Serukan Perdamaian Indonesia, GSDBUID Gelar Doa Bersama di Depan Gedung DPRDSU

Bagikan Berita :

www.MartabeSumut.com, Medan

Massa berbendera Gerakan Solidaritas Doa Bersama Untuk Indonesia Damai (GSDBUID) mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) di Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (1/10/2019) pukul 17.40 WIB. Kehadiran ratusan orang itu bertujuan menggelar doa berjemaah, salat ghaib, tausyiah serta pemasangan 1.000 lilin di depan gedung DPRDSU.

Baca juga: Demo Berbuntut Pemukulan Pintor Sitorus, Ketua DPRDSU Sebut Polisi Gegabah & Kecewa dengan Aksi Mahasiswa

Pengamatan www.MartabeSumut.com, massa GSDBUID mulai berdatangan ke gedung Dewan pukul 17.40 WIB. Mereka langsung berkumpul di depan pagar sembari memajang spanduk-spanduk kegiatan. Korlap aksi, Rido Alamsyah, saat dikonfirmasi www.MartabeSumut.com di lokasi, menjelaskan, pihaknya sengaja datang bersama 300 orang mahasiswa se-Kota Medan untuk berdoa agar Indonesia damai. Selain itu, lanjutnya lagi, GSDBUID juga mendoakan mahasiswa yang jadi korban akibat aksi demo di Indonesia. Termasuk korban-korban gempa di Ambon bahkan korban akibat kerusuhan di Wamena Papua. “Kami kesini berdoa karena meyakini wakil rakyat di gedung DPRDSU ini adalah tempat penyambung aspirasi. Kami cuma mau doa dan tidak merusuh apalagi anarkis,” terang mahasiswa Fakuktas Hukum UMN Semester IX itu.

Massa GSDBUID saat salat ghaib di depan gedung DPRDSU Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa sore (1/10/2019). (Foto: www.MartabeSumut.com)

Baca juga: Demo ke DPRDSU Mahasiswa Medan itu Anarkis: Kaca Gedung Dewan Pecah-pecah

Masih pantauan www.MartabeSumut.com, doa dan solat ghaib dimulai di ruas Jalan Imam Bonjol Medan pukul 18.00 WIB. Massa memakai karpet plastik dan kertas koran untuk melapisi badan jalan. Dosen Bahasa Arab UINSU Coco Syahputra Marpaung, MPd, tampil sebagai imam solat ghaib dan pemberi tausyiah. Suasana di lokasi doa dan solat tampak kondusif. Kegiatan tausyiah sedang berjalan saat berita ini dikirimkan ke reaksi. Pengamatan www.MartabeSumut.com sebelumnya, pukul 14.45 WIB Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto memberi pengarahan terhadap ribuan personel gabungan TNI/Polri dalam persiapan menghadapi aksi demonstrasi. Bagi Dadang, kerawanan setiap aksi unjukrasa yang perlu diantisipasi meliputi tindakan anarkis serta perusakan. Tapi Dadang tetap mengimbau polisi agar tidak merespon berlebihan saat menghadapinya. “Tetap harus simpatik dan humanis. Lakukan sesuai SOP. Jangan sampai Polri terjebak skenario yang memancing aparat bertindak berlebihan diluar SOP. Kita memang merasa puas bila memukul atau membalas kekerasan terhadap demonstran yang anarkis. Tapi sebenarnya kita kalah strategi dengan mereka. Makanya kita harus cerdas menghadapi aksi unjukrasa,” ingat Dadang. (MS/BUD)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here