba. “Masuk kampung-kampung kami semua. Kami imbau warga. Kita jangan hanya mengharapkan polisi dan BNN memberantas Narkoba. Masyarakat patut aktif. Khususnya bapak/ibu atau orangtua di rumah. Jaga dan awasi anak-anak. Jangan sembarangan kasih uang sama anak. Berbahaya sekali. Kita mau sayangi, tapi dipakainya (uang) membeli hal-hal lain. Kuncinya orangtua,” yakin Baskami.

BACA LAGI: Supaya Perda Fasilitasi Pencegahan Narkoba No 1/2019 Efektif, Komisi E DPRDSU Imbau Gubsu Keluarkan Peraturan Teknis

TONTON VIDIO: Sosialisasi Bahaya Narkoba KAJI Unit DPRD Sumut Terhadap 1.500 Siswa di SMAN 5 Jalan Pelajar Medan, Rabu 2 Mei 2018.

BACA LAGI: Rumah Wartawan Diduga Dibakar, DPRDSU: Judi & Narkoba Mustahil Langgeng Jika Oknum Aparat Tidak Membeking

BACA LAGI: Sumut “Juara 1” Narkoba, Kab Tapteng Punya Perda Pengusiran Pemakai Narkoba

Perda Narkoba Tanpa Pergub

Politisi PDIP ini pun menyayangkan keberadaan Perda Narkoba namun Pergub belum dibuat Pemprovsu untuk mem-breakdown regulasi secara teknis. Akibatnya 100 legislator DPRDSU rutin ke bawah demi menampung aspirasi berkembang di lapangan. Sehingga kelak Pergub bisa disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. “Contoh, mendesak sekali Sumut membangun Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) milik pemerintah. Jadi korban Narkoba jangan bawa ke penjara, rehab aja. Bandarnya tembak mati aja. Kan kasihan para pemakai, mereka cuma korban. Rehablah. Kasih vitamin, kasih pendidikan moral, agama bahkan keahlian,” usul Baskami.

BACA LAGI: Sumut “Juara 1” Narkoba, Polda Sumut Sebut Pengungkapan Kasus & Jumlah Tsk Tinggi

BACA LAGI: Wadir Reskrimum: Ada Tangkap Lepas Kasus Narkoba, Laporkan ke Propam Poldasu !

BACA LAGI: Sumut “Juara 1” Narkoba, Kepala BNN Sumut Akui tak Mampu

BACA LAGI: RDP Sumut “Juara 1” Narkoba: Pemprovsu tak Datang, Komisi A DPRDSU Meradang

Kawasan Hiburan Bebas Transaksi Narkoba ?

Salah satu ukuran penilaian BNN RI soal titik-titik rawan maraknya Narkoba adalah keberadaan kawasan hiburan malam. Sementara hiburan malam di Sumut terkesan bebas jual Narkoba bak kacang goreng, pendapat Anda terkait lemahnya pengawasan aparat/Pemda serta indikasi keterlibatan oknum aparat ? Baskami tidak mengingkari. Dia mengakui aparat dan Pemda belum maksimal mengawasi. Kendati demikian, anggota DPRDSU 3 periode itu kembali menekankan urgensi peran orangtua dalam institusi rumah tangga/keluarga. Jika masing-masing orangtua serius menjaga anggota keluarganya, Baskami percaya perdagangan gelap Narkoba tidak bakal laku di masyarakat. “Betul aparat wajib awasi kawasan hiburan. Kita akui aparat kita tidak sempurna, makanya kita bantu mereka. Kita ikut awasi keluarga di rumah dong. Intinya, orangtua jaga rumah tangga dan keluarga. Ibu-ibu memantau anak sedari awal, bapaknya juga. Kalo anaknya aneh-aneh, ya dikontrol. Jangan kita cerita berantas padahal kita gak peduli atau terlibat,” ingat Baskami.

BACA LAGI: Dikonfirmasi Sumut “Juara 1” Narkoba, Kepala BNN Brigjen Atrial Sebut Prevalensi

BACA LAGI: Sumut “Juara 1” Narkoba, Sekretaris Komisi A DPRDSU Sebut Gubsu tak Serius Menangani

BACA LAGI: Anggota DPRDSU Malu Dengar Tangkap-Lepas Narkoba, Kepala BNN Sumut Diingatkan Jangan Ada Dusta Diantara Kita

BACA LAGI: Geram Sumut Juara 1 Narkoba, Politisi Hanura Tanya Dimana Kepala BNN & Kapolda ?

Pemangku Kepentingan Bersinergi

Wakil rakyat asal Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut 2 wilayah Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Helvetia, Medan Barat, Medan Baru dan Medan Petisah tersebut berharap, semua pemangku kepentingan di Sumut harus bersinergi memberantas Narkoba. Apalagi strategi bandar Narkoba dipastikannya memakai sistem memberikan (gratis) dulu kepada para korban. Setelah umpannya kena, barulah korban-korban Narkoba dijerat. “Okelah polisi dan BNN dituntut rakyat proaktif selaku institusi Negara. Namun sampai dimanalah kemampuan mereka ? Sekali lagi, hemat saya dari rumah tangga kuncinya dulu. Orangtua. Apa kita mau masalah (Narkoba) di keluarga kita orang lain yang perbaiki ? Misalnya nih, kita kena lampu merah di jalan raya. Saat ada polisi, tidak kita terobos. Tapi ketika gak ada polisi, lampu merah kita terobos. Lalu karena menerobos kita tabrakan. Salah siapa ? Apa polisi yang tidak mengawasi,” ucap Baskami mengilustrasikan.

