Ratusan Napi Perempuan Positif Covid-19, Sekretaris Gerindra Sumut: Lockdown Tanjung Gusta, Satgas Investigasi Kelalaian !

Sekretaris Partai Gerindra Sumut Robert Lumbantobing, SE, Ak, MSi, saat dikonfirmasi di Medan, belum lama ini. (Foto: www.MartabeSumut.com)
Bagikan Berita :

www.MartabeSumut.com, Medan

Sekretaris Partai Gerindra Sumut Robert Lumbantobing, SE, Ak, MSi, kaget mendapat informasi tentang 200 lebih tahanan/Napi di Lapas perempuan Tanjung Gusta dikabarkan positif Covid-19. Robert pun menyerukan Lapas perempuan di-lockdown sementara dan Satgas Covid-19 Sumut melakukan investigasi atas indikasi kelalaian penerapan Protokol Kesehatan (Prokes).

BACA LAGI: Infonya Ratusan Napi Perempuan Positif Covid-19, Ketua FP-Hanura DPRD Sumut: Kelalaian Penerapan Prokes di Lapas Tanjung Gusta

BACA LAGI: 200 Tahanan Perempuan Lapas Tanjung Gusta Dikabarkan Positif Covid-19, Kemenkumham Sumut Sebut 22-26 Orang

Kepada www.MartabeSumut.com, Sabtu siang (31/10/2020), Robert menegaskan, kendati Kasubag Humas Kemenkumham Sumut, Bambang, telah membantah jumlah tersebut dengan menyatakan hanya 22-26 Napi perempuan yang positif Covid-19, toh Robert melihat keanehan penanganan Covid-19 di kawasan Lapas. Menurut dia, harusnya klaster baru tidak muncul di Lapas Tanjung Gusta karena seluruh tahanan dan Napi memang terisolasi dalam ruangan. Artinya, terang Robert lagi, virus yang masuk hanya berpotensi dibawa oleh petugas Lapas dan tahanan yang dipindahkan ke Lapas. “Logika kita, potensi masuknya virus Covid-19 ke Lapas kan cukup kecil karena cuma dari 2 kelompok itu ? Pertanyaan besar kita sekarang, bagaimana penerapan Prokes di Lapas perempuan Tanjung Gusta ? Berjalan gak prosedur tetap/baku (Protap) mereka ? Lagian petugas jaga bukan banyak di Lapas. Termsuk transfer atau pemindahan tahanan, tidak setiap hari terjadi,” sindir Robert via ponselnya.

BACA LAGI: Seruan DPRDSU Lockdown & Tracing tak Sentuh Semua yang Positif Covid-19, Ini Jawaban Sekwan

BACA LAGI: Pemandu Berkuda di Bukit Gundaling Minta Pemkab Karo Buat Jalur Khusus Kuda yang Ditunggangi Wisatawan

Kemenkumham Sumut Diimbau Lansir Data Resmi

Anggota DPRD Sumut periode 2014-2019 ini melanjutkan, mengikuti data Kasubag Humas Kemenkumham Sumut soal 22-26 Napi yang positif Covid-19, tetap saja angka itu belum diakui resmi sehingga menuai kecurigaan publik. “Kemenkumham Sumut lansir dong data resmi. Jangan bicara 22-26 Napi tapi seolah-olah bukan data pasti,” ingatnya. Robert menilai, ketika beredar kabar bahwa 200 lebih Napi perempuan positif Covid-19, seyogianya pihak Lapas Tanjung Gusta dan Kanwil Kemenkumham Sumut legowo membuka data valid kepada publik.

BACA LAGI: Ikan Bermatian di Danau Toba, Robert Lumbantobing: Berulang, Tanda-tanda Harus Zero KJA

BACA LAGI: Rebutan Hutan Lindung di Naga Kisar, Fahrizal Nasution: 4 Kelompok Hengkang & Jangan Berlindung Dibalik Nebis in Idem

Robert menduga, bukan mustahil data real tidak dibuka ke publik dilatarbelakangi buruknya penanganan selama ini. Kemudian menjaga marwah kinerja internal, indikasi kelalaian Prokes hingga tidak jelasnya Protap penanganan tahanan/Napi di Lapas. Jika benar ratusan orang positif Covid-19, Robert memastikan telah terjadi salah penanganan atau ada pembiaran. Namun bila hanya 22-26 Napi positif Covid-19, maka perlu diungkap sejak kapan data itu diketahui. “Adakah tracing dan antisipasi dini sumber virus ? Atau, langsung munculkah angka 22-26 positif Covid-19 ? Pantaslah tahanan protes (demo) kemarin. Lalu, dimana peran proaktif Lapas dalam membina dan mengantisipasi Covid-19,” heran Robert.

