www.MartabeSumut.com Medan
Gubsu Edy Rahmayadi dan Pemprovsu sebaiknya menggencarkan program/dana APBD Sumut untuk menggalakkan gerakan kompos sekaligus pembuatan rumah-rumah kompos di penjuru pedesaan. Upaya itu tergolong urgen demi mengatasi kelangkaan pupuk non organik. Termasuk menekan harga pupuk yang relatif tinggi, mengimbangi dominasi pupuk konvensional serta menghindarkan masyarakat mengonsumsi kebutuhan pokok mengandung zat-zat kimia.
BACA LAGI: 90 Persen UPT Lapas di Sumut Bersih dari Narkoba
BACA LAGI: Gaji Pegawai BPS Diusulkan Tinggi, Tapi Jika Data Salah Hukuman Mati
BACA LAGI: Sekretaris Fraksi Nusantara DPRDSU: Pemprovsu Lemah Kelola Keuangan Daerah & Tingkatkan PAD
BACA LAGI: Evaluasi Kinerja, Program & Disiplin Legislator, DPRDSU Gelar Raker Tahunan 3 Hari
BACA LAGI: Vaksin tak Ada Regulasi Ganggu Warga, Zeira: Jangan Coba-coba Bisniskan Vaksin !
BACA LAGI: Sentil Aparat Poldasu Soal Modal UKM Rp. 50 Juta, Toni Togatorop: Kompol Malto Baca UU No 20/2008 !
Harapan tersebut dilontarkan pimpinan PT Citra Bangun Lamtorop, Toni Togatorop, SE, MM, kepada www.MartabeSumut.com, Rabu siang (6/10/2021). Berbicara melalui saluran WhatsApp, Toni mengatakan, kelangkaan dan mahalnya pupuk konvensional akan teratasi jika penggunaan kompos/organik dilakukan besar-besaran. Menurut Toni, saat Gubsu/Pemprovsu menjalankan program atau bantuan pembuatan rumah-rumah kompos di pedesaan, niscaya berbagai keuntungan dapat dirasakan warga Sumut. “Saya mohon gerakan kompos lebih diaktifkan. Gubernur mendorong melalui bantuan APBD. Sehingga defisit pupuk konvensional ditanggulangi dengan penggunaan kompos/organik secara masif,” ujar Toni.
BACA LAGI: Perbedaan Harga Sawit Bikin Petani Jual ke Luar, Gandhi Siregar: Negara Dirugikan, Jalan Rusak !
Kompos, Solusi Defisit Pupuk
Wakil Ketua Bappilu DPD Partai Hanura Sumut ini meyakini, kompos berperan memulihkan tanah karena kaya unsur hara. Disamping itu, kompos mampu melindungi keutuhan ekosistem/lingkungan dimasa depan. “Tolong budidaya kompos di Sumut dijadikan solusi menanggulangi defisit pupuk kimia,” pintanya. Dengan terpenuhinya unsur hara yang membuat tanah tetap subur/gembur, Toni percaya pola tanam rakyat bakal semakin berhasil. Dia menyerukan semua elemen pemerintah Sumut mendukung gerakan pembangunan rumah-rumah kompos di pedesaan. Bukan malah sikap egois oknum-oknum aparat Negara yang sengaja mengganggu UKM/UMKM untuk kepentingan tersembunyi. “Kompos adalah hasil olahan rakyat secara natural. Bermanfaat menjaga ekosistem alam dan menjauhkan manusia mengonsumsi zat-zat kimia,” terangnya.
BACA LAGI: Peduli Jurnalis Saat Pandemi Covid-19, Ketua DPRD Sumut Bagi Sembako untuk KAJI Unit DPRD Sumut
Gubsu & DPRD Sumut Proaktif
Oleh sebab itu, semenjak dini, anggota DPRD Sumut periode 2014-2019 tersebut mendorong Gubsu, Pemprovsu, DPRD Sumut serta seluruh lembaga Negara proaktif menggaungkan gerakan kompos. Apalagi defisit pupuk kimia telah berdampak negatif pada fluktuasi harga hingga Rp 10.000/Kg. Sementara pupuk kompos tetap normal pada kisaran Rp. 1.000/Kg. Toni mengingatkan, tatkala krisis pupuk konvensional (kimia) terjadi, maka pola tanam petani ikut terganggu. Bila pola tanam diselimuti masalah, otomatis berimbas terhadap rendahnya produksi pertanian. Nah, ketika produksi pertanian lokal kurang stabil, tentu saja mempengaruhi akselerasi kedaulatan pangan Nasional. “Jadi regulasi berupa Pergub dan Perda inisiatif DPRD Sumut perlu segera dikaji. Sekali lagi, kompos menjadi salah satu cara menghadapi defisit pupuk kimia,” tegas Toni.
BACA LAGI: Ketua FP-Hanura DPRDSU: Seimbangkah Kontribusi Sumut ke Pusat Dibanding DAU/DAK ke Sumut ?
BACA LAGI: Petugas Lapas Kelas III Pemuda Langkat Temukan Ponsel Selundupan di Sabun Colek
VIDIO: HUT ke-4 KAJI Unit DPRD Sumut Bersama Anak Yatim Piatu Panti Asuhan Al-Marhamah Medan Sunggal 26 Januari 2021
BACA LAGI: Hadiri HUT ke-4 KAJI DPRD Sumut, Zeira & Robert Dorong Bansos ke Panti Asuhan Al-Marhamah
BACA LAGI: Sosialisasi Bahaya Narkoba KAJI Unit DPRD Sumut: 6 Narasumber Ingatkan 1.500 Siswa SMAN 5 Waspada
BACA LAGI: Rayakan Natal di LP Tanjung Gusta Medan, KAJI Unit DPRD Sumut Beri Narapidana 100 Paket Natal
BACA LAGI: HUT ke-1, KAJI Unit DPRD Sumut Berbagi Kasih dengan Lansia di Panti Jompo Harapan Jaya Marelan
BACA LAGI: Aksi Sosial KAJI Unit DPRD Sumut Jelang Idul Fitri 1438 H itu Bikin 106 Anak Yatim Tersenyum
BACA LAGI: Korban Jiwa Gempa Lombok 387 Orang, KAJI Unit DPRD Sumut Salurkan Bantuan Rp. 650 Ribu
Konsumsi Manusia Terhindar Zat Kimia
Bagi mantan Ketua Komisi A DPRD Sumut ini, kompos sangat natural untuk pemulihan, penggemburan serta penyuburan tanah. Kompos juga cukup strategis dijadikan asupan tanaman supaya konsumsi bahan pokok manusia semisal beras, sayur mayur dan buah-buahan tidak terkontaminasi zat kimia. Tanpa kompos, Toni menyatakan budidaya hortikultura mengalami kegagalan. Dia pun mengapresiasi sikap anggota Bapemperda DPRD Sumut H Hendra Cipta, SE, yang siap mengkaji usulan Perda perlindungan UKM/UMKM khususnya pengelola pupuk kompos. “Upaya keras DPRD Sumut ditunggu membantu masyarakat. Jangan sampai rakyat resah dan gelisah akibat mahalnya harga pupuk kimia. Bisa memicu sikap pesimis petani untuk kreatif berpola tanam,” simpul Toni Togatorop. (MS/BUD)