www.MartabeSumut.com, Medan
Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) meradang saat Rapat Kerja (Raker) membahas realisasi APBD Sumut TA 2019 dan program kerja TA 2020 Dinas Bina Marga Provinsi Sumut, Senin (16/3/2020) kemarin di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan. Sikap kesal dan meradang itu disebabkan ketidakhadiran Kadis Bina Marga Sumut, Effendy Pohan.
Pantauan www.MartabeSumut.com, Raker dipimpin Wakil Ketua Komisi D DPRDSU Edi Susanto dan Sekretaris Komisi D Parlaungan Simangunsong, ST. Tampak hadir anggota Komisi D seperti Jubel Tambunan, SE, Rony Reynaldo Situmorang, SH dan beberapa legislator. Kendati awalnya Parlaungan ragu apakah Raker dilanjut atau diskors, toh dia sepakat bahwa Raker tergolong urgen sehingga Kadis Bina Marga Sumut tidak boleh diwakilkan oleh pejabat atau staf lain. “Alasan Pak Siregar selaku Sekretaris Dinas Bina Marga Sumut, Kadis sedang rapat membahas wabah virus Corona (Covid-19) bersama Gubsu. Bagaimana ini,” herannya. Selanjutnya politisi Partai Demokrat ini menyerahkan kepada floor apakah Raker ditunda atau dilanjutkan. Sebab sebagian anggota Komisi D DPRDSU menolak pembahasan tanpa kehadiran Kadis Bina Marga Sumut.
Kadis Sesuaikan Jadwal di DPRDSU
Sekretaris FP-Demokrat DPRDSU itu melanjutkan, Kadis Bina Marga seyogianya menyesuaikan jadwal Raker dan bukan malah mengabaikan pertemuan formal di DPRDSU. Apalagi jadwal Raker telah 2 kali disampaikan namun Kadis Bina Marga Sumut tetap tak datang. Bagi Legislator asal Dapil Sumut 1 Kec Medan Amplas, Medan Kota, Medan Denai, Medan Area, Medan Perjuangan, Medan Tembung, Medan Timur, Medan Deli, Medan Marelan, Medan Labuhan dan Kec Medan Belawan tersebut, Raker bisa dikategorikan pra-Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) kegiatan Dinas Bina Marga Sumut. “Mungkin bulan Mei 2020 kita LKPj. Makanya dibahas sekarang. Tapi Kadis gak datang, ya tergantung kawan-kawan Komisi D,” sesal Parlaungan. Nah, Parlaungan kembali meminta Sekretaris Dinas Bina Marga Sumut menyampaikan kekecewaan Komisi D DPRDSU kepada Kadis. “Kami kecewa. Sudah 2 kali kami undang. Bagaimanalah kemitraan akan dibawa dengan baik bila Kadisnya tak peduli,” cetus Parlaungan.
BACA LAGI: Petugas Security Check Point tak Ramah, DPRDSU Panggil Otoritas Bandara Kuala Namu
BACA LAGI: Fahrizal Efendi Nasution: Pemerintah Perlu Jelaskan Adakah Pasien Meninggal Akibat Covid-19 Murni ?
Komisi D DPRDSU Meradang
Sementara itu, pihak Dinas Bina Marga Sumut diwakili Siregar selaku Sekretaris Dinas, beralasan, Kadis tidak bisa hadir lantaran mengikuti rapat di kantor Gubsu. “Mohon maaf, Pak Kadis rapat bersama Gubsu membahas Corona. Saya diminta mewakili beliau,” ucapnya. Mendengar penjelasan itu, politisi Partai NasDem Ronny Reynaldo Situmorang naik pitam. “Setelah baca materi bapak (Dinas Bina Marga Sumut), saya rasa gak layak. Ketawa saya membacanya. Tunda saja rapat ini. Mohon UPT Dinas Bina Marga dihadirkan juga dalam Raker berikut,” ingat Rony dengan nada tinggi. Pendapat berbeda disampaikan anggota Komisi D lainnya, Jubel Tambunan. Menurut Jubel, banyak program yang harus dimintai penjelasan. “Saya rasa mari kita dengar dulu penjelasannya. Bagaimana kalo kita perdalam saja ? Saya lihat di materi ini ada anggaran luncuran tahun 2018 loh,” pinta Jubel.
Materi Akal-akalan
Pendapat lebih keras dilontarkan Wakil Ketua Komisi D DPRDSU Edi Susanto. Dengan data (materi) yang dibawa Dinas Bina Marga, Edi menyatakan banyak yang harus disempurnakan. “Mengamati data begini, ya harus kita minta mereka sempurnakan. Mohon maaf buat kita semua, ini data akal-akalan. Apalagi ini laporan. Materi ini gak jelas. Saya sangat miris lihat data seperti ini,” geramnya. Politisi Partai Hanura itu pun setuju Raker diskors. “Bilang sama Kadis mari sama-sama menghargai. Karena ada langit di atas langit. Realisasi anggaran TA 2019 tolong diuraikan. Sampaikan seluruh kegiatan yang terealisasi TA 2019 sesuai bagan laporan LKPj. Jelaskan juga rasionalisasi P-APBD Sumut 2019 dan APBD Sumut 2019. Nanti Raker lanjutan kita jadwal ulang,” ujar Edi.
Sekretaris Dinas Bina Marga Sumut, Siregar, tampak terpelongo mendengar kekesalan para legislator. Tapi Siregar kembali memberi pembenaran. “Sebetulnya laporan kami itu sudah global. Ada lampiran dan belum sempat dicopy. Mohon maaf, kami akan siapkan kedepan,” tepis Siregar. (MS/BUD)