www.MartabeSumut.com, Medan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) mulai sibuk menyiapkan berbagai fasilitas antisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19) di seluruh area gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan.
BACA LAGI: Fahrizal Efendi Nasution: Pemerintah Perlu Jelaskan Adakah Pasien Meninggal Akibat Covid-19 Murni ?
Pantauan www.MartabeSumut.com, sejak Rabu (18/3/2020) telah disiagakan petugas memegang Thermo Gun di pintu utama untuk mengecek suhu tubuh setiap orang yang masuk. Kemudian memasang alat berikut cairan hand sanitizer pada lokasi-lokasi pintu masuk, ruang-ruang komisi, ruang-ruang fraksi hingga kawasan kerja pegawai Sekretariat DPRDSU. Nah, pada Kamis (19/3/2020) pukul 11.00 WIB, Sekretariat DPRDSU menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Medan melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh pintu masuk, ruang-ruang komisi, ruang-ruang fraksi, kawasan kerja pegawai Sekretariat DPRDSU, toilet, dapur, ruang kerja anggota Dewan, ruang pertemuan, lift, ruang Paripurna, tangga hingga titik-titik konsentrasi orang. Sedikitnya ada 5 petugas penyemprot dari PMI menyebar pada lantai 1-4 gedung Dewan.
Kabag Umum Sekretariat DPRDSU, Muda Sakti Lubis, saat ditemui www.MartabeSumut.com disela-sela memantau petugas PMI melakukan penyemprotan, mengatakan, penyiapan fasilitas antisipasi penyebaran virus Corona menjadi sesuatu yang urgen dilakukan demi menangkal pandemi Corona. Muda Sakti menjelaskan, beberapa waktu lalu pihaknya harus berangkat ke Jalan Pramuka Jakarta untuk dapat membeli 5 kotak masker, 35 alat/cairan hand sanitizer serta 3 unit Thermo Gun. “Di Medan gak bisa lagi kita peroleh. Makanya kami ke Jakarta. Di sana saja antre orang mau beli,” beber Muda Sakti. Pejabat baru yang dilantik berdasarkan 3 keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 821.23/3062/2019 tanggal 18 November 2019, Nomor 821.23/2479/2019 tanggal 30 Desember 2019 dan Nomor 821.23/0405/2020 tanggal 6 Januari 2020 itu berharap, langkah antisipasi yang dilakukan bisa meredam penyebaran wabah Corona di gedung DPRDSU. “Semoga bermanfaat buat siapa saja yang beraktivitas di gedung Dewan kita ini,” tutup Muda Sakti.
Masker “Hilang” di Medan, Legislator Kecewa
Terpisah sebelumnya, anggota DPRDSU Ebenejer Sitorus, SE, mengaku kecewa melihat kondisi di Kota Medan karena tidak ada lagi yang menjual masker dan cairan hand sanitizer. “Saya sekarang di apotek Kimia Farma Medan. Jenis barang seperti masker dan cairan hand sanitizer telah habis. Beberapa apotek lain yang saya kunjungi juga kehabisan stok,” geram Eben kepada www.MartabeSumut.com via ponselnya, Rabu (18/3/2020) pukul 16.30 WIB. Realitas miris tersebut dianggap Eben sangat paradoks (pernyataan dan fakta bertolak belakang) jika dihubungkan dengan imbauan pemerintah menjaga kesehatan/keamanan masyarakat mengantispasi penyebaran virus Corona. “Rakyat disuruh pemerintah pakai masker, rajin cuci tangan dan memakai hand sanitizer. Namun barangnya “hilang”. Kan gak nyambung,” sesal Eben. Politisi Partai Hanura itu pun meminta Gubsu Edy Rahmayadi, Pemprovsu dan Pemko Medan serius mencari jalan keluar. Bukan anggap enteng, tidak mau tahu apalagi cuma “cakap kosong” bicara propaganda paradoks.
BACA LAGI: Lawan Pandemi Virus Corona, PT AP II Fokus Pantau Penumpang Non Direct ke Bandara KNIA
Artinya, terang anggota Komisi C DPRDSU ini lagi, hak mendasar rakyat memperoleh keamanan, kesehatan dan kenyamanan patut diwujudkan pemerintah dengan membagikan masker serta cairan hand sanitizer secara gratis.
Bagi legislator asal Dapil Sumut 5 Kab Asahan, Kab Batubara dan Kota Tanjungbalai itu, kalau Pemprovsu peduli keselamatan warga, kini saatnya memikirkan pembangunan pabrik masker dan hand sanitizer khusus. Sehingga ketika Gubsu/Pemprovsu meminta masyarakat Sumut menjaga kesehatan dan antisipasi wabah Corona, maka alat-alat tersebut sudah tersedia bahkan dibagikan gratis. Bukan justru “hilang” padahal rakyat berniat membeli. “Kok malah menyusahkan rakyat yang sedang resah ? Kenapa Gubsu, Pemprovsu, Pemkab dan Pemko di Sumut diam saja tanpa solusi ? Saya khawatir masker dan hand sanitizer “hilang” pula di 33 kab/kota Sumut,” yakin Ebenejer Sitorus dengan nada tinggi. (MS/BUD)