Minta Gubsu Keluarkan Pergub TBS Petani Sawit Mandiri, Anggota DPRDSU Ebenejer Sitorus: PKS Pakai Hati !

Anggota DPRDSU Ebenejer Sitorus, SE, saat dikonfirmasi di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan, beberapa waktu lalu. (Foto: www.MartabeSumut.com)
Bagikan Berita :

www.MartabeSumut.com, Medan

Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) membahas anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit petani mandiri saat dijual ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS), Selasa sore (2/8/2022) di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan. Di hadapan Biro Hukum, Biro Perekonomian Setda Provsu, Disbun Sumut, manajemen PTPN 2, PTPN 3 dan PTPN 4 yang hadir, Komisi B DPRDSU merekomendasikan agar Gubsu Edy Rahmayadi mengeluarkan Pergub terkait monitoring harga sawit petani mandiri.

BACA LAGI: Jaksa Agung Perintahkan Berantas Mafia Pupuk, Politisi Hanura Sindir KDh di Sumut Jangan Diam

BACA LAGI: Puluhan Pengungsi Afganistan Kembali Demo di Depan Kantor UNHCR Medan

BACA LAGI: HBB Sentil Kapoldasu, Imbau Sungguh-sungguh Berantas Judi & Narkoba di Sumut

BACA LAGI: Antisipasi Maraknya Pekerja Migran Indonesia yang Ilegal

BACA LAGI: Lapas & Rutan di Sumut Over-Capacity 258 Persen

BACA LAGI: Tak Hanya LHKPN, Seluruh ASN Wajib Laporkan Harta Kekayaan

BACA LAGI: Hari Lahir Pancasila, Ketua DPRDSU: Momentum Sakral Mengaktualisasikan Peran Hadapi Tantangan Bangsa

BACA LAGI: Komisi D DPRDSU Soroti Proyek Jalan-Jembatan Rp. 2,7 T, Kadis BMBK Sumut Ajak Publik Mengawasi

BACA LAGI: DPRDSU Imbau Pemprovsu/Pemkab di Sumut Dirikan Sentra-sentra Peternakan & Rumah Kompos

BACA LAGI: Komisi B DPRDSU Sepakat PTPN 4 di Simalungun Konversi Teh Bukan Sawit, Gusmiyadi & Saut: Rakyat Termarjinalkan !

BACA LAGI: Pakan, Pupuk & Bibit “Ganggu” Ketahanan Pangan, Komisi B DPRDSU Warning Gubsu 14 Hari Keluarkan Regulasi Komprehensif

BACA LAGI: Bahas 300 Kampung “Bersinar” di Sumut, DPRDSU Kecewa Alokasi Anggaran Rp. 19 Juta/Desa

Kepada www.MartabeSumut.com di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan seusai RDP, anggota Komisi B DPRDSU Ebenejer Sitorus, SE, mengatakan, RDP Komisi B DPRDSU bertujuan melindungi para petani sawit mandiri yang teraniaya menghadapi rendahnya harga sawit. Menurut dia, ketika petani sawit mengikuti pola kemitraan, maka harganya berdasar penetapan PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN). Sedangkan petani sawit mandiri hanya ditentukan oleh pengelola PKS. Perlu diketahui, KPBN adalah anak perusahaan dari holding Perkebunan Nusantara yang diberikan kepercayaan sebagai agen jual beli CPO, karet, gula, penjualan/pemasaran komoditas perkebunan nasional kelapa sawit (CPO, PKO dan PKM), karet, tetes serta teh. KPBN juga memiliki core business penyewaan tangki timbun jasa logistik hingga perkiraan harga CPO.

BACA LAGI: Dua Pasien “Curhat” ke DPRDSU Soal Dugaan Mala-praktik RS di Medan 

BACA LAGI: PP 35/2021 Picu Masalah Pembayaran Hak Pegawai Pensiun, Komisi E DPRDSU Sarankan PT TPL Keluarkan Solusi 1 Minggu

BACA LAGI: Indonesia 37 Provinsi Usai 3 DOB Sah di Papua, Toni Togatorop Sentil Protap Kapan ?

BACA LAGI: Ketua DPD Aspatan Sumut Geram, Tak 1 pun Kades di Dairi Back-up Ketahanan Pangan

BACA LAGI: Reses DPRDSU ke Tebing Tinggi, Azmi Yuli Serap Curhat Infrastruktur Jalan & Kelanjutan Sekolah Warga Miskin

Harga Resmi Dikeluarkan KPBN

Eben mengakui, harga resmi petani sawit pola kemitraan dikeluarkan oleh KPBN sesuai penetapan Dinas Pertanian. Biasanya harga relatif tinggi. Tapi petani sawit mandiri di seluruh Sumut justru teraniaya akibat rendahnya harga dari pihak PKS. Sementara PKS di Sumut hanya ada 8 melakukan pola kemitraan. Diantaranya PTPN 3 dan PTPN 4. Sedangkan kalangan swasta sedikit mengelola pola kemitraan. Padahal terdapat ratusan PKS beroperasi di Sumut. “Kita minta Gubsu mengatur sesuai kewenangan. Apalagi dalam UU No 30/2014 tentang Administrasi Pemerintahan Gubsu memiliki kewenangan diskresi menerbitkan Pergub. Kita harap Pergub dapat memonitor harga sawit milik petani mandiri,” tegasnya.

