www.MartabeSumut.com, Medan
Selain sistem penjatahan area, sulitnya air PDAM Tirtanadi Sumut mengalir ke rumah-rumah warga di beberapa wilayah Kota Medan disebut-sebut akibat pipa-pipa distribusi air banyak tersumbat dimakan karat. Padahal, masa pakai pipa-pipa saluran air ke rumah-rumah warga tentu saja punya limit kekuatan. Memerlukan maintenance (perawatan) berkala bahkan pergantian material sesuai waktu pemakaian. Termasuk jaringan saluran dalam di rumah-rumah warga yang seyogianya diganti kurun pemakaian bertahun-tahun. Penyebab lain tersendatnya air diduga karena mesin-mesin pompa (pump) milik PDAM Tirtanadi Sumut sering rusak.
BACA LAGI: Setelah Diberitakan MartabeSumut, Air Tirtanadi Lancar di Kawasan Jalan Pelajar Ujung
Warga Jalan Pelopor Kelurahan Teladan Timur Kec Medan Kota, Huta Siahaan (51) menilai, keluarganya telah menjadi pelanggan PDAM Tirtanadi Sumut sekira 30 tahun. Namun sampai sekarang, ungkap Huta, jaringan saluran air di rumahnya tidak pernah di-maintenance apalagi diganti oleh pihak PDAM Tirtanadi Sumut. Dia meyakini, bukan mustahil pasokan air sering tersendat atau padam lantaran mesin pompa Tirtanadi rusak, pipa distribusi air ke rumah warga berkarat dan jaringan di dalam rumah warga telah keropos dimakan usia. Artinya, timpal Huta lagi, sebelum kerusakan terjadi, PDAM Tirtanadi Sumut patut membuat regulasi khusus supaya ada kewajiban maintenance rutin pada pipa distribusi dan jaringan dalam di rumah-rumah warga.
BACA LAGI: Tiga Bulan Air Tirtanadi Sulit, Warga Jalan Pelajar Menjerit
“Kita manusia aja bisa keropos, apalagi mesin, pipa dan jaringan yang ada di dalam tanah. Tolonglah mereka (Tirtanadi Sumut) berikan public service buat customer (pelanggan). Jangan bisnis aja dipikirkan. Buat dong regulasi maintenance terhadap pipa distribusi khususnya jaringan internal rumah-rumah warga. Jangan sifatnya insidentil aja ketika terjadi kerusakan. Janganlah menindas pelanggan terus,” ingat Huta kepada www.MartabeSumut.com, Sabtu siang (9/5/2020). Dengan adanya regulasi maintenance, Huta percaya pelanggan merasa dipedulikan dan manajemen PDAM Tirtanadi Sumut menunjukkan kewajiban menjalankan tugas-tugas pemeliharaan. “Tolonglah perusahaan daerah itu profesional dikit. Wujudkan kebijakan perawatan sebelum terjadi kerusakan. Janganlah manajemen PDAM Tirtanadi Sumut selalu terkesan ingin “memeras” dan mau untung doang. Hentikan menindas pelanggan,” geram Huta.
Semua Mesin Pompa Berfungsi
Pada Sabtu (9/5/2020) pukul 13.00 WIB, www.MartabeSumut.com mendatangi lokasi Reservoir Booster Pump PDAM Tirtanadi Sumut di Jalan Garu I Ujung Medan. Petugas operator, Ridho (33) yang bertugas di sana, diberitahukan beberapa masalah seputar sulitnya air mengalir ke rumah warga. Diantaranya: kondisi pipa distribusi dan jaringan dalam milik warga yang kerap rusak dimakan karat. Begitu pula persoalan mesin pompa air yang diduga masyarakat rusak namun tidak diperbaiki sehingga mengakibatkan air sulit mengalir ke rumah warga.
Petugas yang 5 bulan menjadi operator Reservoir Booster Pump PDAM Tirtanadi Sumut di Jalan Garu I Ujung Medan itu tampak enggan berkomentar banyak. “Saya sudah 7 tahun kerja di Tirtanadi Sumut dan 5 bulan operator pengoperasian mesin pompa. Ada 5 pump (mesin pompa) di Reservoir Booster Jalan Garu I ini. Semua mesin di sini berfungsi baik kok Pak. Selebihnya bapak bicara ke pimpinan saya ya,” ucap Ridho, sembari memberikan no Hp Kadiv Transmisi dan Jaringan PDAM Tirtanadi Sumut, Muhri Fepri Iswanto. Selang 30 menit kemudian, www.MartabeSumut.com menghubungi ponsel Kadiv Transmisi dan Jaringan PDAM Tirtanadi Sumut, Muhri. Sayangnya Muhri tidak mengangkat telepon walau sudah dihubungi 3 kali. Yang terdengar cuma nada panggil saja. Pesan konfirmasi melalui saluran WhatsApp yang dikirimkan pun tidak dibalas Muhri.
BACA LAGI: Gratiskan Air Pelanggan ! Covid-19 Rontokkan Ekonomi, DPRDSU Sindir Empati Tirtanadi
Tidak ada Regulasi, Rusak Diperbaiki
Terpisah, www.MartabeSumut.com kembali mengkonfirmasi Kepala Sekretaris Perusahaan PDAM Tirtanadi Sumut Humarkar Ritonga, Sabtu (9/5/2020) pukul 13.52 WIB. Ketika disampaikan fakta pipa distribusi air sempat rusak dan berkarat di Jalan Pelajar Ujung sehingga warga kesulitan mendapat air selama 3 bulan lalu, Ritonga menyatakan tidak ada regulasi PDAM Tirtanadi Sumut untuk melakukan maintenance secara berkala. Tapi jika pipa distribusi dan mesin pompa rusak, dia memastikan jadi tanggungjawab Tirtanadi memperbaiki. Menurut pejabat PDAM Tirtanadi Sumut yang membawahi bidang Humas, hukum dan kerjasama ini, tatkala muncul informasi publik tentang pipa distribusi air rusak, maka pihaknya berkewajiban menyelesaikan masalah.
BACA LAGI: Reses DPRDSU 10-17 Mei, Fahrizal E Nasution: Lawan Corona, Door to Door tanpa Pengumpulan Massa
Sementara jaringan di dalam rumah warga juga tidak memiliki regulasi untuk di-maintenance secara rutin. “Ketika ada kerusakan pada jaringan dalam milik masyarakat, ya petugas kami akan datang memperbaiki bila diberitahukan,” kata Ritonga. Kenapa tidak ada regulasi maintenance berkala setiap 5, 10 atau 15 tahun, bukankah pipa distribusi dan jaringan air di rumah warga bisa saja keropos atau berkarat dimakan usia ? Ritonga menjelaskan, sampai saat ini begitulah sistem manajemen PDAM Tirtanadi Sumut.
“Kalo pipa distribusi air yang rusak, kita tanggung biaya perbaikannya. Sedangkan biaya perbaikan kerusakan jaringan internal di rumah warga merupakan tanggungjawab pelanggan. Tidak ada regulasi kita soal maintenance. Terjadi kerusakan, segera laporkan. Kami perbaiki dengan biaya masyarakat pemilik rumah,” tutup Ritonga. (MS/BUD/Belduwin)