www.MartabeSumut.com, Medan
Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) menggelar Rapat Kerja (Raker) bersama Kadis Pariwisata Sumut dr Ria Telambanua, Kamis siang (5/11/2020) di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan. Agenda pertemuan membahas Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) R-APBD Sumut 2021. Dalam kesempatan itu, kalangan legislator mencecar Kadis Pariwsata Sumut seputar master plan (rencana induk) pengembangan pariwisata di Sumut.
BACA LAGI: Ada SMK Pariwisata di Lahan Hibah Warga Tambunan Lumbanpea, Jubel Imbau Pemkab Toba Siapkan Program
Pantauan www.MartabeSumut.com, Raker dipimpin Ketua Komisi B DPRDSU Viktor Silaen, SE, MM, Wakil Ketua Zeira Salim Ritonga, SE dan Sekretaris Ahmad Hadian. Tampak beberapa anggota Komisi B DPRDSU menghadiri Raker. Saat pertemuan berlangsung, Wakil Ketua Komisi B DPRDSU, Zeira Salim Ritonga mengatakan, anggaran Dinas Pariwisata Sumut tahun 2021 mencapai Rp. 86 Miliar. Namun usulan program yang disampaikan justru tidak menunjukkan peningkatan sektor pariwisata. “Tolong program pariwisatanya ditingkatkan. Kami Komisi B sepakat agar ada hubungan kebatinan dengan mitra-mitra OPD Pemprovsu sehingga anggaran bisa dinaikkan. Jangan sampai usulan program/anggaran 2021 hanya fokus pada budaya tapi unsur wisata terabaikan,” ingatnya.
BACA LAGI: Soal Cakada Bobby Nasution & Aulia Rachman, Ketua FP-NasDem DPRDSU: Jangan Terlibat Money Politics
Berdayakan Usaha Warga Lokal
Menurut Zeira, kategori anggaran Dinas Pariwisata Sumut memang tergolong rendah. “Bu Ria, mohon membuat program yang bisa bersinergi dengan komisi B. Misalnya memberdayakan masyarakat lokal yang mengelola usaha wisata dan lokasi pariwisata. Upaya begituan perlu dieksplor. Kami rasa anggaran wisata aja di-up (naikkan), jangan budaya aja ditonjolkan,” cecarnya. Politisi PKB ini memastikan, Komisi B DPRRSU memiliki fungsi tugas yang sangat menyentuh kehidupan perekonomian rakyat. Artinya, timpal Zeira lagi, jika Gubsu Edy Rahmayadi mau maju kembali periode depan, maka wajib bersinergi dengan Komisi B. “Sebab ketika kita buat anggaran, kita harap menyentuh rakyat” yakinnya.
BACA LAGI: DPRDSU – Dinas TPH Sumut Raker, Sutan Fahrizal Ingatkan Jangan Ulur Waktu & Loncat-loncat Anggaran
Buat Master Plan, OPD Jangan Berpikir Kecil
Hal senada disampaikan anggota Komis B DPRDSU Tuani Lumbantobing. Bagi politisi PDIP ini, Komisi B adalah jantung Sumatera Utara. Sehingga seluruh OPD Pemprovsu tidak boleh berpikir kecil. “Tolong jangan berpikir kecil. Pariwisata Sumut patut go internasional. Dimana program pengembangan wisata Danau Toba ? Mana master plannya ? Dari hulu ke hilir dan dari hilir ke hulu ? Mana dukungan kab/kota terhadap program pengembangan Danau Toba,” sindir Tuani lantang. Nah, ketika konsep Dinas Pariwisata Sumut tak menyatu dengan harapan grassroot (masyarakat), Tuani pun pesimis hasilnya akan nol semua. Pendapat serupa dilontarkan anggota Komisi B DPRDSU, Gusmiyadi. Dia menilai, pembuatan master plan kepariwisataan Sumut tergolong urgen. “Kami mau tahu rohnya pariwisata Sumut itu sampai dimana,” tegasnya.
BACA LAGI: Raker dengan Biro Perekonomian Pemprovsu, DPRDSU Sesalkan Layanan Debit Kartu ATM Bank Sumut Invalid
Program Budaya Lebih Menonjol
Menanggapi cecaran Komisi B DPRDSU, Kadis Pariwisata Sumut dr Ria Telambanua mengaku sudah memasukkan usulan program/anggaran tahun 2021 Rp. 143 Miliar. Dokter Ria tidak mengingkari bahwa anggaran untuk program sektor budaya memang lebih besar dibanding wisata. Kendati demikian, dr Ria mengklaim urusan budaya juga bagian dari wisata. Dia mencontohkan pembangunan museum sebesar Rp. 12 Miliar, destinasi budaya di Langkat hampir Rp. 20 Miliar hingga program Benteng Putri Hijau yang dimulai TA 2020 dan akan dilanjutkan TA 2021.
BACA LAGI: Gubsu Edy Diminta Copot Pimpinan OPD Sumut yang Terlibat Korupsi Era Gatot
“Taman Budaya kita aja telah pindah ke areal PRSU. Luas sekali. Jadi memang kegiatan pembangunan kami banyak di budaya dan ikut meningkatkan pariwisata. Makanya saya minta tambahan Rp. 20 Miliar,” ucapnya. Menyinggung soal master plan pariwisata Sumut, dr Ria tidak memberi tanggapan. Namun dia malah bicara grand design. “Kita sudah buat 21 grand design. Semua yang dikerjakan tahun 2021, grand designnya telah dikerjakan sejak tahun 2020,” tepisnya. (MS/BUD)