
www.MartabeSumut.com, Medan
Sekira 3 minggu lalu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) Muhammad Gandhi Faisal Siregar melakukan kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) di Kab Labuhanbatu Selatan (Labusel). Di sana, Gandhi melihat besarnya semangat warga Desa Aek Batu Kec Torgamba divaksin namun stok vaksin justru kurang. Gandhi pun mendorong Pemkab Labusel dan Pemprovsu segera berkoordinasi mencari solusi.
BACA LAGI: Peduli Jurnalis Saat Pandemi Covid-19, Ketua DPRD Sumut Bagi Sembako untuk KAJI Unit DPRD Sumut
BACA LAGI: Pokir, Hasil Reses & Bansos DPRDSU Dicueki, Poaradda Nababan: Sangat Kecewa, Gubsu/Pemprovsu Tuli..!
BACA LAGI: Sentil Pemprovsu “Cueki” Pokir, Anita Lubis Merasa Berdosa Jika Pasif di DPRDSU
BACA LAGI: Potensi Paham Radikal Dibawa TKI & TKA, Anggota DPRDSU Anita Lubis Siapkan Outbound Cinta NKRI
BACA LAGI: Sekretaris FN-DPRDSU Ungkap Pengidap HIV/AIDS Dunia 39 Juta, Indonesia 500 Ribu & Sumut 24.044
Kepada www.MartabeSumut.com, Senin siang (6/9/2021) di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Gandhi menilai, stok vaksin yang kurang di Kab Labusel perlu ditangani cepat demi mengantisipasi klaster-klaster baru Covid-19. Legislator asal Dapil Sumut 6 Kab Labuhanbatu, Kab Labusel dan Kab Labura ini meyakini, percepatan vaksinasi rakyat di daerah-daerah pedesaan wajib seimbang dengan masyarakat perkotaan. “Jadi begini, saat Sosper kemarin di Labusel, saya menemukan realitas stok vaksin kurang. Antusias warga tinggi divaksin, malah vaksinnya habis,” ungkap Gandhi.
BACA LAGI: Pupuk Bersubsidi Langka, Komisi B DPRDSU Minta Petro Kimia Awasi 40 Distributor
Vaksin dari Provinsi Belum Datang ?
Berdasarkan penjelasan warga dan pemerintah setempat, imbuh Gandhi lagi, pasokan vaksin dari provinsi belum datang. “Kita kurang paham juga ya kenapa stok vaksin kurang. Setahu saya jumlah warga Kec Torgamba mencapai 100 ribu jiwa. Toh mayoritas belum menerima vaksin tahap pertama,” terangnya. Gandhi memperkirakan, warga yang menunggu vaksinasi tahap kedua mencapai 90 persen. Sementara semua tenaga medis di Kab Labusel dipastikannya telah mengikuti vaksinasi. “Kita akan teruskan temuan ke Fraksi dan Komisi E DPRDSU bidang Kesra/kesehatan,” ujarnya.
Penguatan Sinergi
Tatkala ditanya apakah kekurangan stok vaksin telah dikoordinasikan dengan Bupati Labusel dan Kepala BPBD Labusel, Gandhi menyebut punya keinginan. Tapi politisi PAN tersebut menyatakan belum memiliki kesempatan tepat. “Ada sih keinginan bertanya. Cuma saja belum ketemu,” akunya. Gandhi berharap, kedepan sinergi pemerintah dapat semakin kuat dalam hal pelaksanaan vaksinasi rakyat. Bagi dia, herd immunity (kekebalan kelompok) terhadap virus Corona harus terus diwujudkan pemerintah secara berkesinambungan dan merata.
BACA LAGI: Gubsu Akui Sumut “Juara” 2 Terkorup Indonesia, Partogi Sirait Singgung WTP & Sindir Playing Victim !

BACA LAGI: Dr Jonius Minta Gubsu Sediakan Tes Antigen Gratis 24 Jam & Fasilitas Warga yang Isoman di Rumah
VIDIO: Sambutan Ketua KAJI Unit DPRD Sumut Budiman Pardede, S.Sos saat Aksi Sosial Natal bersama 100 anak yatim piatu Panti Asuhan Anak Gembira Simalingkar Medan
BACA LAGI: Hadiri HUT ke-4 KAJI DPRD Sumut, Zeira & Robert Dorong Bansos ke Panti Asuhan Al-Marhamah
BACA LAGI: Sosialisasi Bahaya Narkoba KAJI Unit DPRD Sumut: 6 Narasumber Ingatkan 1.500 Siswa SMAN 5 Waspada
BACA LAGI: Rayakan Natal di LP Tanjung Gusta Medan, KAJI Unit DPRD Sumut Beri Narapidana 100 Paket Natal
BACA LAGI: HUT ke-1, KAJI Unit DPRD Sumut Berbagi Kasih dengan Lansia di Panti Jompo Harapan Jaya Marelan
BACA LAGI: Aksi Sosial KAJI Unit DPRD Sumut Jelang Idul Fitri 1438 H itu Bikin 106 Anak Yatim Tersenyum
BACA LAGI: Korban Jiwa Gempa Lombok 387 Orang, KAJI Unit DPRD Sumut Salurkan Bantuan Rp. 650 Ribu
Anggota Komisi B DPRDSU bidang perekonomian itu berharap, berbagai pemangku kepentingan harus ikut mendorong pemerintah memfasilitasi percepatan kegiatan vaksinasi. Jangan sampai, simpul Gandhi lebih jauh, mayoritas masyarakat perkotaan seperti Medan sudah divaksin sedangkan rakyat pedesaan di daerah-daerah justru ketinggalan. Sehingga daya tahan tubuh penduduk desa lemah dan berpotensi memunculkan klaster-klaster baru Covid-19. “Kan bukan mustahil warga pedesaan bepergian ke kota,” ingat Gandhi. (MS/BUD)