www.MartabeSumut.com, Medan
Kesedihan melanda 2 pebalap MotoCross Sumut yang lolos Pra-PON di Banten pada 14 September 2019 silam. Mereka adalah Sahala Obrin Lumbantoruan dan Robby Nasution. Bukan apa-apa, hingga kini keduanya belum mendapat kepastian apakah ikut atau tidak dalam ajang PON ke-20 Papua 2-5 Oktober 2021. Sahala Obrin Lumbantoruan pun meminta perhatian Gubsu Edy Rahmayadi, Ketua KONI Sumut Jhon Ismadi Lubis serta Ketua Pengprov IMI Sumut Harun Mustafa Nasution.
BACA LAGI: Ikut Grasstrack Motocross di Duri, Anak Siborongborong Sahala Obrin Lumbantoruan Raih Juara V
Kepada www.MartabeSumut.com di Medan, Senin pagi (7/6/2021), Sahala Obrin Lumbantoruan menceritakan, usai mengikuti Pra-PON ke-20 di Provinsi Banten pada 14 September 2019, dirinya dan Robby Nasution masih mendapat arahan untuk mengikuti tes pisik di Unimed, psikotes di Unimed dan tes kesehatan di kantor KONI Sumut. Setelah itu, ungkap Sahala, tidak ada arahan apa-apa lagi dari IMI Sumut. “Harapan saya dan Bang Robby cuma ingin tampil membawa harum nama Sumut melalui cabang MotoCross dalam PON Papua 2021. Kenapa kami tak ikut padahal lolos Pra-PON ? Sepertinya cabang olahraga MotoCross dianaktirikan. Kalo memang ada niat, pasti bisa. Bila tak ada utusan Sumut, ya kami sangat kecewa. Sia-sia aja kami diikutkan Pra-PON tahun 2019,” heran pria kelahiran Siborongborong 24 Oktober 2000 tersebut.
BACA LAGI: Kasus Sampali & Daftar Nominatif Eks HGU PTPN 2, Komisi A DPRDSU Jadwalkan RDP Bulan Juni
Punya Sertifikat Pra-PON Banten
Selanjutnya Sahala menunjukkan foto sertifikat Pra-PON ke-20 yang ada di ponselnya. Tapi sertifikat disebutnya dipegang oleh pengurus IMI Sumut. “Kenapa ya mereka (IMI Sumut/KONI Sumut) gak pernah beri penjelasan apakah kami ikut PON Papua atau tidak,” timpal mahasiswa semester 6 Fakultas Hukum (Perdata) Unpri Medan itu. Harusnya, ujar putra sulung dari Ir Tigor Lumbantoruan (anggota DPRD Sumut periode 2014-2019) ini lebih jauh, ada arahan lanjutan apakah dirinya dan Robby Nasution mengiikuti Pelatihan Daerah (Pelatda). Toh sampai sekarang Sahala mengaku tidak mendapat kabar apapun dari Pengprov IMI Sumut dan KONI Sumut. “Saya dan Bang Robby bingung. Kami merasa gak dipedulikan dan digantung dengan ketidakjelasan. Lost contact. Kami kan dalam posisi menunggu arahan. Apapun arahannya kami siap. Kenapa tak ada kabar,” ucapnya pelan, seraya menambahkan, saat Pra-PON di Banten IMI menyediakan pelatih untuk mendampinginya dan Robby Nasution.
