www.MartabeSumut.com, Medan
Puluhan orang berunjukrasa ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) di Jalan Imam Bonjol Medan, Kamis siang (12/9/2019). Dalam aksinya, demonstran berteriak-teriak menolak pelemahan KPK melalui revisi UU KPK yang diajukan DPR RI kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pantauan www.MartabeSumut.com, massa tiba pukul 13.20 WIB. Mereka datang berbendera Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Sumatera Utara (Sumut). Sesampainya di gedung Dewan, pengunjukrasa langsung berkumpul di depan pintu pagar masuk sembari memajang spanduk-spanduk protes dan berorasi bergantian. “Kami tolak revisi UU KPK yang akal-akalan. Kami tolak pelemahan KPK. Hanya KPK saja yang ditakuti koruptor sekarang. Yang mendukung revisi UU KPK berarti setuju korupsi merajalela di Indonesia,” teriak seorang demonstran dalam orasinya, diikuti yel-yel massa “stop revisi UU KPK, Presiden Jokowi harus menolak revisi”.
Baca juga: Demonstran Dukung Revisi UU KPK, Anggota DPRDSU Nezar Djoeli Yakin Penyadapan Butuh Pengawasan
Baca juga: Ada 73 Kasus TPPU Korporasi di Indonesia Rp. 4,5 T, KPK Sebut TPPU Saudara Kandung Korupsi
Pimpinan Aksi, Zaky, saat dikonfirmasi M24 di lokasi, mengungkapkan, mahasiswa yang unjukrasa ke DPRDSU berasal dari kampus USU, Unimed, Polimedia dan Polmed Medan. Menurut mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Panca Budi Medan semester XIII tersebut, pihaknya datang ingin meminta lembaga DPRDSU ikut memberi dukungan penolakan revisi UU KPK. “Revisi itu akal-akalan saja Bang. Tujuannya memang mau melemahkan KPK,” yakin Zaky.
Baca juga: Dihadiri 18 Anggota Dewan, DPRDSU PAW 3 Legislator yang Tersandung Hukum di KPK
Baca juga: Tersangkut Kasus Korupsi di KPK,2 Anggota DPRDSU Kena PAW
Masih pengamatan www.MartabeSumut.com, massa sempat pula mendoakan Alm Presiden RI ke-3 BJ Habibie. Kemudian mengheningkan cipta bersama dan menggelar aksi teatrikal dengan meletakkan replika 1 jenazah berkain kafan putih. “Ini pertanda matinya demokrasi. Tolak revisi UU KPK,” jerit demonstran lagi. Pada pukul 14.20 WIB, ketegangan kecil sempat terjadi antara massa dengan polisi/Satpam DPRDSU. Sebab demonstran menyatakan kecewa atas penjelasan Humas DPRDSU terkait anggota DPRDSU yang tidak ada di tempat karena melakukan Kunker. Pengunjukrasa pun meminta masuk dan ingin memeriksa ruang kerja anggota DPRDSU. Namun pihak Sekretariat DPRDSU dan aparat polisi menolak permintaan tersebut. Akibatnya, demonstran melakukan aksi memukuli pintu pagar secara serentak dengan kayu atau benda tumpul lainnya. “Kami cuma 10 menit di dalam, setelah itu kami akan keluar. Kami ingin memastikan saja. Masak Wakil rakyat tidak merakyat ? Kok wakil rakyat menghindar saat rakyat mendekat ? Tolong izinkan kami masuk,” pinta demonstran, seraya tetap memukuli pagar. Tak kunjung mendapat respon, massa pun membakar replika mayat yang dibalut kain kafan tadi. Mereka terus bernyanyi-nyanyi sambil membacakan sumpah mahasiswa Indonesia. Puas berunjukrasa, pukul 15.15 WIB demonstran membubarkan diri teratur. Arus lalulintas di depan gedung Dewan tidak mengalami kemacetan akibat aksi tersebut. (MS/BUD)