H Ahmad Arif, SE, MM, Ketua DPD PAN Kota Medan Matang di Organisasi, Tangguh di Legislasi

Ketua DPD PAN Kota Medan H Ahmad Arif, SE, MM. (Foto: www.MartabeSumut.com)
Bagikan Berita :

Sosok yang satu ini lebih tepat menyandang julukan organisatoris. Bukan apa-apa, keterampilan berorganisasi sedari belia telah berhasil menghantarkan H Ahmad Arif, SE, MM, berkiprah di lembaga legislasi DPRD Medan. Tekadnya pun tergolong sederhana dan menyejukkan kalbu. Bermanfaat bagi orang lain!

Maksud mulia tersebut dilontarkan Arif kepada Jurnalis MartabeSumut Budiman Pardede di ruang Fraksi PAN DPRD Medan, belum lama ini. “Profil apa kira-kira yang mau kita naikkan Bud,” ujar Arif bersahaja, mengawali pembicaraan. Sebelum membeberkan cerita hidupnya, Arif terlihat santai melakukan kesibukan kecil sambil mempersiapkan diri untuk sholat Dzuhur. 

Begitulah gaya Arif. Taat beribadah, tenang, kalem berbalut tutur nansantun. Namun siapa sangka, semenjak dini, penggemar makanan rendang itu sudah punya pengalaman luar biasa di berbagai organisasi. Kematangan ilmu organisasi pulalah yang dioptimalkan Arif sebagai legislator utusan Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Medan hingga memimpin Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Medan selama 2 periode. (2005-2010 dan 2010-2015). “Mungkin talenta organisasi ikut membantu diri saya saat bertugas sebagai wakil rakyat. Oh ya, mohon doa restunya ya agar tetap sehat memimpin DPD PAN Kota Medan,” cetus Arif.

Berguna Bagi Orang Banyak 

Diakui suami Zulmawaty. SE ini, sejak memulai debut di lembaga legislasi DPRD Medan pada tahun 2004, keinginan melahirkan berbagai peraturan daerah, fungsi pengawasan hingga mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah daerah, menjadi suatu program yang sering diupayakan maksimal. Melalui PAN dan lembaga DPRD, kata Arif, dirinya ingin bermanfaat bagi orang banyak. Sesaat kemudian muncul rasa salut mengamati sosok familiar Arif pada siang sekira pukul 13.00 WIB. Anggota Komisi D DPRD Medan ini menyatakan, ada perasaan bangga bila melakukan sesuatu yang berguna bagi masyarakat luas. Baik melalui lembaga organisasi, kelompok usaha yang dirintis bahkan aktivitas di lembaga perwakilan rakyat. “Pekerjaan dan aktivitas harus kita anggap sebagai ibadah. Organisasi mengajarkan saya banyak hal-hal baik dan Partai adalah media menjembatani kepentingan orang banyak,” tegas pria berperawakan 168 Cm dengan berat 78 Kg.

Bila ditelisik lebih jauh, Arif memang tidak main-main mengeluarkan konsep ‘berguna bagi orang lain’. Faktanya, niat itu pernah diupayakan melalui sikap pribadi untuk maju sebagai calon wakil walikota Medan 2010-2015 mendampingi Maulana Pohan. Sayangnya Yang Maha Kuasa lebih menghendaki Arif memainkan peran ‘striker murni’ legislator di DPRD Medan. “Kan kita sudah usaha,” urai Bapak dari Jihan Fadillah (11), Ahmad Miftah Ma’arif (7) dan Ahmad Furqon Ma’arif (5).

Pendidikan & Pengalaman Organisasi

Dilahirkan di Medan pada tanggal 13 Oktober 1965, Arif menamatkan pendidikan formal SD Muhammadiyah 01 pada tahun 1977. Kemudian menyelesaikan jenjang studi menengah pertama tahun 1981 dari SMP Kesatria Medan. Selanjutnya Arif melanjut ke SMA Negeri 8 Medan hingga tuntas tahun 1984. Setelah menamatkan studi dari bangku SMA, Arif tidak menghentikan langkahnya untuk mengejar ilmu. Fakultas Ekonomi UISU pun menjadi tambatan hati Arif hingga resmi menyandang gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1989. Toh Arif belum puas. Semangat belajar kembali diteruskan ke Strata-2 sampai akhirnya lulus berpredikat Magister Managemen tahun 2002. “Namanya belajar tidak akan ada habisnya, itulah hidup,” kata pemakai sepatu bernomor 42 ini. 

Ibarat bunyi pepatah bijak ‘kejarlah ilmu sampai ke negeri China’, sepertinya demikian pula semangat Arif merajut pengetahuan. Selain menimba pengetahuan dari bangku formal, organisasi juga dianggapnya media pembelajaran. Tak heran, dengan konsep sekali dayung 2-3 pulau terlewati atau sambil bekerja organisasi digeluti, maka pria yang tinggal di Jalan Amaliun Medan tersebut menerapkan trik keseimbangan waktu. Menurutnya, melalui organisasi seseorang akan sangat berarti bagi orang lain dan akan banyak belajar tentang kehidupan sosial yang tidak bakal didapat dari lembaga pendidikan formal manapun. Artinya, lanjut Arif, tekad tersebut menjadi sesuatu yang tidak mustahil tatkala diatur sedemikian rupa.

