
www.MartabeSumut.com, Medan
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Petrus Golose mengungkap 8.691 titik rawan Narkoba di Indonesia. Peredaran Narkoba pada 8.691 titik disebutnya masuk kategori waspada dan bahaya. Komjen Petrus membeberkan, ada 3 provinsi tercatat memiliki kawasan rawan Narkoba terbanyak. Yaitu Sumatera Utara (Sumut) 1.192 kawasan, Jawa Timur (Jatim) 1.162 titik serta Lampung 903 kawasan rawan.
BACA LAGI: Oktober 2021 Ada 1,5 Juta Warga Sumut Korban Narkotika, Baskami Ginting Minta Pemprovsu Bangun RSKO
BACA LAGI: 72 Orang Divaksin, Ketua DPRDSU Imbau Legislator, ASN, Pegawai & Wartawan Ikuti Booster
BACA LAGI: Hari Ini, Sekretariat DPRDSU Gelar Vaksinasi Booster Buat 100 Legislator & ASN
BACA LAGI: Soal KJA di Danau Toba, Zeira Salim Desak Pemerintah Pikirkan Relokasi & Edukasi Masyarakat
BACA LAGI: Politisi PKB Sumut Zeira Salim Ritonga Minta Presidential Threshold 10 Persen
BACA LAGI: Gubsu Jewer Pelatih Billiar, Lamsiang, SH, MH: Tak Sesuai Visi Sumut Bermartabat !
BACA LAGI: Wujudkan Indonesia Berkelas Dunia dengan SDM Berintegritas Tanpa KKN !
BACA LAGI: Seleksi Dianggap Curang, Ketua DPRD Sumut Janji Tidak Teken 7 Nama Komisioner KPID Pilihan Komisi A
BACA LAGI: HUT ke-5 KAJI DPRD Sumut dengan 100 Anak Panti, Baskami & Zeira: Gelar Terus Aksi Sosial
BACA LAGI: KAJI Unit DPRD Sumut HUT ke-5, Zeira Salim Ritonga Apresiasi Aksi Sosial Buat 100 Yatim Piatu
Menanggapi Sumut “juara 1” peredaran Narkoba, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) Drs Baskami Ginting menilai, kunci melawan Narkoba terletak di tangan orangtua. Ditemui www.MartabeSumut.com di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Jumat siang (11/2/2022), Baskami menegaskan Provinsi Sumut memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1/2019 tentang Fasilitasi Pencegahan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya.
BACA LAGI: Lawan Narkoba, Anggota DPRDSU Fahrizal Nasution Sarankan Negara Pakai Pola PPKM Sekat Penyelundupan
BACA LAGI: Dapil Sumut 6 DPRDSU Laporkan Reses, Zeira Salim Sesalkan Peredaran Narkoba Marak di Kab Labura
Legislator DPRDSU Kerap Sosper Narkoba
Nah, berlandaskan Perda tersebut, Baskami menginformasikan bahwa 100 anggota DPRDSU kerap turun ke kab/kota di Sumut melakukan Sosialisasi Perda (Sosper) Narkoba. “Masuk kampung-kampung kami semua. Kami imbau warga. Kita jangan hanya mengharapkan polisi dan BNN memberantas Narkoba. Masyarakat patut aktif. Khususnya bapak/ibu atau orangtua di rumah. Jaga dan awasi anak-anak. Jangan sembarangan kasih uang sama anak. Berbahaya sekali. Kita mau sayangi, tapi dipakainya (uang) membeli hal-hal lain. Kuncinya orangtua,” yakin Baskami.
TONTON VIDIO: Sosialisasi Bahaya Narkoba KAJI Unit DPRD Sumut Terhadap 1.500 Siswa di SMAN 5 Jalan Pelajar Medan, Rabu 2 Mei 2018.
BACA LAGI: Sumut “Juara 1” Narkoba, Kab Tapteng Punya Perda Pengusiran Pemakai Narkoba
Perda Narkoba Tanpa Pergub
Politisi PDIP ini pun menyayangkan keberadaan Perda Narkoba namun Pergub belum dibuat Pemprovsu untuk mem-breakdown regulasi secara teknis. Akibatnya 100 legislator DPRDSU rutin ke bawah demi menampung aspirasi berkembang di lapangan. Sehingga kelak Pergub bisa disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. “Contoh, mendesak sekali Sumut membangun Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) milik pemerintah. Jadi korban Narkoba jangan bawa ke penjara, rehab aja. Bandarnya tembak mati aja. Kan kasihan para pemakai, mereka cuma korban. Rehablah. Kasih vitamin, kasih pendidikan moral, agama bahkan keahlian,” usul Baskami.
