www.MartabeSumut.com, Medan
Ratusan mahasiswa asal beberapa perguruan tinggi di Kota Medan menolak aksi demonstrasi anarkis yang terjadi sebulan terakhir di beberapa wilayah Indonesia khususnya gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU). Saat mendatangi gedung DPRDSU di Jalan Imam Bonjol Medan, Rabu siang (2/10/2019) pukul 13.15 WIB, pengunjukrasa meminta polisi menangkap para provokator, oknum mahasiswa dan siapa saja yang berbuat rusuh, anarkis, melempari batu, merusak bahkan membakar tatkala melakukan unjukrasa.
Baca juga: Aksi Mahasiswa di DPRDSU Terbelah, Massa Anarkis Disapu Water Canon & Gas Air Mata
Baca juga: Polda Sumut Tes Bersih Narkoba 126 Pelajar yang Unjukrasa ke DPRDSU, 4 Siswa Positif..!
Pengamatan www.MartabeSumut.com, massa aksi yang datang berbendera mahasiswa UISU, UINSU, UNPAB, UNPRI dan UNHAR. Demonstran berkumpul di depan pagar masuk sembari memajang spanduk dan berorasi bergantian. Salah satu demonstran, Rozi, dalam orasinya menyesalkan perilaku sebagian mahasiswa di Medan, Sumut dan Indonesia yang tidak lagi mengedepankan intektual dan moral force saat menyampaikan aspirasi. “Kami juga mahasiswa. Tapi kami tidak setuju aksi demo mahasiswa yang merusuh, merusak, melempari batu dan membakar mobil. Harusnya mahasiswa menyampaikan aspirasi secara bertanggungjawab, bukan malah anarkis,” geram Rozi. Bagi mahasiswa UINSU Medan itu, aksi anarkis mahasiswa di gedung DPRDSU pada Selasa 24 September dan Jumat 27 September 2019 telah merugikan banyak pihak. Baik kerugian harta benda hingga korban luka-luka. “Kami tolak demo mahasiswa yang anarkis. Kami harap polisi menangkap provokator, mahasiswa yang yang anarkis dan para pelanggar hukum,” cetusnya.
Baca juga: Demo ke DPRDSU Mahasiswa Medan itu Anarkis: Kaca Gedung Dewan Pecah-pecah
Baca juga: Puluhan Pelajar Diamankan, 4 Bom Molotov Ditemukan
Masih di lokasi demo, www.MartabeSumut.com mengkonfirmasi Muhammad Khairil Mursalin (19) dan Jaka Suprianto (19). Kedua mahasiswa Fakultas Pertanian UISU Medan semester 3 ini tak habis pikir melihat aksi anarkis yang dilakukan mahasiswa pada beberapa daerah di Indonesia. “Kami kecewa kepada mahasiswa yang anarkis. Alasannya, terlalu banyak kerugian daripada keuntungan. Harusnya mereka malu. Mengaku mahasiswa namun merugikan orang lain dengan perbuatan melanggar hukum. Polisi harus tegas, tangkap saja. Gimana kalo posisi mereka bertukar dengan polisi. Mereka yang dilempari dan dihujat dengan kata-kata kotor. Apa sebagian mahasiswa yang anarkis tersebut mau dilempari batu,” sindir Khairil dan Jaka. Usai menyampaikan aspirasi, ratusan mahasiswa Medan ini membubarkan diri teratur pukul 13.15 WIB. Masih pengamatan www.MartabeSumut.com, pukul 13.20 WIB Kapolda Sumut Irjen Pol Drs Agus Andrianto, SH, MH, sempat hadir ke gedung DPRDSU untuk memantau situasi. Kedatangan Kapolda Sumut disambut Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto yang sejak pagi telah standby di gedung Dewan. Arus lalulintas yang sempat ditutup sementara di Jalan Imam Bonjol depan gedung DPRDSU kembali dibuka polisi pukul 16.00 WIB. (MS/BUD)