www.MartabeSumut.com, Medan
Pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur telah wafat sejak 10 tahun silam atau persisnya 30 Desember 2009. Namun 1 yang tak bisa dilupakan, Gus Dur menitipkan legacy (warisan) luar biasa menjaga keutuhan NKRI khususnya menanamkan cinta dan hehormatan buat warga tanah Papua bahkan Aceh. Itulah sebabnya, DPC PKB Kota Medan khusuk mengenang Gus Dur melalui acara Yasinan serta Tahlil Haul Ke-10 Maha Guru PKB KH Abdurrahman Wahid, Sabtu malam (14/9/2019) di Sekretariat DPC PKB Kota Medan Jalan Panglima Denai Medan.
Baca juga: Halal Bihalal Idul Fitri 1440 H, PKB Medan Syukuri Indonesia Damai Pasca-Pemilu & Putusan MK
Penjelasan tersebut disampaikan Ketua DPC PKB Kota Medan Hamdan Simbolon, SH, kepada www.MartabeSumut.com, Minggu siang (15/9/2019). Berbicara melalui saluran telepon, Hamdan menginformasikan, acara doa bersama dan membaca ayat suci Alquran memperingati Haul (hari wafatnya) KH Abdul Rahman Wahid atau Gus Dur berjalan lancar tadi malam serta penuh keharuan. Pasalnya, terang Hamdan lagi, semasa hidupnya Gus Dur berhasil menunjukkan kasih terhadap sesama dan semua warga negara Indonesia. Sehingga goncangan apapun yang terjadi NKRI masih bisa utuh sampai sekarang. “Maha Guru PKB dan bapak bangsa Indonesia Gus Dur sudah meninggalkan legacy luar biasa hebat. Yaitu cinta dan kehormatan bagi NKRI, termasuk rakyat di tanah Papua dan Aceh,” tegas Hamdan.
Baca juga: PKB Raih 59 Kursi DPR RI, Hamdan Simbolon Siap Kompetisi Walikota Medan 2020-2025
Baca juga: Pasca-Pilpres Digugat ke MK, Ketua DPC PKB Medan Ajak Berbagai Pihak Hentikan Narasi Hasutan
Haul Gus Dur jadi Tradisi PKB
Politisi muda yang mendaftarkan diri ke PDIP Kota Medan sebagai Calon Wakil Walikota Medan pada Sabtu malam (14/9/2019), itu melanjutkan, menggelar Haul Gus Dur adalah satu tradisi PKB yang dilaksanakan setiap bulan Muharram. Sebab Alm Gus Dur Wafat pada 14 Muharram. Hamdan menjelaskan, tatkala Haul digelar, hadir sejumlah pengurus DPC PKB Medan, Dewan Syuro, Banom PKB, Aswaja Perempuan Bangsa, Gemasaba serta Garda Bangsa. Menurut Ketua LSM Kirab Sumut ini, kegiatan Haul Gus Dur menjadi momentum strategis rutin yang patut direfleksikan secara internal oleh keluarga besar PKB. “Alhmarhum Gus Dur wafat pada 14 Muharram. Melalui Haul kami ingin mendoakan Gus Dur selalu mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” cetusnya. Hamdan percaya, Gus Dur salah satu ulama besar, bapak bangsa, figur pemersatu kepluralan dan tokoh nasional yang memiliki banyak pengikut. Makanya, imbuh Wakil Bendahara DPD KNPI Sumut tersebut, PKB Kota Medan dan PKB se-Tanah Air pasti selalu mengenang jasa-jasa Gus Dur, untuk selanjutnya mengaktualisasikan peran positif masing-masing dalam bingkai NKRI. Bagi Hamdan Simbolon, suri tauladan Gus Dur semasa hidupnya patut dicontoh oleh generasi muda Indonesia. Ketua DKC Garda Bangsa Kota Medan ini pun mengajak seluruh elemen rakyat Indonesia mendoakan Gus Dur. “Pesan Bung Karno, “Jas Merah”. Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Sekarang PKB Kota Medan menyerukan “Jas Hijau”. Jangan sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama. Legacy Gus Dur harus kita pertahankan demi keutuhan NKRI,” tutup Hamdan Simbolon diplomatis. (MS/BUD)