www.MartabeSumut.com, Asahan
Safari politik Cawapres 02 Sandiaga Salahuddin Uno pada (11/12/2018) lalu ternyata menyisakan cerita yang sempat membuat heboh publik. Pasalnya, ada seorang pria diduga membawa bom tatkala Sandiaga Uno menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Jihad Jalan Setia Budi Kisaran.
Pada Rabu (23/1/19) pukul 13.00 WIB di salah satu warung kopi Jalan Abdi Satya Bakti (Komplek Terminal Madya) Kisaran, www.MartabeSumut.com berkesempatan berbincang santai bersama pria yang mengaku bernama Adi Nasution (29). Dalam keterangannya, Adi mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada niat memprovokasi kegiatan yang sedang berlangsung. Warga Sei Dua Kecamatan Datuk Bandar Kota Tanjungbalai itu menceritakan, kejadian bermula ketika hendak masuk ke lokasi kegiatan. Namun Andi diperiksa oleh pihak Kepolisian dengan detektor logam milik aparat. Saat itu, Andi spontan teriak. “Ngapain diperiksa-periksa, ini isi tasku bom,” ucapnya, yang langsung membuat sontak aparat dan mengamankannya ke Mapolres Asahan untuk diperiksa intensif.
Tidak Ditemukan Bom
Selidik punya selidik, polisi tidak menemukan bom seperti
pengakuan Andi. Penggeledahan yang dilakukan aparat menemukan isi tas
ransel tersebut hanya dipenuhi dokumen kerja dan sebagian pakaian
beserta alat alat kosmetik milik istrinya. “Aku dibawa pergi dari lokasi
menuju Polres Asahan sekira pukul 21.00 WIB. Dari situ aku diperiksa
sampek pukul 03.00 pagi. Sempat bermalam juga lah, Bang. Terus aku
lanjut diperiksa lagi sampai pukul 11.00 WIB,” ungkapnya. Karena tak
terbukti bawa bom, lanjut Andi, pihak kepolisian meminta membuat surat
pernyataan dan menghubungi keluarga agar dijemput ke Polres. Alumni
Pesantren Darul Arafah Medan dan jebolan Fakultas Sastra USU tahun 2013
itu menjelaskan, dirinya sangat menyesali perbuatan konyol yang saat itu
menjadi konsumsi publik. “Sempat jadi pemberitaan nasional. Saya mohon
maaf kepada khalayak ramai,” ucap Andi pelan.
Karyawan salah satu showroom mobil itu menegaskan, secara pribadi
tidak berniat memprovokasi keadaan apalagi cari sensasi. Sebab tujuan
awal datang adalah mau melihat Sandiaga Uno dalam acara Maulid Nabi.
Bagi dia, apa yang terjadi merupakan satu kekhilafan. “Sekali lagi,
melalui media ini aku sampaikan permohonan maaf kepada orang-orang yang
merasa dirugikan akibat tindak-tanduk aku pada Desember 2018 silam,”
tutip alumni Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) HMI tersebut. Perlu,
diketahui, saat Cawapres No 02 Sandiaga Salahuddin Uno melakukan safari
Maulid Nabi Muhammad SAW ke Masjid Al Jihad Kisaran, muncul seorang
pria dengan mengenakan ransel besar. Dia terlihat mencurigakan serta
bermaksud menerobos masuk tanpa pemeriksaan petugas jaga dan pengaman
kegiatan. (MS/RENDI)