Arif menjelaskan, sejak tahun 1984 dirinya sudah mengawali debut organisasi di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Pengalaman itu membuahkan kepercayaan organisasi sehingga memberikan mandat baru sebagai Ketua Tapak Suci Putra Muhamadiyah Kota Medan (1990-1993). Dari pengalaman tersebut, imbuhnya lagi, massa Muhammadiyah kembali menganugerahi kepercayaan untuk menyandang posisi Wakil Ketua Tapak Suci Putra Muhamadiyah Sumut (1995-2000), Wakil Ketua Tapak Suci Putra Muhamadiyah Sumut (2000-2005) dan Wakil Ketua Pemuda Muhamadiyah Sumut (2000-2005). “Sampai sekarang saya masih dipercaya sebagai Ketua Tapak Suci Putra Muhamadiyah Sumut masa bakti 2008-2013,” kenang Arif bangga.

Berbicara organisasi bersama Ahmad Arif memang tidak ada habis-habisnya. Sebab disamping lembaran pengalaman di atas, masih ada pula catatan sejarah organisasi lain yang secara tidak langsung ikut mendukung eksistensinya selama ini. Sebut saja beberapa organisasi massa kepemudaan maupun paguyuban etnis yang digeluti sejak tahun 90-an. Diantaranya; menjadi Wakil Ketua KNPI Sumatera Utara (1990-1994), Wakil Ketua Ikatan Pemuda Ranah Minang Sumut (1990-1995), Wakil Sekretaris Asosiasi Dewan Kota Sumbagut (2007-2009), Wakil Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Medan (2000), Wakil Sekretaris MPW Pemuda Pancasila Sumut (2005), Wakil Ketua Gerakan Nasional Orang Tua Asuh Sumut (1990-1995) hingga Wakil Ketua HNSI Sumut (2009-2013). Pada sisi lain, kecintaan Arif pada olahraga sepakbola ikut pula menuntun Arif memegang posisi sebagai Ketua Bidang Organisasi PSMS tahun 2010. “Saya juga pernah menjabat Ketua II Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumut periode 1993-1997,” beber Pendekar Kepala Tapak Suci Nasional itu.

Organisasi Politik

Buah pernikahan Nazir Musa (Alm) dan Hj Hadisah ini memang pantas diacungi jempol. Pasalnya, setelah ‘kenyang’ menimba ilmu dari berbagai organisasi massa sosial, kemasyarakatan dan kepemudaan, dia memutuskan putar haluan ke organisasi politik praktis. Saat itu Arif jatuh hati terhadap PAN dan resmi mengawali karir jabatan sebagai Ketua Komite PAN Sumut tahun 1998. Kemudian dalam tempo yang tidak terlalu lama, posisi Ketua Dep. Pemuda DPW PAN Sumut masa bakti 1998–2000 sudah dipegangnya. Disusul lagi dengan kepercayaan sebagai Ketua Dep. DPW PAN Sumut periode 2000–2005 dan Wakil Ketua DPD PAN Kota Medan masa bakti 2000–2005.

Arif tetap saja bergaya tenang tapi pasti. Lebih tepat bila dikategorikan low profile. Keteguhannya bersama partai bentukan Amien Rais itu akhirnya membuahkan hasil. Jabatan puncak Ketua DPD PAN Kota Medan berhasil disandang Arif sedari tahun 2005-2010. Lalu saat Musyawarah Daerah (Musda) PAN Kota Medan yang digelar Minggu, 12 Desember 2010 di Hotel Novotel Soechi Medan, Arif dipercaya lagi menjabat Ketua DPD PAN Kota Medan periode 2010–2015. “Saya selalu meyakini bahwa apapun yang kita kerjakan dan lakukan adalah ibadah. Kita percaya semua menjadi kehendakNya,” tutur Arif merendah. Apakah aktivitas organisasi dan Parpol tidak mengganggu pekerjaan? Bagi Arif, bila semua dimanajemen dengan baik maka berbagai kegiatan dapat diseimbangkan. Dia menceritakan, pada tahun 1990-1993 pernah bekerja dan mengendalikan berbagai usaha. Diantaranya PT Bimantara Group Jakarta, PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI tahun 1998), Manager Oprasional PT Radio Simpony Medan, Direktur CV HIRWIS Medan dan Kabag Humas Akademi Maritim Indonesia Medan. Pekerjaan-pekerjaan itu dipastikan Arif dapat diatur seimbang dengan aktivitas lain. “Alhamdulillah, selama tahun 2004-2014 saya dipercaya rakyat sebagai Anggota DPRD Kota Medan,” tegas Legislator 2 periode ini. 

Target kedepan & Waktu untuk Keluarga

Lalu, bagaimana Anda membagi waktu untuk keluarga dan apa target kedepan?Sembari memperbaki cara duduk Arif justru melemparkan senyum dengan tatapan khas. Pecinta renang dan silat ini mengungkapkan, setiap hari Sabtu adalah waktu khusus berkumpul dengan keluarga. Selanjutnya merencanakan berbagai kegiatan yang akan dilakukan bersama-sama. “Biasanya kami pergi berenang,” singkap pemakai parfum merek Trinity itu. Sementara target kedepan diistilahkan Arif tidak muluk-muluk dan menjadi urusan Yang Maha Kuasa. Namun dia menegaskan bahwa kehidupan harus dijalani dengan melakukan hal-hal terbaik tanpa mengenyampingkan semangat mensyukuri karuniaNya. Melalui pengalaman organisasi, rutinitas di Parlemen hingga berbagai aktivitas Parpol, Arif menyampaikan keinginan luhur untuk bisa terus berguna bagi daerah, negara dan orang banyak. Semoga, selamat berjuang bang Arif ! (Budiman Pardede/Foto-foto MartabeSumut/IKLAN PROFILE PARIWARA)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here