www.MartabeSumut.com, Medan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) Zeira Salim Ritonga, SE, meradang. Miris mengetahui kebijakan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) melaksanakan 2 paket proyek APBD Sumut TA 2020 sekira Rp. 35 Miliar. Diantaranya pembangunan Terminal Tipe B Kabanjahe Kab Karo sebesar Rp. 18,6 Miliar dan ruangan VIP untuk tamu-tamu Pemprovsu di Bandara KNIA senilai Rp. 17 Miliar yang dialokasikan pada anggaran belanja Dinas Perhubungan Provinsi Sumut. Zeira pun menyerukan Gubsu Edy Rahmayadi, Pemprovsu dan Kadis Perhubungan Sumut Haris Lubis segera menghentikan ke-2 paket proyek tersebut.
BACA LAGI: Pandemi Corona 2 Proyek Rp. 36 M Ditenderkan, Zeira Imbau Gubsu Membatalkan
BACA LAGI: Ada Dugaan Korupsi Penjualan Buku SD di Kota Medan, Zeira Imbau Poldasu Profesional
Terminal Dikerjakan PT Ridho Anugrah
Perlu diketahui, menelisik plang proyek Terminal Tipe B di Kabanjahe, nilai kontrak dari APBD Sumut TA 2020 sebesar Rp. 18.664.401.090,82. Penyedia jasa atau pelaksana pekerjaan adalah PT Ridho Anugrah beralamat di Komplek Laguna Indah Blok A Nomor 5 Kelurahan Titi Kuning Medan Cq. Jalan STM Suka Perum STM Suar Resident Nomor 4 Medan. Sementara masa kerja proyek selama 210 hari kalender dengan Kuasa Pengguna Anggaran/Kepala UPT PSPP Kabanjahe Dameria Tampubolon, ST.
BACA LAGI: Kasus “Sunat” Sembako Masuk Ranah Hukum, Disperindag Sumut Minus Program Atasi Harga Bahan Pokok
Kedua Proyek Lukai Hati Rakyat
Kepada www.MartabeSumut.com, Sabtu sore (13/6/2020), Zeira mengatakan, alasan meminta penghentian ke-2 proyek semata-mata didasari kondisi pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang berimbas pada hancurnya perekonomian dan kehidupan rakyat. Menurut Zeira, keputusan Pemprovsu mengerjakan ke-2 proyek sangat melukai hati rakyat Sumut dan kurang bijaksana. Sebab anggaran pembangunan ke-2 proyek tidaklah sedikit. Kemudian kurang tepat waktu bahkan cenderung mengabaikan penderitaan masyarakat. Tatkala wabah virus Corona menyerang semua sektor kehidupan, Zeira menilai Gubsu, Pemprovsu dan Kadis Perhubungan Sumut kehilangan sense of crisis (berempati). “Saya pastikan rakyat Indonesia, warga Sumut dan penduduk dunia sedang diterpa kesusahan akibat virus Corona. Kok bisa-bisanya Gubsu, Pemprovsu dan Kadis Perhubungan Sumut berpikir pragmatis membangun 2 proyek yang tidak urgen ? Kan sama saja menyakiti hati rakyat,” sesal Zeira dengan nada tinggi, via saluran telepon.
BACA LAGI: Panggil Kepala BPBD & Kadis Perindag Sumut, Komisi B/E DPRDSU Cecar Kasus “Sunat” Sembako
BACA LAGI: Sembako Pemprovsu ke Simalungun Disunat, Rony Reynaldo Situmorang Menggeliat
Hentikan ke-2 Proyek
Legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut 6 Kab Labuhan Batu, Kab Labuhan Batu Utara (Labura) dan Kab Labuhan Batu Selatan (Labusel) ini menegaskan, proyek pembangunan ruang VIP untuk tamu-tamu Pemprovsu di Bandara KNIA sekira Rp. 17 Miliar dan Terminal Tipe B Kabanjahe Rp. 18,6 Miliar harus dihentikan. Dia memastikan, kedua proyek tidak lebih penting dibanding sentuhan pemerintah terhadap penderitaan rakyat Sumut. Zeira meyakini, Pemprovsu dan seluruh Pemkab/Pemko di Sumut seyogianya menguatkan perekonomian masyarakat UMKM yang terdampak Covid-19. Termasuk memberikan bantuan tunai langsung (BLT) terhadap warga miskin, mengalokasikan Sembako secara rutin serta penyaluran vitamin untuk menjaga immunitas tubuh masyarakat.
Kemampuan Daya Beli Turun
Bagi Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, dampak wabah Corona nyata berimbas negatif terhadap jatuhnya tingkat pendapatan warga hingga berujung pada turunnya kemampuan daya beli. Apalagi tidak sedikit warga terkena PHK akibat keputusan perusahaan menutup operasi usahanya. Belum termasuk imbauan pemerintah agar “stay at home” (tetap di rumah) dan “work from home” (bekerja dari rumah). Artinya, simpul Zeira lebih jauh, semua realitas miris tersebut butuh kebijakan pemerintah berorientasi empati publik. Nah, ketika Pemprovsu justru mengutamakan pembangunan 2 proyek yang bukan berskala prioritas primer, Wakil Ketua Komisi B itu menganggapnya sebagai langkah keliru bertujuan sesat dan sesaat. Dia pun menyarankan Gubsu, Pemprovsu dan Pemkab/Pemko se-Sumut semakin cerdas memilah mana kebutuhan berskala prioritas primer dan mana pula kategori sekunder.
BACA LAGI: DPRDSU Imbau Gubsu Publikasikan Semua Donatur GTPP Covid-19 Sumut
BACA LAGI: Bagi Sembako Kepada Wartawan, Anggota DPRD Sumut Rudy Hermanto Diskriminatif !
Jika ingin bersama-sama memutus mata rantai pandemi virus Corona di Sumut, Zeira berharap dilakukan secara terintegrasi. “Sekali lagi, saya minta dana APBD Sumut ke-2 proyek Rp. 35 Miliar diarahkan pada pemberdayaan ekonomi rakyat. Lalu stabilkan harga kebutuhan masyarakat, jaga ketersediaan bahan pokok, kuatkan sektor pertanian yang memproduksi kebutuhan pokok, stabilkan harga Alat Pelindung Diri (APD) serta fasilitasi alat-alat kesehatan untuk melawan Covid-19,” tutup Sekretaris Fraksi Nusantara DPRDSU ini, sembari berjanji akan koordinasi dengan Komisi D DPRDSU membidangi pembangunan untuk membahas ke-2 proyek yang telah berjalan.
Terpisah sebelumnya, www.MartabeSumut.com telah mencoba mengkonfirmasi Kadis Perhubungan Sumut Haris Lubis. Dihubungi via ponselnya, Haris tidak mengangkat telepon walau sudah 3 kali ditelepon. Pesan konfirmasi melalui saluran WhatsApp juga dikirimkan namun hingga kini Haris belum memberi respon. (MS/BUD)