BACA LAGI: FP-Golkar DPRDSU Dorong Gubsu Tingkatkan SDM Melalui Penurunan Kemiskinan di Sumut

BACA LAGI: DPP Sahkan DPD Hanura Sumut 2020-2025, Toni Togatorop: Kami Siap Mengawal Hati Nurani Rakyat

BACA LAGI: Sekretaris FN-DPRDSU Imbau Gubsu Evaluasi PT PSU & Audit Perumda Tirtanadi Sumut

BACA LAGI: Wakil Ketua Komisi A DPRDSU Rusdi Lubis: BPN Clean and Clear Lahan Sebelum Terbitkan HGU

Jadikan Rendemen Alat Perbandingan

Selanjutnya legislator asal Dapil Sumut 5 Kab Asahan, Kota Tanjungbalai dan Kab Batubara ini menuntut setiap manajemen PKS menetapkan harga sawit per Kg/TBS didasari penilaian rendemen. Eben menjelaskan, rendemen kelapa sawit merupakan dasar perbandingan jumlah antara minyak kelapa sawit kasar atau CPO yang diproduksi pada setiap Kg TBS. Artinya, dalam 1 Kg buah kelapa sawit perlu diketahui seberapa besar rendemennya sebelum harga diputuskan suatu PKS. Eben mencontohkan, di PTPN 4 Kebun Mandoge mematok harga sawit Rp. 1.800-an per Kg/TBS dengan rendemen sekira 17,50 persen. Kemudian jika melihat tabel KPBN, harga TBS/Kg memakai rendemen sama 17,50 persen dibandrol Rp. 1.600 lebih.

BACA LAGI: Rahmat Rayyan Reses DPRDSU ke Batahan Madina, Temukan Jalan Hancur Lebur 7 Km & Arus PLN Belum Masuk

BACA LAGI: Bumdes Simalem Berdiri di Dairi, Targetkan Ekonomi Desa Unggul Mandiri

BACA LAGI: FN-DPRDSU Desak Gubsu & Pemprovsu Intervensi Pembangunan Infrastruktur Pertanian Berkelanjutan di Sumut

BACA LAGI: Kualitas Proyek APBD Sumut 2021 Rendah, Wakil Ketua Bappilu Hanura: Rakyat Terluka !

Makanya, timpal Eben lagi, Komisi B DPRDSU berkepentingan menyarankan Gubsu dan Kdh selaku pemilik diskresi agar menertibkan kesenjangan harga sebagai bentuk pengawasan. Tujuannya mengatur PKS penerima sawit petani mandiri supaya benar-benar membuat harga sesuai ukuran rendemen. “Kita dorong pemerintah membantu rakyat khususnya petani sawit mandiri yang teraniaya. Manajemen PKS pakai hati dong, jangan sewenang-wenang,” imbaunya.

BACA LAGI: FP-NasDem DPRDSU Sindir Gubsu: Kadisdik tak Definitif, Dana Pendidikan 20% & “Komitmen” DAK SMK Swasta

BACA LAGI: Anggota DPRDSU Fahrizal Nasution Sesalkan Pembangunan & Perawatan Jalan Provinsi di Tabagsel Memprihatinkan

BACA LAGI: Anggota DPRDSU Viktor Silaen Minta Proyek Multiyears Rp. 2,7 T Sentuh 19 Km Jalan Rusak di Habornas Kab Toba

BACA LAGI: Sampaikan Pendapat Akhir PjP APBD Sumut 2021, FP-Hanura DPRDSU Sentil Gubsu & Pemprovsu Kualitas Proyek Rendah

