www.MartabeSumut.com, Medan
Dari 32 Polda di Indonesia, Provinsi Sumut tertinggi pengungkapan kasus Narkoba. Kemudian diikuti pula jumlah Tersangka (Tsk) tertinggi di Sumut. Namun kriteria dan data tersebut tidak bisa dijustivikasi bahwa di Sumut banyak penyalahgunaan Narkoba.
BACA LAGI: Sumut “Juara 1” Narkoba, Kepala BNN Sumut Akui tak Mampu
BACA LAGI: RDP Sumut “Juara 1” Narkoba: Pemprovsu tak Datang, Komisi A DPRDSU Meradang
BACA LAGI: Dikonfirmasi Sumut “Juara 1” Narkoba, Kepala BNN Brigjen Atrial Sebut Prevalensi
BACA LAGI: Geram Sumut “Juara 1” Narkoba, Politisi Hanura Toni Togatorop Tanya Dimana Kepala BNN & Kapolda ?
BACA LAGI: Wakil Ketua KPK: Sumut Ranking 3 Korupsi, Suap & Pengadaan Barang Jasa Paling Rawan
Pernyataan itu dilontarkan Kabag Binops Direktorat Narkoba Polda Sumut AKBP Henri R Sibarani, tatkala berbicara dalam forum Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) beragenda Sumut “Juara 1” Narkoba, Kamis (4/2/2021) pukul 10.00 WIB di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan.
BACA LAGI: Sumut “Juara 1” Narkoba, Politisi NasDem: Sama Saja Mencoreng Muspida & Penegak Hukum !
BACA LAGI: Narkoba Masih Marak di Sumut, Rusdi Lubis Sindir Kepala BNN Soal Anggaran SDM Tinggi & Adu Kekuatan
BACA LAGI: Kapoldasu Apresiasi KAJI Unit DPRD Sumut Sosialisasikan Bahaya Narkoba di Lingkungan SMA & Kampus
BACA LAGI: Dukung KAJI Unit DPRD Sumut Cegah Narkoba di Sekolah, Kepala BNN Sumut: Belum ada Wartawan Begini
BACA LAGI: Sosialisasi Bahaya Narkoba KAJI Unit DPRD Sumut: 6 Narasumber Ingatkan 1.500 Siswa SMAN 5 Waspada
Pantauan www.MartabeSumut.com, RDP dipimpin Ketua Komisi A DPRDSU Hendro Susanto dan Sekretaris Komisi A DPRDSU Dr Jonius TP Hutabarat, SSi, MSi. Tampak pula beberapa anggota Komisi A DPRDSU. Sementara pihak eksternal dihadiri mitra vertikal (sumber dana APBN) Kepala BNN Sumut Brigjen Pol Atrial serta stakeholder lainnya. Henri menjelaskan, yang berkaitan dengan penindakan ataupun data tentang Narkoba berada di Polda Sumut. Sebab Polda Sumut melalui Dit Narkoba dan jajaran Polres di Sumut tetap melakukan penegakan hukum. Kendati anggaran untuk pencegahan atau preventif tak ada, Henri mengakui upaya penegakan hukum selalu dimaksimalkan. “Dalam kesempatan ini kami mau menyampaikan, anggaran pencegahan tidak ada. Sehingga lebih banyak kita melakukan penegakan hukum. Beberapa upaya preventif tetap saja kami lakukan walau tak didukung anggaran. Itu menunjukkan keseriusan Polda Sumut menindaklanjuti Inpres Pencegahan, Peredaran, Penyalahgunaan dan Penanggulangan Gerakan Narkoba (P4GN),” ucap Henri.
BACA LAGI: Terima Audiensi KAJI Unit DPRD Sumut, Kapolrestabes Medan: Kunci Melawan Narkoba Ketahanan Sosial
BACA LAGI: Sumut “Juara 1” Narkoba, Sekretaris Komisi A DPRDSU Sebut Gubsu tak Serius Menangani
BACA LAGI: Red Zone Narkoba, 5.417 Desa di Sumut Belum Maksimal Wujudkan Program “Bersinar”
BACA LAGI: Polrestabes Medan Sebut Indonesia Juara I Pengguna Narkoba se-Asia, Poldasu Akui 8.000 Ditangkap
BACA LAGI: Tanjungbalai Menuju KLA, Kadis PPA Akui Anak “Apotek Berjalan” Jualan Narkoba di Sana
Sumut Tertinggi Pengungkapan Kasus Narkoba
Menyinggung Sumut berpredikat ranking 1 penyalahgunaan Narkoba se-Indonesia, Henri malah mempertanyakan sumber datanya. “Nah, ini diambil dari mana ? Mungkin diambil dari data jumlah penindakan yang dilakukan kepolisian,” duganya. Minggu kemarin, timpal Henri lagi, pihaknya baru mengikuti Anev (Analisa Evaluasi) bersama jajaran Bareskrim Polri. Di sana terungkap data bahwa dari 32 Polda di Indonesia, Provinsi Sumut tertinggi pengungkapan kasus. Begitu pula dari jumlah tersangka.
BACA LAGI: Tangkap Lepas Tsk Narkoba di Polsek Percut, Nezar Djoely: Pecat Oknum Polri yang Terlibat
BACA LAGI: Ajak Warga Medan Gempur Narkoba, Kapolrestabes: Pemerintah Tingkatkan Kualitas Hidup & Pendapatan
Tidak Bisa Dijustivikasi
Tapi Henri menganggap kriteria tersebut tidak bisa menjustivikasi kalau di Sumut banyak penyalahgunaan Narkoba. Apalagi data itu disebutnya masih dibahas pada tingkat Bareskrim Polri. “Di sini (Sumut) tinggi tingkat penyalahgunaan dan pengungkapan kasus Narkoba. Mungkin karena keaktivan personel. Bila personel tidur-tidur saja, tidak melakukan tugas pengungkapan, mungkin jumlah pidananya kecil dibanding Polda Polda lain,” klaim Henri.
Tahun 2020 Tsk Narkoba Ditembak
Henri melanjutkan, hasil akhir data tahun 2020 menunjukkan jumlah tindak pidana Narkoba di Sumut memang cukup tinggi. Namun Polda Sumut tetap serius menangani. “Ditunjukkan oleh Bapak Kapolda selama beliau menjabat. Tahun 2020 ini sudah ada Tsk Narkoba yang ditindak secara tegas terukur, yaitu tembak mati. Merupakan wujud ketegasan,” yakin Henri.
BACA LAGI: Hadiri HUT ke-4 KAJI DPRD Sumut, Zeira & Robert Dorong Bansos ke Panti Asuhan Al-Marhamah
BACA LAGI: Catat..! 12 Mei KAJI & UPMI Sosialisasikan Bahaya Narkoba, Rektor: Semoga Kapoldasu & Ka BNN Hadir
Artinya, simpul Henri lebih jauh, Polda Sumut sangat mendukung pelaksanaan P4GN. “Sudah dilaksanakan Polda Sumut. Mungkin dalam pertemuan kedepan, minimal Bapak Direktur Narkoba Polda Sumut yang hadir,” tutup AKBP Henri. Perlu diketahui, saat ini Provinsi Sumut telah naik kategori daerah “juara 1” Nasional penyalahgunaan Narkoba sesuai survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Sementara tahun 2019 Sumut masih “juara 2” di bawah Provinsi DKI Jakarta yang menempati “juara 1”. (MS/BUD)