www.MartabeSumut.com, Kisaran
Maksud hati mau belanja ke pasar, tapi hati Latifah Hanum Br Harahap (55) malah gusar. Bukan apa-apa, ibu rumah tangga warga Desa Tanjung Sari Kecamatan Tinggi Raja Kabupaten Asahan, itu dijambret orang tak dikenal saat berkendara di ruas jalan protokol yang menghubungkan Kecamatan Kota Kisaran Barat – Kecamatan Pulau Bandring, persisnya depan SMKN 2 Kisaran, Sabtu (2/3/2019) sekira pukul 12.30 WIB. Akibatnya, Hanum kehilangan uang tunai Rp. 7 juta dan 2 ATM berisi uang Rp. 40 juta.
Suasana sempat gaduh dan mendadak histeris tatkala Hanum jatuh dari motornya di perempatan Jalan Ir Sutami Kisaran tepatnya di Komplek Perumahan DPRD Asahan Kelurahan Sidodadi Kecamatan Kota Kisaran Barat. Usut punya usut, ternyata Hanum berusaha mengejar jambret yang melarikan diri. Menurut Hanum, persitiwa bermula tatkala dirinya mengendarai sepeda motor jenis Yamaha Mio Soul GT bernomor polisi BK 5087 VBM. Hanum berencana menuju Kota Kisaran untuk belanja. Sesampai di Jalan Protokol yang menghubungkan Kecamatan Kota Kisaran Barat – Kecamatan Pulau Bandring, persisnya di depan SMKN 2 Kisaran, Hanum dipepet orang tak dikenal menaiki sepeda motor jenis Vixion warna merah. Hanum pun dipaksa menyerahkan tas yang terletak di jok depan motor jenis matic tersebut. Sadar jadi korban jambret, sambil berteriak-teriak minta tolong, Hanum mengejar pelaku namun naas jatuh dan terjungkir dari badan jalan. Beruntung korban diselamatkan warga dan pengendara yang sedang melintas. Hanum mengungkapkan, di dalam tas yang dijambret terdapat uang tunai Rp. 7 juta, 2 kartu ATM BRI dan Mandiri berisi total saldo sekira Rp. 40 juta serta surat-surat kendaraan. “Tolong saya Pak, uang saya dijambret sama laki-laki pakai kaos hitam. Dia naik kereta Vixion warna merah. Dalam tas saya ada 2 ATM isinya Rp. 40 juta dan uang tunai Rp. 7 juta,” ucap Hanum terisak-isak kepada sejumlah wartawan, Sabtu (2/3/2019) sekira pukul 12.30 WIB. Tak lama berselang, sekira pukul 13.00 WIB, datanglah anak perempuan Hanum. Seketika itu pula putrinya bersama warga berupaya menenangkan kegusaran Hanum yang terus meraung-raung sedih. Selanjutnya atas saran warga, korban ditemani anaknya berangkat ke Polsek Kisaran Kota. Hanum juga disarankan memblokir 2 kartu ATM pada 2 manajemen Bank yang berbeda.
Korban Lapor Polisi
Kapolsek Kota Kisaran Iptu Eddy Siswoyo, saat dikonfirmasi www.MartabeSumut.com,
Sabtu (2/3/2019) sekira pukul 18.20 WIB, membenarkan korban datang
bersama anaknya yang mengaku menjadi korban penjambretan. Eddy
menjelaskan, korban belum sempat membuat pengaduan resmi karena lebih
memilih mendatangi kantor Bank guna meminta pemblokiran kartu ATM
miliknya. “Iya benar, ada wanita separo baya bersama anak perempuannya
datang kemari. Namun saat diterima dan dilayani, korban mendadak mohon
izin pergi ke Bank lantaran ingin melakukan pemblokiran kartu ATM
miliknya,” terang Eddy melalui saluran telepon. ()