Hentikan Perampasan Tanah Kaum Tani dan Adat

Bagikan Berita :

v

MartabeSumut, Medan

Memperingati Hari Tani Nasional ke-53 tahun 2013, rakyat Indonesia sangat membutuhkan ketegasan dan konsistensi sikap pemerintah dalam menjalankan Reforma Agraria Sejati sesuai UU No 5 tahun 1960. Kemudian menghentikan perampasan/monopoli tanah kaum petani dan masyarakat adat serta mengharamkan aksi kriminalisasi dalam menyelesaikan konflik agraria.

Permintaan tersebut dibacakan sedikitnya 20 orang demonstran yang tergabung dalam Indonesian People Alliance Sumatera Utara (IPA Sumut), Selasa siang (24/9/2013) di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU). Pantauan MartabeSumut, massa yang berunjukrasa di depan pagar DPRDSU berorasi secara bergantian sejak pukul 11.55 WIB. Mereka memajang spanduk dan karton-karton berisi kata-kata kecaman terhadap kebijakan pemerintah yang diindikasikan merampas tanah rakyat maupun lahan milik masyarakat adat di penjuru Sumut dan Indonesia. “Hentikan perampasan tanah milik kaum tani dan masyarakat adat di Sumut. DPRDSU harus mengeluarkan peraturan yang mendukung rakyat dalam setiap konflik agraria,” cetus Koordinator Aksi Halim Sembiring.

Amanah UUPA No 5 tahun 1960

Tak sampai di situ, demonstran juga menyerukan Gubsu dan Presiden RI agar menjalankan amanah UU Pokok Agraria (UUPA) No 5 tahun 1960 secara konsekwen. “Kembalikan tanah rakyat, jangan rampas apalagi monopoli. Hentikan keterlibatan aparat keamanan dalam setiap konflik agraria di Indoenesia,” teriaknya. Masih berdasarkan pengamatan MartabeSumut, usai berorasi, massa berdiri membelakangi gedung Dewan sembari bernyanyi-nyanyi menghadap Jalan Imam Bonjol. Beberapa selebaran dibagi-bagikan kepada pengendara yang melintas di jalan raya. Sekira pukul 12.30 WIB Humas DPRDSU datang ke lokasi aksi sambil menyampaikan rencana 3 anggota DPRDSU yang bersedia menerima aspirasi. Namun demonstran justru menolak kehadiran wakil rakyat sambil terus berdiri membaca selebaran aspirasi dan sesekali duduk bersama di pinggir jalan. Sekira pukul 13.30 WIB, pengunjukrasa akhirnya membubakan diri secara teratur. (MS/BUD)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here