BACA LAGI: Pjs Walikota Medan Ingatkan Netralitas ASN/PNS Pasca-Pilkada 9 Desember 2020

BACA LAGI: Prokes di TPS Saat Pilkada: Suhu Badan Pemilih Lebih 37,3 °C Nyoblos ke Bilik Khusus

Satgas Covid-19 Sumut Investigasi

Nah, Robert pun kembali berangkat dari fakta miris klaster baru Covid-19 di Lapas perempuan Tanjung Gusta Medan. Terlepas belum adanya data resmi berapa jumlah tahanan/Napi positif Covid-19, Robert menyarankan Satgas Covid-19 Provinsi Sumut segera turun menginvestigasi Lapas perempuan Tanjung Gusta Medan. Investigasi dianggapnya urgen demi mengetahui data resmi jumlah tahanan/Napi positif Covid-19, indikasi kelalaian penerapan Prokes bahkan Protap menangani tahanan/Napi di Lapas saat pandemi Covid-19. “Tahanan juga manusia, loh. Satgas Covid-19 Sumut kita minta melakukan investigasi. Janganlah pengelola Lapas Tanjung Gusta dan Kanwil Kemenkumham Sumut mengancam akan mencabut remisi tahanan bila mereka menuntut penanganan khusus,” imbaunya.

BACA LAGI: Sosialisasikan Partisipasi Pemilih, Lurah Teladan Timur & Ketua PPK Medan Kota Imbau Warga Gunakan Hak Pilih

BACA LAGI: Antisipasi Covid-19 Saat Pilkada 9 Desember 2020

Lima Langkah

Robert menyimpulkan, setidaknya ada 5 langkah yang wajib diterapkan Kemenkumham Sumut. Diantaranya: menangani tuntas kesehatan semua tahanan/Napi yang positif Covid-19, lockdown Lapas beberapa hari, penyemprotan kawasan Lapas dengan disinfektan, menggelar tes Swab ulang seluruh petugas jaga dan Napi/tahanan serta melakukan tracing kepada kontak erat terdekat yang postif Covid-19. Informasi terkini diperoleh www.MartabeSumut.com, sebanyak 158 Narapidana perempuan yang menghuni Lapas Klas II A Tanjung Gusta Medan terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes Swab yang dilakukan Satgas Covid-19 Sumut. Pemprovsu juga sudah membentuk Tim Pengendali Khusus Covid-19 untuk Lapas di Sumatera Utara.

BACA LAGI: Pekerja PT PP Lonsum Tuntut 7 Hak Normatif, DPRDSU Sarankan Dialog

BACA LAGI: Dampak Virus ASF, Komisi B DPRDSU Imbau Pemprovsu Bantu Kerugian Peternak Babi di Sumut

Kemenkumham Sumut Membantah

Terpisah sebelumnya, Kasubag Humas Kanwil Kemenkumham Sumut, Bambang, membantah informasi www.MartabeSumut.com, Sabtu siang (31/10/2020). Dihubungi via ponselnya, Bambang mempertanyakan jumlah 200 tahanan/Napi perempuan positif Covid-19 di Lapas perempuan Tanjung Gusta. “200 ? Dari mana info itu Pak ? Angka pasti saya belum dapat. Data saya 22 tahanan perempuan yang positif Covid-19 sudah dirawat di RS Royal Prima Medan. Saya rasa 22-26 orang,” ucapnya. Bambang mengatakan, penilaian salah jika disebut tidak ada penanganan khusus dari pihak Lapas dan Kemenkumham Sumut. Bambang beralasan, tahanan/Napi yang positif Covid-19 langsung dipisahkan dari ruangan serta diberi vitamin dan masker. “Ada perhatian kita,” akunya.

BACA LAGI: Gelar 3 Kali Tes Swab di DPRDSU, Hanya 8 Legislator Mengikuti

BACA LAGI: Partogi Sirait Geram, Sebut Drive-Thru Top Up E-Toll di Pintu Keluar Tol Tebing Tinggi Amburadul

Layanan Kunjungan Non Aktif

Menyinggung kunjungan terhadap tahanan/Napi, Bambang menyatakan belum dibuka semenjak pandemi Covid-19. Dia menginformasikan, sampai sekarang layanan kunjungan belum diaktifkan sesuai perintah Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham RI. “Saya juga kurang tahu virusnya masuk dari mana ya. Tapi memang ada tahanan luar yang pindah ke Tanjung Gusta. Tetap saja yang masuk itu wajib karantina atau isolasi dulu sebelum digabungkan,” terangnya. Bambang menilai, demo Napi perempuan kemarin disebabkan ada 4 tahanan sakit. Keempatnya sedang ditangani serta mengeluh kehilangan penciuman dan rasa. “Namun kita belum tahu ke-4 tahanan itu positif atau tidak. Yang demo menuntut penanganan dan pemisahan ruangan supaya jangan tertular. Gak rusuh kok, perempuan semua yang demo,” tutup Bambang. (MS/BUD)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here