
www.MartabeSumut.com, Medan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) Ebenejer Sitorus, SE, kecewa mengetahui pelayanan petugas Security Check Point Bandara Kuala Namu Internasional Airport (KNIA) Deliserdang. Politisi Partai Hanura itu menilai, beberapa petugas Security Check Point pada area memasuki ruang tunggu dan check-in, terkesan tidak ramah, kasar bahkan kurang menghormati penumpang yang memberi saran saat proses pemeriksaan berlangsung. Saking kesalnya, Eben pun mengancam akan koordinasi dengan Komisi D DPRDSU agar memanggil Rapat Dengar Pendapat (RDP) PT Angkasa Pura (AP) II serta manajemen Bandara KNIA.

BACA LAGI: Alamakjang…Kasus PHK Pekerja Hamil di PT STI Terungkap Saat RDP DPRDSU
Kepada www.MartabeSumut.com, Kamis siang (12/3/2020), Eben menjelaskan, peristiwa petugas Security Check Point bersikap tidak ramah, kasar dan kurang menghormati penumpang terjadi sekira 2 minggu lalu. Hal tersebut diketahui Eben tatkala kerabatnya melakukan perjalanan ke Jakarta. Kala itu, ungkap Eben, beberapa kerabatnya sedang memasuki area periksa petugas Security Check Point di pintu masuk ruang tunggu. Selain harus meletakkan barang-barang pribadi ke dalam baki/kotak/keranjang untuk dimasukkan ruangan X-Ray, semua penumpang juga wajib digeledah petugas dengan metal detector. Nah, ketika giliran kerabat Eben memasukkan barang pribadi ke dalam baki/kotak/keranjang, petugas justru acuh alias ngobrol-ngobrol. Padahal semua baki/kotak/keranjang telah berada di ujung sementara antrean penumpang kian panjang. “Begini ya, baki/kotak/keranjang tempat barang pribadi penumpang sudah berada di dalam semua. Tapi petugas tidak berinisiatif membawa keluar atau menyediakan buat penumpang. Petugas malah asyik ngobrol-ngobrol macam gak peduli. Kan tak mungkin penumpang yang masuk mengambil baki/kotak/keranjang itu,” herannya.
Melihat situasi tersebut, beber Eben lebih jauh, kerabatnya dan penumpang lain ikut terhenti karena di luar tak tersedia lagi baki/kotak/keranjang. Sehingga semua penumpang berdiri bengong dan memunculkan antrean panjang. “Kerabat saya coba bicara ke petugas agar mengambil baki/kotak/keranjang dari dalam. Tapi mereka malah membalikkan fakta seolah-olah penumpang yang lambat dan gak sabar. Petugas menunjukkan tatapan marah dengan bahasa tubuh yang kasar. Tentu saja kerabat saya sangat tak nyaman,” singkap Eben.
Sikap Petugas Kurang Elegan
Legislator asal Dapil Sumut 5 Kab Asahan, Kota Tanjungbalai dan Kab Batubara ini melanjutkan, setelah menegur (beri masukan), sikap kurang elegan justru dipertontonkan petugas Security Check Point kepada kerabatnya melalui bahasa tubuh arogan serta tatapan sinis. Eben memastikan, apa yang dialami kerabatnya juga kerap dirasakan ketika melakukan perjalanan ke provinsi lain dan menghadapi pemeriksaan petugas Security Check Point Bandara Kuala Namu. “Sebaiknya hal ini jangan berulang terus. Kita harus lihat dan contoh pelayanan petugas di bandara penerbangan daerah lain seperti Jakarta, Jogja dan Bali. Petugas di sana ramah, sopan dan tidak kasar. Kalo penumpang beri masukan yang benar sesuai realita masalah, kan petugas wajib menghormati dong,” yakinnya. Bagi anggota Komisi C DPRDSU bidang keuangan ini, apapun alasannya, petugas Security Check Point Bandara KNIA patut menjalankan tupoksi dengan semangat hospitality (keramah-tamahan). Bukan memunculkan kesan tidak disiplin, ngobrol-ngobrol saat penumpang antre bahkan bersikap kasar ketika diberi masukan. “Kita akan sarankan Komisi D DPRDSU memanggil RDP pihak PT AP II dan otoritas Bandara KNIA. Kerabat saya telah merasa tidak nyaman akibat sikap petugas. Saya juga sering merasakan pelayanan buruk petugas Security Check Point Bandara KNIA,” geram Eben dengan nada tinggi.
BACA LAGI: Komisi C DPRDSU Ingatkan PT Perkebunan Sumut Dongkrak PAD
Komisi D Jadwalkan RDP
Menanggapi harapan Ebenejer Sitorus, www.MartabeSumut.com menghubungi Sekretaris Komisi D DPRDSU Parlaungan Simangunsong, ST, Kamis siang (12/3/2020). Dikonfirmasi via ponselnya, Parlaungan menyatakan siap memanggil manajemen PT AP II dan otoritas Bandara KNIA. “Saya rasa kita sepakat, petugas bidang apapun di Bandara KNIA patut menampilkan performance ramah-tamah. Bandara KNIA kan pintu masuk, wajah Sumut dan potret Kota Medan sebagai ibukota provinsi ? Jadi tolong maksimalkan pelayanan,” imbau Parlaungan. Bagi Legislator asal Dapil Sumut I Kec Medan Amplas, Medan Kota, Medan Denai, Medan Area, Medan Perjuangan, Medan Tembung, Medan Timur, Medan Deli, Medan Marelan, Medan Labuhan dan Kec Medan Belawan ini, inisiatif para petugas Security Check Point tergolong urgen diterapkan demi mewujudkan kenyamanan pelayanan publik (penumpang) di kawasan Bandara KNIA. Tidak boleh kasar apalagi tak mau tahu. “Terimakasih infonya, kita jadwalkan secepatnya pemanggilan mereka untuk RDP,” janji politisi Partai Demokrat tersebut
BACA LAGI: Kompromi Posisi AKD Buyar, Rapim DPRDSU Dianggap Ecek-ecek & Diwarnai Walk Out 2 Legislator
PT AP II Mohon Maaf
Terpisah, www.MartabeSumut.com menghubungi ponsel Plt Kepala Humas PT AP II Paulina br Simbolon, Kamis siang (12/3/2020). Menurut Paulina, jika benar petugas Security Check Point Bandara KNIA dianggap kasar dan kurang ramah, maka dirinya mewakili PT AP II memohon maaf kepada penumpang yang merasa kurang nyaman. “Bayangkan Pak, berapa ribu penumpang dilayani petugas Aviation Security (AVSEC) setiap hari ? Mungkin saja petugas lagi badmood sehingga mudah tersinggung saat disampaikan masukan oleh penumpang,” ujar Paulina. Kendati demikian, Paulina berjanji segera berkoordinasi dan menindaklanjuti dengan pihak terkait di Bandara KNIA. “Terimakasih masukannya ya Pak. Tugas AVSEC memang memastikan agar dangerous goods (barang-barang berbahaya) tidak masuk dalam pesawat. Kami bakal cek masalah ini. Supaya ada kejelasan/keseimbangan antara peristiwa, laporan petugas lapangan dan complain penumpang,” tutup Paulina. (MS/BUD)