HM Subandi: Jangan Campur-adukkan Seleksi KPID Sumut dengan Kepentingan Partai

Anggota Komisi A DPRDSU Drs H Muhammad Subandi, ST, saat dikonfirmasi di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan. (Foto: www.MartabeSumut.com)
Bagikan Berita :

www.MartabeSumut.com, Medan

Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) Drs H Muhammad Subandi, ST, ikut berkomentar atas meningginya suhu politik di DPRDSU saat seleksi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumut. Dia mengatakan, jika tidak ingin kekisruhan terjadi, maka proses pemilihan jangan dicampur-adukkan dengan kepentingan partai.

BACA LAGI: Komisi A/B DPRDSU Heran PTPN IV & PT Palmaris tak Kantongi HGU di Madina, Duga Caplok Lahan Masyarakat

BACA LAGI: Natal, Cinta Kasih Kristus Menggerakkan Persaudaraan

BACA LAGI: Gugat PAW, Kiki Handoko Sembiring: Saya Gak Pernah Langgar AD/ART PDIP, Aturan DPRDSU Apalagi Terpidana !

BACA LAGI: Wanted..! Warga yang Belum Vaksinasi Tahap ke-1

BACA LAGI: Terbang Wajib PCR, Ketua DPRDSU: Sangat Mengganggu, Jangan Dagang, Cabut Regulasi atau Biaya Tes Rp.50 Ribu !

BACA LAGI: Kontribusi PNBP Sumut Rp.1,2 M dari Eazy Passport

BACA LAGI: Paripurna DPRDSU Soal Propemperda Sumut 2022 Molor 2 Jam, Saat Dimulai Banjir Interupsi

BACA LAGI: Satu Calon Gugur, HM Subandi: 16 November Komisi A DPRDSU Pilih 5 Komisioner KIP Sumut

BACA LAGI: Ketua DPRDSU Janji Pimpinan Dewan tak Campuri Seleksi KPID, Rusdi Lubis Ingatkan Jaga Komitmen

BACA LAGI: 10 Calon KPID Dipanggil, Dr Jonius: Bubarkan Komisi A DPRDSU Bila Pimpinan Dewan Tidak Beri Kepercayaan !

“Jangan dicampur-adukkan dengan kepentingan-kepentingan partai. Karena kalau sudah main kepentingan-kepentingan semua, kalau yang dipilih 5 kayak Komisi Informasi Publik Daerah (KIPD) Sumut kemarin, akan menimbulkan kekisruhan. Apalagi fraksi di DPRDSU ada 9. Inilah awal mula kekisruhan,” cetus Subandi kepada www.MartabeSumut.com, Senin siang (27/12/2021) di ruang Komisi A DPRDSU Jalan Imam Bonjol Medan.

BACA LAGI: Ketua FN DPRDSU: Bubarkan Lembaga Adhoc Kalau jadi Bancakan Kekuasaan, Fraksi & Pimpinan Dewan !

BACA LAGI: Pengendara Mobil Mewah Pukuli Warga, Anggota DPRDSU Partogi Sirait: Tangkap Koboi Jalanan itu !

Dengan seleksi yang baik (tanpa campur-aduk kepentingan Parpol), lanjut politisi Partai Gerindra ini menegaskan, diharapkan 7 komisioner KPID Sumut 2021-2024 yang terpilih dapat bekerja profesional di bidang pengawasan penyiaran dan bukan mewakili kepentingan partai. Subandi yakin, kemampuan semua nama yang lolos ke tahap fit and proper test telah dianggap cukup.

BACA LAGI: “HSM” Dilantik Satgas PDIP 22 Des, 16 Des Sikap Emosi Dipicu Remaja Berkata Kasar

BACA LAGI: Soal KJA di Danau Toba, Zeira Salim Desak Pemerintah Pikirkan Relokasi & Edukasi Masyarakat

Artinya, timpal Subandi lagi, Komisi A DPRDSU tinggal memilih calon terbaik. yang mampu melewati 3 tahapan seleksi luar biasa pada tingkat Tim Seleksi (Timsel). “Timsel sudah bekerja. Kemudian nanti diproses DPRDSU melalui fit and proper test. Kan seleksinya luar biasa. Tentu orang-orang terseleksi. Siapa aja pasti udah oke. Tidak harus mewakili partai. Tidak perlu sebenarnya. Karena kelak orang yang bekerja kita harapkan bekerja secara profesional,” ujar Subandi.

