www.MartabeSumut.com, Medan
Ribuan warga di Jalan Pelajar Ujung Lingkungan 18 Kelurahan Binjai Kec Medan Denai Kota Medan menjerit. Wajar, mereka sudah 3 bulan kesulitan mendapat air PDAM Tirtanadi Sumut. Padahal, kendati masyarakat sudah memasang mesin pompa untuk menarik air dari pipa Tirtanadi, toh tetap saja air “enggan” mengalir. Ipon (55), warga Jalan Pelajar Ujung Gang Darmo Nomor 15, salah satu yang menjerit.
Kepada www.MartabeSumut.com di kediamannya, Sabtu siang (11/4/2020), Ipon tampak geram menumpahkan kekecewaan mendalam. Didampingi istrinya Sunarti (53) dan anaknya Irfan (32), pria yang telah 50 tahun tinggal di wilayah itu mengungkapkan perasaan miris. Air Tirtanadi disebutnya mulai sulit keluar dari kran sekira 3 bulan lalu. “Saya perkirakan 3 bulan ya. Bahkan air sangat kecil mengalir walau kami pasang mesin pompa untuk menarik air dari pipa Tirtanadi,” cetus Ipon. Menurut dia, ada 3 kemungkinan air Tirtanadi jadi sulit mengalir ke rumah warga. Yaitu kehadiran Perumahan Mensen, pipa besar di Jalan Pelajar Ujung sempat rusak dan memang sengaja dipadamkan oleh PDAM Tirtanadi. “Tiga bulan kami menjerit akibat aliran air tak menentu hidupnya. Kalo pakai pompa, bisa hidup sangat kecil dan bisa pula tak keluar,” akunya. Ipon mengatakan, dirinya kurang tahu apa sudah pernah Kepling 18 mengadu ke pihak Tirtanadi. “Mohonlah perhatian Tirtanadi. Kami warga jadi kesulitan. Harapan saya kedepan lancarlah air Tirtanadi,” keluhnya pelan.
BACA LAGI: Gratiskan Air Pelanggan ! Covid-19 Rontokkan Ekonomi, DPRDSU Sindir Empati Tirtanadi
Pipa Tirtanadi Sempat Pecah
Terpisah, www.MartabeSumut.com menemui Nanda selaku Kepling 18. Nanda pun membenarkan air Tirtanadi kian sulit mengalir sedari 3 bulan silam. Seraya mengajak www.MartabeSumut.com ke areal pipa besar yang tertanam di Jalan Pelajar Ujung dekat perumahan UNIMED, Nanda menjelaskan bahwa pipa besar Tirtanadi itu sempat rusak dan pecah. Lalu diperbaiki pada Februari 2020 tapi tetap saja tidak ada kemajuan alias air tak kunjung lancar ke rumah-rumah warga. “Air hidup jam 1 atau jam 2 pagi. Itupun sangat kecil. Kita pakai bantuan mesin pompa, air yang keluar cuma sebesar lidi. Nyendat-nyendat macam ada yang sangkut,” bebernya. Nanda mengaku sudah melapor ke cabang pembantu Tirtanadi Sumut di Jalan Garuda 4 Perumnas Mandala Medan pada Februari 2020. Termasuk beberapa masyarakat ikut melaporkan. “Saya lapor ke sana dan mereka datang memperbaiki pipa. Namun saya lihat perbaikan pipa gak maksimal dikerjakan. Timbunan gak rapi. Waktu kerja saya jumpai Pak Aris dari pihak Tirtanadi Perumnas Mandala. Saya sampaikan ada 1.600 KK di Lingkungan 18 yang mengeluhkan air. Jika pakai mesin pompa, warga gak tahan arus listriknya. Apalagi cuma dapat 1 atau 2 ember aja,” heran Nanda.
Air Mengalir Saat Dini Hari
Hal senada disampaikan Rusli (67), warga Jalan Pelajar Timur Ujung Medan Nomor 118. Bagi dia, selama 3 bulan terakhir sangat sulit menjalani aktivitas lantaran air Tirtanadi jarang mengalir. “Saya sudah di sini sejak 1954. Dari saya kecil. Tolonglah manajemen Tirtanadi buka hati dan perasaan. Tanggungjawab kalian dimana ? Kami kan bayar loh setiap bulan,” sesalnya. Rusli menginformasikan, air Tirtanadi baru hidup pada saat dini hari sekira pukul 12.00 WIB sampai pukul 03.00 WIB. “Tapi air yang mengalir kecil sekali. Paling banyak saya dapat 1 ember cat ukuran 15 Kg. Tolong beritakan ya Bang, biar sadar para pejabat Tirtanadi Sumut itu,” pinta Rusli.
Pada pukul 13.00 WIB, www.MartabeSumut.com mencoba mengkonfirmasi Aris, selaku pihak yang berurusan dengan warga dari cabang pembantu Tirtanadi Sumut Jalan Garuda 4 Perumnas Mandala Medan. Dihubungi via ponselnya, Aris tak kunjung memberi respon. Pesan konfirmasi yang dikirim www.MartabeSumut.com melalui WhatsApp juga belum dibalasnya. Namun sekira pukul 15.00 WIB, seorang yang mengaku bernama Birin dari Tirtanadi menghubungi ponsel www.MartabeSumut.com. “Besok aja kami cek ke sana (Jalan Pelajar Ujung) ya Pak. Tadi saya dapat arahan tugas tapi sekarang belum sempat ke sana,” terang pria tersebut. (MS/DEKS)