Eben Ingatkan Pengelola PKS

Eben pun mengingatkan pengelola PKS tidak membuat harga jauh sekali (rendah). Dia beralasan, apapun situasi di lapangan sekarang, sebenarnya pihak PKS telah memperoleh keuntungan cukup besar. “Limbahnya aja jadi duit. Mulai dari janjang, cangkang bahkan mikonya. Apa mereka hitung keuntungan selama ini ? Kan jadi sumber penambah harga sawit. Sementara KPBN hanya dari CPO dan Carnel,” terangnya, sembari meminta pengelola PKS jangan “bermain”. Anggota DPRDSU periode 2014-2019 dan 2019-2024 itu menduga, manajemen PKS memang sengaja mempermainkan harga sawit petani mandiri demi meraup keuntungan sebesar-besarnya. “Kenapa saya bilang gitu ? Ya PTPN aja rata-rata harganya udah Rp. 1.800/Kg/TBS. Secepatnya Komisi B DPRDSU turun melakukan Sidak ke beberapa PKS di Sumut. Kita minta mereka tentukan harga dan rendemen. Petani sawit mandiri harus diberi pemahaman. Jangan malah suka-suka mematok harga. Manajemen PKS tidak boleh cari untung besar tanpa ketentuan jelas. Jangan sampai rakyat marah. Pakai hatilah membuat harga,” sindir Eben dengan nada tinggi.

BACA LAGI: Tinjau Proyek APBD Sumut 2021 di Karo, DPRDSU Sesalkan Pengadaan Cold-Storage Seolah Milik Pribadi

BACA LAGI: OPD Bolos Tinjau Proyek APBD 2021, Tim Kunker DPRDSU Dapil Sumut 7: Gubsu Evaluasi !

BACA LAGI: Antisipasi Krisis Pangan, Ketua DPD Aspatan Sumut: Hentikan Alih-Fungsi Lahan untuk Kepentingan Bisnis !  

BACA LAGI: 73,3 % WBP di Sumut Kasus Narkotika, Restorative Justice Antisipasi Lapas Over Kapasitas

BACA LAGI: Penuhi Amanat AD/ART, Rapat Anggota Sahkan Pengurus KAJI Unit DPRD Sumut Masa Bakti 2022-2027

BACA LAGI: HUT ke-5 KAJI DPRD Sumut dengan 100 Anak Panti, Baskami & Zeira: Gelar Terus Aksi Sosial

VIDIO: HUT ke-5 Komunitas Aksi Jurnalis Independen (KAJI) Unit DPRD Sumut bersama 100 anak yatim piatu Panti Asuhan LKSA Bala Keselamatan Jalan Samanhudi No 27 Medan, Jumat (28/1/2022).

BACA LAGI: KAJI Unit DPRD Sumut Bagi 500 Masker ke Pengendara, Baskami Ginting: Kegiatan Kecil, Manfaat KAJI Buat

BACA LAGI: Hadiri HUT ke-4 KAJI DPRD Sumut, Zeira & Robert Dorong Bansos ke Panti Asuhan Al-Marhamah

BACA LAGI: KAJI Unit DPRD Sumut Rayakan Natal, Salurkan Sembako & Tali Asih Buat Yatim Piatu PA Anak Gembira Simalingkar

BACA LAGI: Sosialisasi Bahaya Narkoba KAJI Unit DPRD Sumut: 6 Narasumber Ingatkan 1.500 Siswa SMAN 5 Waspada

BACA LAGI: Rayakan Natal di LP Tanjung Gusta Medan, KAJI Unit DPRD Sumut Beri Narapidana 100 Paket Natal

BACA LAGI: HUT ke-1, KAJI Unit DPRD Sumut Berbagi Kasih dengan Lansia di Panti Jompo Harapan Jaya Marelan

BACA LAGI: Aksi Sosial KAJI Unit DPRD Sumut Jelang Idul Fitri 1438 H itu Bikin 106 Anak Yatim Tersenyum

BACA LAGI: Korban Jiwa Gempa Lombok 387 Orang, KAJI Unit DPRD Sumut Salurkan Bantuan Rp. 650 Ribu

Gubsu Peka Dengar Jeritan Petani Sawit

Bagi politisi Partai Hanura tersebut, Gubsu, Pemprovsu dan Pemkab di Sumut wajib peka mendengar jeritan petani sawit mandiri. Sebab tatkala pungutan ekspor di-nolkan, timpal Eben, seyogianya pihak PKS menetapkan harga sawit rata-rata Rp. 1.700 lebih/Kg/TBS pada tingkat petani. Tapi Eben menyatakan prihatin mengetahui kondisi lapangan. Ternyata harga sawit masih di bawah Rp. 1.600/Kg/TBS. “Gak fairlah mereka. Jauh kali, walau petani gak ikut pola kemitraan. Cantumkanlah harga TBS dan hasil rendemen. Warga ingin melihat benar gak harga dari PKS. Pengelola PKS jangan ambil kesempatan. Gubsu urgen keluarkan Pergub demi menjaga petani-petani kelapa sawit mandiri,” tutup Ebenejer Sitorus, seraya menambahkan, Komisi B DPRDSU segera Kunker ke Kementerian Pertanian untuk mengusulkan revisi Permentan No 1/2018 tentang harga TBS pola kemitraan. (MS/BUD)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here