Jangan Telantarkan MotoCross
Sahala berharap, Gubsu, Pemprovsu, KONI Sumut dan Pengprov IMI Sumut memperhatikan atlit-atlit termasuk cabang olahraga MotoCross. Tidak justru ditelantarkan atau dibiarkan padahal sudah lolos mengikuti Pra-PON ke-20. “Kok malah kami tak diberi penjelasan apakah ikut PON ke-20 di Papua atau bagaimana,” tanya Sahala tak habis pikir, yang sebelum Pra-PON di Banten sempat ikut event MS GP World Championship di Palembang kelas MX 2 Junior B 250 CC dan mendapat juara 1. Bagi Sahala, selama ini pihaknya terus menunggu arahan dari KONI Sumut dan Pengprov IMI Sumut terkait kesiapan mengikuti PON ke-20 di Papua. “PON ke-20 kan gak jadi digelar tahun 2020, Bang. Ditunda akibat pandemi Covid-19. Tentu kami juga serba salah mau gimana. Apalagi olahraga MotoCross berbiaya besar. Kami hanya generasi muda yang awam, kami bersifat menunggu. Butuh pengajaran dan bimbingan aktif dari KONI Sumut maupun IMI Sumut. Kan nanti kami bawa nama Provinsi Sumut. Mohon panggillah kami dan jelaskan apa masalahnya,” pinta penyabet juara 2 Kejurnas Power Track Kelas 250 CC di Yogyakarta tahun 2019.
Ini Jawaban KONI Sumut
Terpisah, www.MartabeSumut.com mengonfirmasi Ketua KONI Sumut, Jhon Ismadi Lubis, Senin siang (7/6/2021). Menurut Jhon, KONI hanya menerima hasil Pra-PON yang diajukan dari tiap cabang olahraga. “Tanya jangan ke KONI, ke IMI Sumut. Yang usulkan untuk ikut ya IMI bukan KONI. Memang dari IMI tak ada keputusannya membawa (MotoCross),” ucap Jhon via ponselnya. Dia menegaskan, Pelatda telah berjalan kurun 2 tahun. Namun menyangkut nama Sahala dan Robby ikut Pra-PON 2019, Jhon mengatakan kurang tahu. “Saya pun gak tahu (Sahala dan Robby) mereka ikut Pra-PON. Makanya tanya IMI,” imbaunya, sembari menambahkan, Sumut mengutus 2 atlit cabang Road Race mengikuti PON Papua 2021.
BACA LAGI: Pemprovsu Dapat WTP, Zeira Salim Ritonga: Yang Diaudit BPK Bukan Penyimpangan Keuangan !
Peluang Sahala & Robby ?
Bagaimana sikap KONI Sumut, apa masih ada peluang membawa Sahala dan Robby dalam cabang MotoCross ke arena PON Papua ? Jhon menilainya sebagai sesuatu yang mustahil. Sebab pendaftaran (peserta) PON 2021 dilakukan April 2020 dengan sistem entry by number yang mengikat. Kemudian entry by name telah selesai bahkan ditutup pada Agustus 2020. “Saya rasa gak mungkin kita bisa ikut lagi. Saran saya, kita siapkan saja untuk PON 2024. Jadi salah bila dibilang KONI tidak tanggungjawab. Entry by number itu mengikat. Pendaftaran nomor sudah selesai. Saya bertanggungjawab mengatakan tidak mungkin 2 atlit MotoCross kita dibawa ke PON Papua,” tutup Jhon, sambil membenarkan cabang MotoCross pertama kali diikutkan dalam ajang PON 2021 di Papua.
BACA LAGI: Antisipasi Limbah Medis Infeksius Covid-19, Komisi D DPRDSU akan Tinjau Seluruh RS di Medan
VIDIO: Sosialisasi Bahaya Narkoba KAJI Unit DPRD Sumut Terhadap 1.500 Pelajar di SMAN 5 Jalan Pelajar Medan.
BACA LAGI: Sosialisasi Bahaya Narkoba KAJI Unit DPRD Sumut: 6 Narasumber Ingatkan 1.500 Siswa SMAN 5 Waspada
Beberapa saat berikutnya, www.MartabeSumut.com menghubungi ponsel Ketua Pengprov IMI Sumut Harun Mustafa Nasution. Tapi Harun belum mengangkat ponselnya. Upaya mengirim pesan konfirmasi via WhatsApp akhirnya dilakukan. Harun memberi respon. “Besok aja di kantor IMI ya Pak, dengan Danil,” jawab politisi Gerindra yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Sumut tersebut. Untuk diketahui, Harun Mustafa Nasution memang baru terpilih sebagai Ketua Pengprov IMI Sumut, Rabu (26/5/2021). Sehingga seluruh pengurusnya masih berstatus demisioner. (MS/BUD)