www.MartabeSumut.com, Medan
Penggunaan bilik khusus di TPS saat Pilkada 9 Desember 2020 untuk mengantisipasi warga terduga Covid-19 ternyata “tidak laku” alias kosong. Pantauan www.MartabeSumut.com pada beberapa TPS di Kel Teladan Timur Kec Medan Kota tatkala warga datang dan menggunakan hak pilih, hampir bisa dipastikan semua bilik khusus tidak digunakan. Sebab para petugas KPPS yang memeriksa warga dengan thermo gun tidak menemukan suhu tubuh pemilih di atas 37,3 °C. Artinya, kekosongan bilik khusus setinggi 2 M berdisain plastik transparan itu menunjukkan tanda-tanda kesehatan warga cukup stabil.
Menanggapi realitas tersebut, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) Zeira Salim Ritonga, SE, angkat suara. Menurut anggota DPRDSU periode 2014-2019 dan 2019-2024 ini, kosongnya bilik khusus semakin menguatkan bahwa kekhawatiran sebagian pihak terhadap pelaksanaan Pilkada saat pandemi Covid-19 telah terbantahkan. Politisi PKB ini mengatakan, bilik khusus yang disediakan KPU merupakan bagian tidak terpisahkan dari penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19. “Baguslah info itu. Berarti kita doakan semoga warga Sumut dan rakyat Indonesia sehat-sehat semua. Saya rasa kekhawatiran menggelar Pilkada dalam kondisi pandemi Covid-19 terbantahkan. Mudah-mudahan seluruh bilik khusus memang kosong ketika pencoblosan pada TPS TPS di Indonesia,” harap Zeira, ketika ditemui www.MartabeSumut.com di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Kamis siang (10/12/2020).
Apresiasi Berbagai Pihak
Pada sisi lain, legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut 6 Kab Labuhan Batu, Kab Labuhan Batu Utara (Labura) dan Kab Labuhan Batu Selatan (Labusel) ini menilai, suksesnya Pilkada 9 Desember 2020 tidak terlepas dari peran pemerintah pusat, Pemda, KPU, Bawaslu, TNI, Polri, rakyat Indonesia serta para pemangku kepentingan. Sehingga Pilkada serentak bisa berlangsung aman, tertib, lancar, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. “Aman Pilkada, bermakna rakyat berpesta demokrasi dengan gembira,” yakinnya.
BACA LAGI: Delapan Fraksi DPRDSU Dukung Ranperda Perlindungan Masyarakat Hukum Adat
BACA LAGI: Sumut Tolak Orang-orang & Kelompok Penebar Kebencian Berkedok Agama
Wakil Ketua Komisi B DPRDSU itu memastikan, situasi kondusif pasca-Pilkada memberikan pesan tegas atas perlindungan negara terhadap aspirasi rakyat melalui pelaksanaan pesta demokrasi. “Gangguan dan ancaman Pilkada diantisipasi dini oleh pemerintah. Termasuk pandemi Covid-19. Kita apresiasi berbagai pihak,” ujar Zeira.
BACA LAGI: APBD Sumut 2021 Rp. 13,5 T Disahkan, FP-Hanura DPRDSU Tolak Pinjaman Rp.5,6 T & Protes Sport Centre
Rakyat Kawal Pemerintahan Baru
Buat seluruh pasangan kepala daerah yang menang sesuai metode quick count (hitung cepat), Zeira pun memberi selamat. Dia mengingatkan para kontestan tetap sabar menunggu putusan resmi KPU. “Selamat kepada pemenang Pilkada versi hitung cepat. Rangkul yang kalah. Masyarakat yang sempat terkotak kotak kita minta bersatu kembali mengawal roda pemerintahan. Kepala daerah baru patut merealisasikan janji-janji kampanye demi mewujudkan kesejahteraan rakyat dan mengakselerasi pembangunan daerah,” imbau Sekretaris Fraksi Nusantara DPRDSU tersebut. (MS/BUD)