Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. (Courtesy BNPB)
www.MartabeSumut.com, Jakarta
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat dijadwalkan melantik mantan Danjen Kopasus Letjend Doni Monardo jadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggantikan Willem Rampangilei, Rabu (2/1/2019) pukul 09.00 WIB di Istana Negara. Undangan pelantikan telah menyebar di sosial media namun pada Selasa malam (1/1/2019) muncul penundaan karena Presiden punya agenda lain.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, kepada www.MartabeSumut.com, Selasa sore (1/1/2019), membenarkan rencana tersebut. Kendati menyatakan kurang tahu persis siapa nama pengganti Kepala BNPB Willem Rampangilei, namun Sutopo tidak mengingkari beredarnya jadwal pelantikan Kepala BNPB yang baru. Tapi pada Selasa (1/1/2019) pukul 22.27 WIB, Sutopo kembali mengirimkan pesan WhatsApp terkait penundaan pelantikan Kepala BNPB berdasarkan informasi Bagian Undangan Biro Protokol Setpres. “Jabatan kepala BNPB adalah setingkat menteri sehingga pemberhentian dan pengangkatan Kepala BNPB adalah kewenangan Presiden,” kata Sutopo melalui saluran pesan WhatsApp. Dia menegaskan, Kepala BNPB langsung bertanggungjawab kepada Presiden. Fungsi BNPB sangat strategis karena BNPB memiliki fungsi koordinasi, komando dan pelaksana dalam penanggulangan bencana. Baik saat tahap pra-bencana, tanggap darurat hingga pasca-bencana. Hal itu disebut Sutopo diatur dalam UU No 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana dan PP No 21/2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. “Tidak mudah mengemban tugas sebagai kepala BNPB. Sebab bencana itu multi disiplin, multi sektor dan kompleks. Apalagi Indonesia berada di daerah ring of fire, daerah tropis, kepulauan serta sebagai laboratorium bencana,” terangnya.
Bencana = Keniscayaan
Bagi Sutopo, bencana merupakan keniscayaan. Sesuatu yang pasti terjadi dalam waktu yang tidak terduga. Rata-rata, ungkapnya lagi, hampir 2.500 kejadian bencana terjadi setiap tahun di Indonesia. Apalagi, budaya sadar bencana dan tingkat kesiapsiagaan masyarakat dan Pemda masih rendah. “Jutaan masyarakat Indonesia tinggal di daerah rawan bencana dengan kemampuan mitigasi yang masih minim. Makanya perlu dukungan semua pihak termasuk unsur pemerintah pusat, Pemda, masyarakat serta dunia usaha,” ingatnya. Siapapun yang menjadi Kepala BNPB kelak, imbuh Sutopo, semua pihak harus mendukung. Termasuk keluarga besar BNPB dan BPBD se-Indonesia siap menyambut dan mendukung Kepala BNPB yang baru. Sutopo pun mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi Kepala BNPB yang lama. Diakuinya, banyak capaian dan prestasi ditorehkan BNPB selama kepemimpinan Willem Rampangilei. Tentu saja, ucap Sutopo, prestasi tersebut bisa dilanjutkan dan dikembangkan. Sebab banyak tugas yang harus diselesaikan Kepala BNPB yang baru seperti relokasi/penanganan pengungsi erupsi Gunung Sinabung, rehabilitasi/rekonstruksi pasca-gempa di NTB-Sulawesi Tengah, penanganan darurat dan pasca-bencana tsunami Selat Sunda, meningkatkan mitigasi bencana/pengurangan risiko bencana dan lain sebagainya. “Jadi bukan darurat saja tapi juga pra-bencana dan pasca-bencana. Semoga kedepan bencana dapat diatasi lebih baik. Masyarakat kita harap makin tangguh menghadapi bencana,” ujarnya.
Perlu diketahui, saat ini Letjend Doni Monardo menjabat Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional. Doni pernah pula menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi dan Panglima Komando Daerah Militer XVI/ Pattimura. Lulusan Akademi Militer tahun 1995 itu sempat menjabat Komandan Pasukan Pengamanan Presiden era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (MS/DEKS)