BACA LAGI: Komisi A/B DPRDSU Bahas Konflik Lahan di Labura, PTPN 3 Dituding Caplok 95,27 Ha Milik Warga

BACA LAGI: Stop Intervensi Seperti KIPD, Akademisi Boby Indra: Pakai Skoring & Voting Tertutup Pilih KPID Sumut

Meskipun dinamika politik begitu panas dalam pemilihan lembaga adhoc semisal KIPD Sumut dan KPID Sumut, toh Subandi tidak setuju jika muncul usul pembubaran. Wakil rakyat asal Dapil Sumut 3 Kabupaten Deli Serdang tersebut percaya, kisruh seleksi KPID Sumut (di DPRDSU) dapat diatasi dengan mengembalikan wewenang pemilihan terhadap Komisi A DPRDSU. Sehingga Subandi menyatakan kurang setuju bila lembaga adhoc dibubarkan.

BACA LAGI: Ketua FN-DPRDSU: Tunda Seleksi KPID, Statemen Ketua Komisi A Seakan Membenarkan Kekacauan Pemilihan KIPD

BACA LAGI: Jangan Seperti Seleksi KIPD, Dr Iskandar: Hentikan Intervensi Fraksi, Pimpinan DPRDSU & Parpol dalam Seleksi KPID !

BACA LAGI: Seleksi KPID Sumut Jangan Seperti KIPD, Ketua Komisi A DPRDSU Ingatkan Pimpinan Dewan “Wise”

BACA LAGI: Polri Diterpa Kasus Internal, Anggota Komisi A DPRDSU Rahmat Rayyan Dorong Perwujudan Institusi Profesional

BACA LAGI: Proyek PU di Danau Toba Samosir Tolak Batu Quarry Dairi & Humbahas, Toni Togatorop: Kebijakan, Diskriminatif atau Persekongkolan ?

BACA LAGI: Jokowi Perintahkan Polisi Hajar Mafia Tanah, Partogi Sirait: Komisi A DPRDSU Maksimalkan Penuntasan Kasus di Sumut

BACA LAGI: Ini Wawancara Jurnalis Budiman Pardede Bersama Irwasda Poldasu Kombes Armia Fahmi Soal Longser Sihombing

BACA LAGI: DPRDSU Apresiasi Kapolri, Fahrizal Nasution: TNI/Polri di Sumut Bersihkan Institusi dari Oknum Pembeking Preman !

BACA LAGI: Gubsu Akui Sumut “Juara” 2 Terkorup Indonesia, Partogi Sirait Singgung WTP & Sindir Playing Victim !

VIDIO: KAJI Unit DPRD Sumut Salurkan 500 Masker Gratis Terhadap Pengendara Umum di Depan Gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan

BACA LAGI: KAJI Unit DPRD Sumut Bagi 500 Masker ke Pengendara, Baskami Ginting: Kegiatan Kecil, Manfaat KAJI Buat Masyarakat Besar

BACA LAGI: Hadiri HUT ke-4 KAJI DPRD Sumut, Zeira & Robert Dorong Bansos ke Panti Asuhan Al-Marhamah

BACA LAGI: KAJI Unit DPRD Sumut Rayakan Natal, Salurkan Sembako & Tali Asih Buat Yatim Piatu PA Anak Gembira Simalingkar

BACA LAGI: Sosialisasi Bahaya Narkoba KAJI Unit DPRD Sumut: 6 Narasumber Ingatkan 1.500 Siswa SMAN 5 Waspada

BACA LAGI: Rayakan Natal di LP Tanjung Gusta Medan, KAJI Unit DPRD Sumut Beri Narapidana 100 Paket Natal

BACA LAGI: HUT ke-1, KAJI Unit DPRD Sumut Berbagi Kasih dengan Lansia di Panti Jompo Harapan Jaya Marelan

BACA LAGI: Aksi Sosial KAJI Unit DPRD Sumut Jelang Idul Fitri 1438 H itu Bikin 106 Anak Yatim Tersenyum

BACA LAGI: Korban Jiwa Gempa Lombok 387 Orang, KAJI Unit DPRD Sumut Salurkan Bantuan Rp. 650 Ribu

Dia pun mengilustrasikan penyelesaian suatu masalah tanpa menyentuh aspek persoalan. “Jangan gara-gara di dalam kelambu banyak nyamuk, malah kelambunya dibakar gitu. Ada tikus di lumbung padi, bukan lumbungnya dibakar,” ucapnya. Bagi Subandi, kedepan, sebaiknya tidak muncul lagi intervensi-intervensi terhadap mekanisme pemilihan lembaga adhoc yang mekanisme regulasinya cukup jelas. “Aturannya kan jelas, ya serahkan aja sepenuhnya (ke Komisi A DPRDSU). Kalau kewenangan terletak di Komisi A, serahkan ke Komisi A. Jadi dengan begitu pemilihan bisa dilakukan Komisi A DPRDSU secara demokratis,” simpul Subandi. (MS/BUD)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here