BACA LAGI: Narkoba Masih Marak di Sumut, Rusdi Lubis Sindir Kepala BNN Soal Anggaran SDM Tinggi & Adu Kekuatan

BACA LAGI: Komisi A DPRDSU Komit Sosialisasikan Bahaya Narkoba kepada Rakyat Dalam Setiap Reses

BACA LAGI: Dukung KAJI Unit DPRD Sumut Cegah Narkoba di Sekolah, Kepala BNN Sumut: Belum ada Wartawan Begini

BACA LAGI: Terima Audiensi KAJI Unit DPRD Sumut, Kapolrestabes Medan: Kunci Melawan Narkoba Ketahanan Sosial

Imbau Kerjasama Para Pihak

Terakhir, faktanya (walau ada polisi dan BNN) toh sekarang Provinsi Sumut “juara 1” peredaran Narkoba, apa yang ingin Anda katakan ? Baskami terdengar menarik nafas sesaat. Bagi dia, semangat berbagai komponen jangan pernah berhenti memerangi peredaran gelap Narkoba. Baskami mengajak kalangan orangtua, masyarakat, aparat kepolisian, BNN serta unsur pemerintah bersama-sama mengawasi lingkungan terkecil masing-masing. “Tangkap siapa saja pemakai Narkoba. Jangan pukuli, jangan penjara. Pulihkan aja dia,” simpul Baskami Ginting mantap.

BACA LAGI: Kapoldasu Apresiasi KAJI Unit DPRD Sumut Sosialisasikan Bahaya Narkoba di Lingkungan SMA & Kampus

BACA LAGI: Catat..! 12 Mei KAJI Unit DPRD Sumut & UPMI Sosialisasikan Bahaya Narkoba, Rektor: Semoga Kapoldasu & Ka BNN Hadir

BACA LAGI: 18 Kab/Kota di Sumut Belum ada BNN, Gubsu Diminta Terbitkan Pergub Pencegahan Narkoba

BACA LAGI: Sumut “Juara 2” Narkoba, Sarma Hutajulu: Kampung Kubur tak Tuntas, Oknum TNI/Polri Banyak Terlibat

Pernyataan Kepala BNN RI

Seperti diketahui, Kepala BNN RI Komjen Petrus Golose menyampaikan 8.691 titik rawan Narkoba di Indonesia, Kamis (10/2/2022) tatkala memberi kuliah umum di Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Dalam paparannya, terdapat 3 provinsi tercatat memiliki kawasan rawan Narkoba terbanyak. Meliputi Provinsi Sumut 1.192 kawasan, Provinsi Jatim 1.162 kawasan dan Provinsi Lampung 903 kawasan rawan.

BACA LAGI: Keseriusan Pemprovsu Cegah Narkoba Dipertanyakan, Kesbangpol Tak Gunakan Anggaran TP4GN Rp. 1,7 M

BACA LAGI: Ajak Warga Medan Gempur Narkoba, Kapolrestabes: Pemerintah Tingkatkan Kualitas Hidup & Pendapatan

BACA LAGI: 2 Mei Sosialisasikan Bahaya Narkoba, Kesbangpol Sumut: Organisasi Seperti KAJI Unit DPRD Sumut Langka

BACA LAGI: Rektor UPMI Setuju KAJI Unit DPRD Sumut Sosialisasi Bahaya Narkoba Bagi 1.000 Mahasiswa

TONTON VIDIO: KAJI Unit DPRD Sumut Bagi 500 Masker ke Pengendara, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting: Kegiatan Kecil, Manfaat KAJI Buat Masyarakat Besar

BACA LAGI: Sosialisasi Bahaya Narkoba KAJI Unit DPRD Sumut: 6 Narasumber Ingatkan 1.500 Siswa SMAN 5 Waspada

BACA LAGI: KAJI Unit DPRD Sumut Bagi 500 Masker ke Pengendara, Baskami Ginting: Kegiatan Kecil, Manfaat KAJI Buat

BACA LAGI: Hadiri HUT ke-4 KAJI DPRD Sumut, Zeira & Robert Dorong Bansos ke Panti Asuhan Al-Marhamah

BACA LAGI: KAJI Unit DPRD Sumut Rayakan Natal, Salurkan Sembako & Tali Asih Buat Yatim Piatu PA Anak Gembira Simalingkar

BACA LAGI: Rayakan Natal di LP Tanjung Gusta Medan, KAJI Unit DPRD Sumut Beri Narapidana 100 Paket Natal

BACA LAGI: HUT ke-1, KAJI Unit DPRD Sumut Berbagi Kasih dengan Lansia di Panti Jompo Harapan Jaya Marelan

BACA LAGI: Aksi Sosial KAJI Unit DPRD Sumut Jelang Idul Fitri 1438 H itu Bikin 106 Anak Yatim Tersenyum

BACA LAGI: Korban Jiwa Gempa Lombok 387 Orang, KAJI Unit DPRD Sumut Salurkan Bantuan Rp. 650 Ribu

Komjen Petrus menyatakan, indikator karakteristik pokok (kawasan rawan Narkoba) dapat dilihat dari berbagai situasi. Mulai dari angka kasus kejahatan Narkotika, angka kriminalitas atau aksi kekerasan, jumlah bandar atau pengedar Narkoba, kegiatan produksi Narkotika, angka pengguna Narkotika, jumlah barang bukti Narkotika yang berhasil disita aparat, pintu masuk (entry point) Narkotika hingga jumlah kurir Narkotika. “Sedangkan 5 faktor pendukung kawasan digolongkan rawan Narkotika didasari banyaknya lokasi hiburan, tempat kos, hunian privasi tinggi, angka kemiskinan tinggi di wilayah tertentu, ketiadaan sarana publik dan rendahnya interaksi sosial masyarakat,” ujar Komjen Petrus. (MS/BUD)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here