Pilkades di Kab Humbahas, Toni Togatorop Sebut Terkesan Menyimpang dari Norma Adat & Budaya

Politisi Partai Hanura Sumut Toni Togatorop, SE, MM. (Foto: Ist/www.MartabeSumut.com)
Bagikan Berita :

www.MartabeSumut.com, Medan

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut) periode 2014-2019 Toni Togatorop, SE, MM, mengkritisi pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) yang sedang berlangsung akhir-akhir ini. Toni mengamati, beberapa proses Pilkades justru terkesan menyimpang dari norma-norma adat dan budaya kearifan lokal.

BACA LAGI: Hari Pahlawan, Anggota DPRDSU Partogi Sirait Ajak Generasi Rajut Kemajemukan & Jauhi Konflik SARA

BACA LAGI: Sekretaris Komisi A DPRDSU Apresiasi Kapoldasu Tangani 5 Kasus Etika Oknum Polri di Sumut

BACA LAGI: Satu Calon Gugur, 16 November Komisi A DPRDSU Pilih 5 Komisioner KIP Sumut

BACA LAGI: Waspadai Covid-19 Gelombang ke-3..!

BACA LAGI: Ketua DPRDSU Ambil Sumpah Edi Gantikan Rizky di DPRDSU

BACA LAGI: Banjir Rob Serang Belawan, Ratusan Orang ke DPRDSU Tuntut Pembangunan Tembok Penahan

BACA LAGI: Vaksin tak Ada Regulasi Ganggu Warga, Zeira: Jangan Coba-coba Bisniskan Vaksin !

BACA LAGI: Kritisi 2 Tahun Jokowi-Maruf, Massa & DPRDSU Duduk Berdiskusi di Bahu Jalan

BACA LAGI: Proyek PU di Danau Toba Samosir Tolak Batu Quarry Dairi & Humbahas: Kebijakan, Diskriminatif atau Persekongkolan ?

Kepada www.MartabeSumut.com, Jumat siang (12/11/2021), Toni mencontohkan, beberapa calon Kades di Kab Humbahas terindikasi suka berjudi dan melakukan perbuatan tercela (asusila). Namun anehnya, realitas tersebut diabaikan para pemangku kepentingan yang menggelar Pilkades. Bahkan calon Kadesnya ramai diperbincangkan warga akibat sering bermain judi dan berbuat asusila. “Kalo pencalonannya diterima, sama aja melanggar norma-norma adat/budaya masyarakat. Saya dengar calon Kades gituan merupakan pesanan atau paksaan pihak tertentu,” sindir Toni.

BACA LAGI: Jokowi Perintahkan Polisi Hajar Mafia Tanah, Partogi Sirait: Komisi A DPRDSU Maksimalkan Penuntasan Kasus di Sumut

BACA LAGI: Batu Quarry Dairi Ditolak untuk Infrastruktur Danau Toba, Jogi Tambunan: PU Jelaskan Supaya Kami Benahi !

Pilkades Belum Natural

Wakil Ketua Bappilu DPD Partai Hanura Sumut itu menilai, diakui atau tidak, ajang-ajang pesta demokrasi rakyat desa (Pilkades) di wilayah Provinsi Sumut terutama Kab Humbahas belum terlaksana secara natural (alamiah sesuai aspirasi warga desa). Toni beralasan, umumnya Pilkades kerap dinodai praktik-praktik kejahatan money politics dan mengabaikan pendidikan politik rakyat. Jangan sampai, timpal Toni lagi, Pilkades di desa-desa Kab Humbahas menghalalkan segala cara berlandaskan ambisi: “pajolo gogo papudi uhum” (mengedepankan kehebatan/ kemampuan pribadi tapi mengabaikan norma-norma hukum, adat/budaya). “Warga Suku Batak memegang teguh falsafah Dalihan Na Tolu (tiga acuan adat budaya). Terpatri melalui kalimat: Manat Mardongan Tubu (sopan terhadap sesama satu marga), Elek Marboru (sayang dengan boru/anak perempuan kita, atau kelompok marga lain yang mengambil istri dari anak perempuan kita) serta Somba Marhula-hula (hormat terhadap keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu). Sekarang Dalihan Na Tolu tak terlihat lagi di sana saat Pilkades. Kok bisa pulak calon Kades disebut-sebut pemain judi dan pelaku asusila,” sesal Toni bertanya.

BACA LAGI: Program PSR di Asahan Terganjal Suket, Ebenejer Sitorus Minta Komisi A/B DPRDSU RDP Panggil ATR/BPN

BACA LAGI: Figur Lama Dianggap Kurang Greget, Sekretaris Komisi A DPRDSU Inginkan 5 Wajah Baru di KIP Sumut

Proses Pilkades Dikotori

Mantan Ketua FP-Hanura DPRD Sumut ini menegaskan, ketika semenjak dini proses Pilkades di Kab Humbahas sudah dikotori upaya memaksakan calon yang tidak kredibel secara personal (pribadi), maka rakyat desa akan disuguhi pilihan sebatas sosok bernafsu berkuasa alias menyimpan target kepentingan tersembunyi. Nah, tatkala figur terpilih ternnyata orang yang cacat norma, niscaya kelak warga desa mengalami kesusahan lantaran sang Kades bakal menabrak segala aturan hukum/adat saat memimpin. “Tentu Kades terpilih sangat berbahaya untuk kehidupan demokrasi. Termasuk mengancam kesejahteraan rakyat desa kedepan,” ingat mantan Ketua Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPRD Sumut tersebut.

