Waspadalah..! Penjahat Berseragam TNI/Polri Gentayangan: Ancam Pakai Pisau, Rampas Motor ASN Pemprovsu di Jalan Haji Anif

Bagikan Berita :

www.MartabeSumut.com, Medan

Seorang ibu rumah tangga berinisial Nrh (52), sedih. Wajahnya muram dan masih menyiratkan rasa trauma. Wajar, warga Medan Mabar itu baru saja menghadapi peristiwa tragis perampasan sepeda motor di Jalan Haji Anif Kec Percut Sei Tuan, Jumat (3/7/2020) pukul 09.00 WIB. Akibat peristiwa tersebut, Nrh kehilangan honda Beat warna hitam plat BK 5629 AIP serta 1 sepatu yang dibeli beberapa hari lalu.

BACA LAGI: Panggil Dishut, PSKL & Kelompok Tani, Komisi B DPRDSU Sesalkan Data HKm Amburadul

BACA LAGI: Trisno Sumantri Dicopot & Pemasok “Gelap” Cairan Kimia ke PDAM Tirtanadi Sumut, Zeira Ritonga: Tenderkan !

Kepada www.MartabeSumut.com di Medan, Jumat (3/7/2020) pukul 13.00 WIB, perempuan berstatus ASN/PNS ini menceritakan, kejadian perampasan honda miliknya berlangsung sangat cepat sekira 5 Menit. Sembari meminta nama dan instansi tempat bertugas tidak ditulis lengkap dengan alasan kenyamanan diri, Nrh mengaku sedang menuju kantor saat 6 pelaku beraksi. “Dari rumah saya mau ke kantor. Kira-kira pukul 9 pagi saya melintasi Jalan H Anif dekat gudang-gudang. Muncullah 6 pria memepet kendaraan saya. Keenam pelaku memakai 3 sepeda motor besar. Mereka berboncengan, kayaknya naik motor CBR. Tubuh mereka tegap-tegap dan tinggi. Semuanya pakai helm. Dua pelaku berseragam TNI, 2 berseragam Polri dan 2 pakaian bebas,” ungkap pegawai salah satu OPD/SKPD Pemprovsu itu.

BACA LAGI: Izin Lokasi, Tata Batas Areal & Sembako Bermasalah, Komisi B DPRDSU Marahi PT Gruti/PT Teluk Nauli

BACA LAGI: Mobil Warga Ditimpa Batang Pohon Dekat Rumah Wagubsu, Thomas Dachi Minta Pemko Medan Awasi Pohon-pohon Tua

Terkecoh Seragam TNI/Polri

Menurut Nrh, karena orang-orang yang memintanya berhenti memakai seragam TNI/Polri, tentu saja perasaan hatinya jadi tak menentu namun tetap menuruti. “Mereka suruh saya berhenti, mematikan mesin dan turun dari honda. Saya ikuti lantaran terpengaruh seragam mereka,” aku Nrh lirih. Nah, setelah turun dari motor, Nrh kian kebingungan tatkala para pelaku menyatakan motornya adalah curian. “Disuruh turun saya ikuti, diminta matikan mesin, saya matikan. Kunci kontak saya biarkan lengket. Tiba-tiba mereka bilang motor saya curian. Tentu saja saya protes. Trus saya tanya apa alasan menuduh motor curian. Pertanyaan saya belum dijawab, 1 pelaku langsung membawa kabur motor saya. Saya tanya kenapa motor saya dibawa, 2 pelaku lain malah menempelkan sesuatu ke perut saya. Saya shock berat,” keluh Nrh pelan.

BACA LAGI: Pohon di Jalan Panglima Nyak Makam Ancam Publik, Sugianto Makmur Imbau Pemko Medan Antisipasi Dini

BACA LAGI: Politisi Hanura Kecewa Pemkab Samosir Belum Realisasikan Sembako, Curigai Motif Politis Jelang Pilkada 2020

Dua Pelaku Ancam Pakai Pisau

Dalam kondisi panik melihat motor dibawa kabur, Nrh sadar ternyata 2 pelaku telah menempelkan pisau ke perutnya. Perasaan Nrh makin bercampur aduk. Takut, resah, risau, gemetar, kalut serta khawatir. Sesaat berikut, 1 pelaku menarik tangan Nrh dan melekatkan kertas warna merah ke telapak tangannya. “Disalamkan kertas ke tangan saya. Entah kertas apa itu, tapi seolah-olah kuitansi. Tangan saya pun mau tak mau menggenggam kertas yang ditempelkan. Usai menempelkan kertas di telapak tangan saya, 2 pelaku yang mengarahkan pisau tadi langsung pergi. Gak sampai 5 Menit kejadiannya. Saya cuma bisa terpelongo,” kenang Nrh dengan mata berkaca-kaca.

BACA LAGI: Laporan Reses DPRDSU, Dr Jonius Imbau Pemprovsu Perbaiki Jalan Provinsi di Desa Aek Tangga Taput

BACA LAGI: KAJI Unit DPRD Sumut Bagi 500 Masker ke Pengendara, Baskami Ginting: Kegiatan Kecil, Manfaat KAJI Buat Masyarakat Besar

Selanjutnya Nrh menelepon sang suami dan melaporkan kejadian ke Polsek Percut Sei Tuan. “Kejadian begal dan perampasan motor sudah sering terjadi di situ, Bang. Saya harap polisi bisa rutin memantau Jalan H Anif agar tidak ada korban lain seperti saya. Apalagi pelaku memakai seragam TNI/Polri. Saya terkecoh jadinya. Sekarang suami saya sedang lapor polisi. Nanti laporan polisinya saya kasih ya,” tutup Nrh. Terpisah, www.MartabeSumut.com mengkonfirmasi Kapolsek Percut Sei Tuan melalui Kanit Reskrim Iptu Luis, Jumat (3/7/2020) pukul 21.00 WIB. Dihubungi via ponselnya, Iptu Luis berjanji akan mencek dan memonitor peristiwa tersebut. “Saya belum tahu apa korban sudah buat laporan atau tidak. Nanti saya cek dulu ya,” ujar Iptu Luis. (MS/DEKS)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here