www.MartabeSumut.com, Jakarta
Sebagai tindak lanjut rapat koordinasi penanganan bencana banjir Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali mengajak semua pihak terkait berkoordinasi dan saling bersinergi, Kamis pagi (2/1/2020) di kantor BNPB Jakarta. Pihak BNPB pun melakukan sinkronisasi dan validasi data korban bencana banjir. Data dikumpulkan oleh BNPB dari Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, BPBD, TNI, Polri dan sumber lain, hingga pukul 21.00 WIB malam ini jumlah korban meninggal akibat banjir Jabodetabek mencapai 30 orang.
BACA LAGI: 2019 Ada 3.768 Bencana, 2020 Waspadai Potensi Gempa, Tsunami & Vulkanologi
BACA LAGI: Banjir Bandang Labura: 20 Rumah Hancur, 1 Keluarga Masih Hilang
Demikian informasi dan keterangan Pers diperoleh www.MartabeSumut.com dari Kapusdatinkom BNPB, Agus Wibowo, Kamis malam (2/1/2020). Menurut Agus, korban meninggal terbanyak berada di Kabupaten Bogor sebanyak 11 orang. Kemudian Jakarta Timur 7 orang, Kota Bekasi 3 orang, Kota Depok 3 orang, Jakarta Pusat 1 orang, Jakarta Barat 1 orang, Kabupaten Bekasi 1 orang, Kota Bogor 1 orang dan Kota Tangerang 1 orang. Sedang dari penyebabnya, ungkap Agus, 17 orang meninggal karena terseret arus banjir, 5 orang tertimbun longsor, 5 orang tersengat listrik serta 3 orang hipotermia.
BACA LAGI: Negara Hadir Saat Bencana Menimpa Warga
Sementara Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan, bahwa hujan deras masih akan berlangsung sampai tanggal 10 Januari 2020. Sedangkan Kepala BNPB Doni Monardo mengimbau warga yang rumahnya terendam cukup dalam dan masih bertahan di rumah, segera dievakuasi ke tempat yang aman. “Jika kondisi banjir sudah surut, maka boleh kembali ke rumah msing-masing. Utamakan keselamatan jiwa terlebih dahulu dibanding harta,” tegas Doni. (MS/DEKS)