BACA LAGI: Polri Diterpa Kasus Internal, Anggota Komisi A DPRDSU Rahmat Rayyan Dorong Perwujudan Institusi Profesional

BACA LAGI: Lahir Saat Peringatan Sumpah Pemuda, Ketua FP-Hanura DPRDSU Rusdi Lubis: Generasi Jauhi Narkoba & Kriminal !

Pribadi Kades Tidak Tercela

Toni memastikan, sosok pemimpin publik (Kades) seyogianya taat aturan/hukum, menjunjung norma adat/budaya, peduli kehidupan rakyat, religius, berkepribadian tidak tercela serta mampu mengakomodir persoalan masyarakat. Bagi mantan Ketua Komisi A DPRD Sumut itu, Kades yang baik patut membawa rakyat desa mandiri dan semakin sejahtera. Apalagi desa merupakan daerah dengan mayoritas penduduk hidup dari bertani. “Artinya, seorang Kades diyakini akan serius memajukan pertanian sebagai sumber kehidupan warga,” ujar Toni mantap.

BACA LAGI: Terbang Wajib PCR, Ketua DPRDSU: Sangat Mengganggu, Jangan Dagang, Cabut Regulasi atau Biaya Tes Rp.50 Ribu !

BACA LAGI: Anggota DPRDSU Fahrizal Nasution Minta Gubsu Tanggungjawab Bila Ada Warga Sumut Meninggal Akibat Vaksinasi

Logo Komunitas Aksi Jurnalis Independen (KAJI) Unit DPRD Sumut. (Foto: www.MartabeSumut.com)

BACA LAGI: PCR Ganggu Pelaku UKM/UMKM, Politisi Hanura Toni Togatorop Sindir Layanan di Kab/Kota Sumut Belum Tersedia

VIDIO: Sambutan Ketua KAJI Unit DPRD Sumut Budiman Pardede, S.Sos saat Aksi Sosial Natal bersama 100 anak yatim piatu Panti Asuhan Anak Gembira Simalingkar Medan

BACA LAGI: KAJI Unit DPRD Sumut Bagi 500 Masker ke Pengendara, Baskami Ginting: Kegiatan Kecil, Manfaat KAJI Buat Masyarakat Besar

BACA LAGI: Hadiri HUT ke-4 KAJI DPRD Sumut, Zeira & Robert Dorong Bansos ke Panti Asuhan Al-Marhamah

BACA LAGI: KAJI Unit DPRD Sumut Rayakan Natal, Salurkan Sembako & Tali Asih Buat Yatim Piatu PA Anak Gembira Simalingkar

BACA LAGI: Sosialisasi Bahaya Narkoba KAJI Unit DPRD Sumut: 6 Narasumber Ingatkan 1.500 Siswa SMAN 5 Waspada

BACA LAGI: Rayakan Natal di LP Tanjung Gusta Medan, KAJI Unit DPRD Sumut Beri Narapidana 100 Paket Natal

BACA LAGI: HUT ke-1, KAJI Unit DPRD Sumut Berbagi Kasih dengan Lansia di Panti Jompo Harapan Jaya Marelan

BACA LAGI: Aksi Sosial KAJI Unit DPRD Sumut Jelang Idul Fitri 1438 H itu Bikin 106 Anak Yatim Tersenyum

BACA LAGI: Korban Jiwa Gempa Lombok 387 Orang, KAJI Unit DPRD Sumut Salurkan Bantuan Rp. 650 Ribu

Kepribadian Kades Mumpuni

Pimpinan UKM/UMKM PT Citra Bangun Lamtorop ini percaya, Kades yang mumpuni berkorelasi erat pada terobosan dan disain baru pembangunan desa. Memaksimalkan visi-misi kesejahteraan warga yang terkoneksi/terintegrasi dengan pemerintahan di atasnya. Toni menyimpulkan, kalah-menang dalam kontestasi pesta demokrasi adalah suatu kewajaran. Tapi semua pemangku kepentingan diimbaunya memulai tahapan Pilkades berdasar aturan/norma supaya rakyat legowo menerima dan tidak memicu perpecahan. “Jangan sedari awal memaksakan calon pemimpin (Kades) tercela atau tidak peduli norma hukum/adat. Apa motif memaksakannya ? Mau memperkaya diri dengan “merampok” dana desa yang digelontorkan pemerintah cukup besar ? Jika berebut kekuasaan demi tujuan tersebut, apa tidak takut dosa dan masuk penjara ? Kok sampai ada keluarga terpecah dan sikut-menyikut karena beda pilihan Kades,” heran Toni Togatorop tak habis pikir. (MS/BUD)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here