BACA LAGI: Sumut “Juara 1” Narkoba, Polda Sumut Sebut Pengungkapan Kasus & Jumlah Tsk Tinggi
BACA LAGI: Wadir Reskrimum: Ada Tangkap Lepas Kasus Narkoba, Laporkan ke Propam Poldasu !
BACA LAGI: Sumut “Juara 1” Narkoba, Kepala BNN Sumut Akui tak Mampu
BACA LAGI: RDP Sumut “Juara 1” Narkoba: Pemprovsu tak Datang, Komisi A DPRDSU Meradang
Kawasan Hiburan Bebas Transaksi Narkoba ?
Salah satu ukuran penilaian BNN RI soal titik-titik rawan maraknya Narkoba adalah keberadaan kawasan hiburan malam. Sementara hiburan malam di Sumut terkesan bebas jual Narkoba bak kacang goreng, pendapat Anda terkait lemahnya pengawasan aparat/Pemda serta indikasi keterlibatan oknum aparat ? Baskami tidak mengingkari. Dia mengakui aparat dan Pemda belum maksimal mengawasi. Kendati demikian, anggota DPRDSU 3 periode itu kembali menekankan urgensi peran orangtua dalam institusi rumah tangga/keluarga. Jika masing-masing orangtua serius menjaga anggota keluarganya, Baskami percaya perdagangan gelap Narkoba tidak bakal laku di masyarakat. “Betul aparat wajib awasi kawasan hiburan. Kita akui aparat kita tidak sempurna, makanya kita bantu mereka. Kita ikut awasi keluarga di rumah dong. Intinya, orangtua jaga rumah tangga dan keluarga. Ibu-ibu memantau anak sedari awal, bapaknya juga. Kalo anaknya aneh-aneh, ya dikontrol. Jangan kita cerita berantas padahal kita gak peduli atau terlibat,” ingat Baskami.
BACA LAGI: Dikonfirmasi Sumut “Juara 1” Narkoba, Kepala BNN Brigjen Atrial Sebut Prevalensi
BACA LAGI: Sumut “Juara 1” Narkoba, Sekretaris Komisi A DPRDSU Sebut Gubsu tak Serius Menangani
BACA LAGI: Geram Sumut Juara 1 Narkoba, Politisi Hanura Tanya Dimana Kepala BNN & Kapolda ?
Pemangku Kepentingan Bersinergi
Wakil rakyat asal Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut 2 wilayah Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Helvetia, Medan Barat, Medan Baru dan Medan Petisah tersebut berharap, semua pemangku kepentingan di Sumut harus bersinergi memberantas Narkoba. Apalagi strategi bandar Narkoba dipastikannya memakai sistem memberikan (gratis) dulu kepada para korban. Setelah umpannya kena, barulah korban-korban Narkoba dijerat. “Okelah polisi dan BNN dituntut rakyat proaktif selaku institusi Negara. Namun sampai dimanalah kemampuan mereka ? Sekali lagi, hemat saya dari rumah tangga kuncinya dulu. Orangtua. Apa kita mau masalah (Narkoba) di keluarga kita orang lain yang perbaiki ? Misalnya nih, kita kena lampu merah di jalan raya. Saat ada polisi, tidak kita terobos. Tapi ketika gak ada polisi, lampu merah kita terobos. Lalu karena menerobos kita tabrakan. Salah siapa ? Apa polisi yang tidak mengawasi,” ucap Baskami mengilustrasikan.
