www.MartabeSumut.com, Medan
Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) menggelar Rapat Kerja (Raker) membahas Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (P-APBD) Provinsi Sumut 2020, Senin (31/8/2020) pukul 11.00 WIB di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan. Dari 4 OPD/SKPD yang diundang, Komisi E DPRDSU memulangkan 2 OPD/SKPD karena tidak mempersiapkan bahan yang akan dibahas.
BACA LAGI: Antisipasi Covid-19 Saat Pilkada 9 Desember 2020
BACA LAGI: Didukung 2 Parpol di Pilkada Tapsel, Doli Siregar: “Pesawat Jet” Kita Disewa Orang, Mohon Doa Restu!
Pantauan www.MartabeSumut.com di gedung Dewan, Raker dipimpin oleh Sekretaris Komisi E DPRDSU dr Meriahta Sitepu, Mars. Tampak anggota Komisi E DPRDSU seperti Jafaruddin Harahap, SPd, MSi, Mahyaruddin Salim Batubara, Pdt Berkat Laoly, dr Poaradda Nababan, Budieli Laia dan beberapa legislator lain. Sementara pihak OPD/SKPD tampak Kadis Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (PPKB) Sumut Dr Ir Hj Hidayati, MSi, Sekretaris Dinkes Sumut Ridesman, SH, MKes, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) Sumut Hj Nurlela SH, MAP serta Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat/Desa Sumut Barita Sihite. Nah, usai Kadis PPKB Sumut Dr Ir Hj Hidayati, MSi, menyampaikan materi, kalangan anggota Komisi E DPRDSU langsung protes. “Saya gak dapat mencerna gambaran atau cara pemyampaian ibu Kadis. Dari anggaran 2020, ada ibu bilang direfocussing (dipotong) 56 persen. Apa-apa saja itu yang dipotong,” selidik Mahyaruddin Salim.
Legislator Kesal
Hidayati menyahuti, pihaknya (Dinas PPKB) sangat butuh dukungan atas pengurangan dana refocussing melalui P-APBD Sumut 2020. Jawaban Hidayati tersebut justru menuai kekesalan Budieli Laia. “Mari kita bingung. Ibu Kadis ini pasti bingung juga. Saya heran, yang kita bahas kan KUA-PPAS P-APBD Sumut 2020. Jadi gak nyambung. Kalo kita bicara KUA-PPAS, ada pembahasan angka-angka. Kalo begini saya bingung Apa ini RDP atau pembahasan KUA-PPAS,” geramnya. Dokter Poaradda Nababan ikut angkat suara. Menurutnya, apa yang dipaparkan Hidayati tak sesuai dengan undangan Raker yang beragenda pembahasan KUA-PPAS P-APBD Sumut 2020. “Jangan tampilkan apa yang gak sesuai di sini. Baca dulu undangannya bu Kadis,” imbau Poaradda. Menanggapinya, Hidayati menyatakan hanya menerima undangan beragenda program kerja. Pdt Berkat Laoly balik membalas. “Pulang saja dulu bu Kadis kalo tak sesuai dengan undangan,” cetus Pdt Berkat Laoly.
BACA LAGI: 506 KJA Perusahaan & 11.153 Milik Warga di Danau Toba, DPRDSU Butuh Kajian Badan Riset Pemprovsu
Dinas Kesehatan Ikut Dipulangkan
Masih pengamatan www.MartabeSumut.com, tepat pukul 11.45 WIB, Hidayati dan rombongan meninggalkan ruangan rapat. “Ya kita minta ibu Kadis mempersiapkan aja dulu bahan-bahannya,” simpul pimpinan rapat dr Meriahta Sitepu. Giliran Sekretaris Dinkes Sumut Ridesman, SH, MKes, menyampaikan paparan, ternyata hal serupa kembali terjadi. Bahkan lucunya, Ridesman malah bicara soal program dan kegiatan tahum 2021. Pada pulul 11.50 WIB, Komisi E DPRDSU kembali memulangkan Ridesman. “Ini rapat akal-akalan namanya,” sesal Budieli Laia. Dokter Meriahta kembali menyikapi kondisi itu. “Kami sudah diskusi kecil dengan Pak Ridesman. Beliau akan melengkapi data. Dua mitra OPD kita mempersiapkan ulang,” ucapnya. Setelah ke-2 pimpinan OPD pulang, rapat dilanjutkan dengan mendengar materi dari Kadis PPA Sumut Hj Nurlela SH, MAP dan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat/Desa Sumut Barita Sihite. (MS/BUD)