www.MartabeSumut.com, Medan
Ratusan Narapidana di Lapas perempuan Tanjung Gusta Medan melakukan aksi demo, Kamis (29/10/2020). Aksi demo berlanjut hingga Jumat dini hari. Menurut sumber salah seorang Napi, aksi demo Narapidana disebabkan tidak adanya penanganan serius kesehatan tahanan yang positif Covid-19. Padahal, saat ini, kata sumber, sudah lebih 200 orang Napi positif Covid-19 di Lapas perempuan Tanjung Gusta Medan.
BACA LAGI: Lawan Corona, 1-7 April Kemenkumham Bebaskan 5.102 Narapidana di Sumut
Menanggapi informasi tersebut, www.MartabeSumut.com mengkonfirmasi Kasubag Humas Kanwil Kemenkumham Sumut, Bambang, Sabtu sore (31/10/2020). Dihubungi via ponselnya, Bambang membantah jumlah 200 tahanan/Napi perempuan positif Covid-19 di Lapas perempuan Tanjung Gusta. “200 ? Dari mana info itu Pak ? Angka pasti saya belum dapat. Data saya 22 tahanan perempuan yang positif Covid-19 sudah dirawat di RS Royal Prima Medan. Saya rasa 22-26 orang,” ucapnya. Bambang mengatakan, penilaian salah jika disebut tidak ada penanganan khusus dari pihak Lapas dan Kemenkumham Sumut. Bambang beralasan, tahanan/Napi yang positif Covid-19 langsung dipisahkan dari ruangan serta diberi vitamin dan masker. “Ada perhatian kita,” akunya.
BACA LAGI: Ikan Bermatian di Danau Toba, Robert Lumbantobing: Berulang, Tanda-tanda Harus Zero KJA
Layanan Kunjungan Non Aktif
Menyinggung kunjungan terhadap tahanan/Napi, Bambang menyatakan belum dibuka semenjak pandemi Covid-19. Dia menginformasikan, sampai sekarang layanan kunjungan belum diaktifkan sesuai perintah Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham RI. “Saya juga kurang tahu virusnya masuk dari mana ya. Tapi memang ada tahanan luar yang pindah ke Tanjung Gusta. Tetap saja yang masuk itu wajib karantina atau isolasi dulu sebelum digabungkan,” terangnya. Bambang menilai, demo Napi perempuan kemarin disebabkan ada 4 tahanan sakit. Keempatnya sedang ditangani serta mengeluh kehilangan penciuman dan rasa. “Namun kita belum tahu ke-4 tahanan itu positif atau tidak. Yang demo menuntut penanganan dan pemisahan ruangan supaya jangan tertular. Gak rusuh kok, perempuan semua yang demo,” tutup Bambang. (MS/BUD)