BACA LAGI: Narkoba Masih Marak di Sumut, Rusdi Lubis Sindir Kepala BNN Soal Anggaran SDM Tinggi & Adu Kekuatan
BACA LAGI: Komisi A DPRDSU Komit Sosialisasikan Bahaya Narkoba kepada Rakyat Dalam Setiap Reses
BACA LAGI: Dukung KAJI Unit DPRD Sumut Cegah Narkoba di Sekolah, Kepala BNN Sumut: Belum ada Wartawan Begini
BACA LAGI: Terima Audiensi KAJI Unit DPRD Sumut, Kapolrestabes Medan: Kunci Melawan Narkoba Ketahanan Sosial
Imbau Kerjasama Para Pihak
Terakhir, faktanya (walau ada polisi dan BNN) toh sekarang Provinsi Sumut “juara 1” peredaran Narkoba, apa yang ingin Anda katakan ? Baskami terdengar menarik nafas sesaat. Bagi dia, semangat berbagai komponen jangan pernah berhenti memerangi peredaran gelap Narkoba. Baskami mengajak kalangan orangtua, masyarakat, aparat kepolisian, BNN serta unsur pemerintah bersama-sama mengawasi lingkungan terkecil masing-masing. “Tangkap siapa saja pemakai Narkoba. Jangan pukuli, jangan penjara. Pulihkan aja dia,” simpul Baskami Ginting mantap.
BACA LAGI: Kapoldasu Apresiasi KAJI Unit DPRD Sumut Sosialisasikan Bahaya Narkoba di Lingkungan SMA & Kampus
BACA LAGI: 18 Kab/Kota di Sumut Belum ada BNN, Gubsu Diminta Terbitkan Pergub Pencegahan Narkoba
BACA LAGI: Sumut “Juara 2” Narkoba, Sarma Hutajulu: Kampung Kubur tak Tuntas, Oknum TNI/Polri Banyak Terlibat
Pernyataan Kepala BNN RI
Seperti diketahui, Kepala BNN RI Komjen Petrus Golose menyampaikan 8.691 titik rawan Narkoba di Indonesia, Kamis (10/2/2022) tatkala memberi kuliah umum di Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Dalam paparannya, terdapat 3 provinsi tercatat memiliki kawasan rawan Narkoba terbanyak. Meliputi Provinsi Sumut 1.192 kawasan, Provinsi Jatim 1.162 kawasan dan Provinsi Lampung 903 kawasan rawan.
BACA LAGI: Keseriusan Pemprovsu Cegah Narkoba Dipertanyakan, Kesbangpol Tak Gunakan Anggaran TP4GN Rp. 1,7 M
BACA LAGI: Ajak Warga Medan Gempur Narkoba, Kapolrestabes: Pemerintah Tingkatkan Kualitas Hidup & Pendapatan
BACA LAGI: Rektor UPMI Setuju KAJI Unit DPRD Sumut Sosialisasi Bahaya Narkoba Bagi 1.000 Mahasiswa
TONTON VIDIO: KAJI Unit DPRD Sumut Bagi 500 Masker ke Pengendara, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting: Kegiatan Kecil, Manfaat KAJI Buat Masyarakat Besar
BACA LAGI: Sosialisasi Bahaya Narkoba KAJI Unit DPRD Sumut: 6 Narasumber Ingatkan 1.500 Siswa SMAN 5 Waspada
BACA LAGI: Hadiri HUT ke-4 KAJI DPRD Sumut, Zeira & Robert Dorong Bansos ke Panti Asuhan Al-Marhamah
BACA LAGI: Rayakan Natal di LP Tanjung Gusta Medan, KAJI Unit DPRD Sumut Beri Narapidana 100 Paket Natal
BACA LAGI: HUT ke-1, KAJI Unit DPRD Sumut Berbagi Kasih dengan Lansia di Panti Jompo Harapan Jaya Marelan
BACA LAGI: Aksi Sosial KAJI Unit DPRD Sumut Jelang Idul Fitri 1438 H itu Bikin 106 Anak Yatim Tersenyum
BACA LAGI: Korban Jiwa Gempa Lombok 387 Orang, KAJI Unit DPRD Sumut Salurkan Bantuan Rp. 650 Ribu
Komjen Petrus menyatakan, indikator karakteristik pokok (kawasan rawan Narkoba) dapat dilihat dari berbagai situasi. Mulai dari angka kasus kejahatan Narkotika, angka kriminalitas atau aksi kekerasan, jumlah bandar atau pengedar Narkoba, kegiatan produksi Narkotika, angka pengguna Narkotika, jumlah barang bukti Narkotika yang berhasil disita aparat, pintu masuk (entry point) Narkotika hingga jumlah kurir Narkotika. “Sedangkan 5 faktor pendukung kawasan digolongkan rawan Narkotika didasari banyaknya lokasi hiburan, tempat kos, hunian privasi tinggi, angka kemiskinan tinggi di wilayah tertentu, ketiadaan sarana publik dan rendahnya interaksi sosial masyarakat,” ujar Komjen Petrus. (MS/BUD)