Warga Etnis Batak Pantas Jadikan 2 Buku Sebagai Referensi, Buku Thomson Hutasoit Soal Kepemimpinan Kultur Batak Toba & Parsinabung

Bagikan Berita :

Dua buku berjudul Kepemimpinan ditinjau dari kultur budaya Batak Toba dan Parsinabung muncul ke permukaan. Kedua buku merupakan karya tulis Drs Thomson Hutasoit (58). Buku Kepemimpinan ditinjau dari kultur budaya Batak Toba diterbitkan 28 Maret 2014 sedangkan buku berjudul Parsinabung diluncurkan Thomson pada 26 Juli 2015.

Kepada www.MartabeSumut.com, Selasa kemarin di Medan, Thomson mengungkapkan, buku Kepemimpinan ditinjau dari kultur budaya Batak Toba memiliki 154 halaman. Kehadiran buku disebutnya bertujuan memberi sumbang saran wawasan, pemikiran, gagasan, pengetahuan serta meluruskan berbagai kekeliruan yang cenderung mengabaikan nilai-nilai luhur kearifan kultur budaya dalam model kepemimpinan. “Banyak yang menganggap nilai-nilai tradisi leluhur selalu ketinggalan zaman alias dipandang kolot atau kuno,” heran Thomson.

Alat Perenungan

Sejatinya, lanjut Thomson lagi, kehadiran buku berjudul Kepemimpinan ditinjau dari kultur budaya Batak Toba semata-mata alat perenungan panjang, bahwa sebenarnya penilaian kolot atau kuno terhadap tradisi kepemimpinan leluhur adalah sikap keliru suatu bangsa khususnya etnis Batak Toba. Menurut Thomson, nenek moyang suku Batak Toba memiliki model kepemimpinan berbasis kearifan budaya. Hal itu terbukti melalui kemampuan membimbing serta mengarahkan seorang pemimpin agar sesuai dan selaras dengan kultur budayanya. “Buku ini ingin menyadarkan rakyat Indonesia terutama suku Batak Toba agar menghargai nilai-nilai kearifan kultur budaya yang tumbuh berkembang ditengah-tengah masyarakat dan bangsa. Selanjutnya mendorong upaya-upaya dalam kerangka menggali nilai luhur kepemimpinan budaya Batak Toba sebagai bagian tidak terpisahkan dari kekayaan bangsa Indonesia,” ingatnya.

Sementara buku berjudul Parsinabung dengan jumlah halaman 202 disebut Thomson menggunakan bahasa Batak Toba. Dalam bahasa Indonesia, kata Thomson, parsinabung bermakna juru bicara, pimpinan lalulintas percakapan hingga pihak yang dituakan mengatur mekanisme demokrasi setiap percakapan adat dalam suku Batak Toba. Bagi Thomson, buku Parsinabung berisi muatan tentang pentingnya peran parhata/raja hata (juru bicara adat) saat acara ritual adat Batak Toba seperti mangungkal, papunguhon/pahimpuhon, padimundimunhon, mangulahon, ulaon adat budaya dan Batak Toba. “Semoga ke-2 buku tersebut bisa bermanfaat bagi bangsa, negara, daerah dan pihak-pihak membutuhkan khususnya warga etnis Batak Toba,” tutup Thomson, seraya berpromosi, warga etnis Batak rugi bila tidak membaca ke-2 buku sebab harga buku relatif murah Rp. 100.000 (belum ongkos kirim) dan bisa dibeli dengan menghubungi redaksi www.MartabeSumut.com. (MS/BUD)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here