Jelang Lebaran, Polda Sumut Maping 41 Jalan Rusak, 81 Titik Macet & 74 Rawan Lakalantas

Bagikan Berita :

www.MartabeSumut.com, Medan

Mendekati Idul Fitri 1440 H, Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama para pihak terkait, Senin sore (27/5/2019) di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan. Tujuannya untuk melihat kesiapan moda transportasi angkutan, tarif tiket, kondisi jalan hingga keamanan/kenyamanan masyarakat luas.

Pengamatan www.MartabeSumut.com di lokasi, RDP dihadiri kalangan legislator Komisi D DPRDSU seperti Fahrizal E Nasution, SH, Leonard Samosir, Jubel Tambunan, Donald Lumban Batu, Aripay Tambunan dan Sutrisno Pangaribuan. Sementara pihak eksternal tampak Wadir Lantas Polda Sumut AKBP K Ritonga, Kadishub Sumut Ir Abdul Haris Lubis, MSi, pejabat PT Angkasa Pura II, PT Otoritas Bandara Wilayah I Medan, PT Pelni, PT KAI serta perwakilan pengelola maskapai penerbangan.

Polda Sumut Lakukan Maping

Dalam pertemuan tersebut, Wadir Lantas Polda Sumut AKBP K Ritonga mengatakan, pihaknya memulai Operasi Ketupat Tobasa sejak 29 Mei – 10 Juni 2019. Operasi bermaksud melakukan maping dan pemetaan terhadap jalan rusak, titik kemacetan, rawan kecelakaan lalulintas (Lakalantas), rawan longsor hingga berbagai situasi yang rentan terjadi di Sumut pasca-Idul Fitri. “Kami maping jalan rusak sebanyak 41 lokasi. Terdapat di Binjai (3 lokasi), Medan (3 lokasi), Tanah Karo (3 lokasi), Padang Sidimpuan (1 lokasi), Belawan (5 lokasi), Labuhan Batu (3 lokasi), Tapsel (1 lokasi) dan Madina (22 lokasi),” ungkap Ritonga. Sementara kawasan rawan kemacetan disebutnya 81 lokasi. Meliputi: Langkat (2 lokasi), Belawan (5 lokasi), Medan (17 lokasi), Binjai (2 lokasi), Tobasa (2 lokasi), Padang Sidimpuan (3 lokasi), Sibolga (2 lokasi), Batubara (2 lokasi), Nias (3 lokasi), Dairi (2 lokasi), Simalungun (1 lokasi), Tanah Karo (5 lokasi), Asahan (3 lokasi), Deli Serdang (2 lokasi), Sergai (3 lokasi), Tebing Tinggi (1 lokasi), Pakpak Bharat (91 lokasi), Tanjung Balai (2 lokasi), Siantar (3 lokasi), Madina (15 lokasi), Labuhan Batu (5 lokasi) dan Taput (1 lokasi).

Ritonga melanjutkan, untuk kategori rawan Lakalantas mencapi 74 lokasi. Diantaranya: Langkat (5 lokasi), Belawan (3 lokasi), Medan (6 lokasi), Binjai (2 lokasi), Tobasa (2 lokasi), Padang Sidimpuan (2 lokasi), Tapteng (3 lokasi), Batubara (7 lokasi), Nias (11 lokasi), Dairi (1 lokasi), Simalungun (3 lokasi), Tanah Karo (7 lokasi), Asahan (2 lokasi), Deli Serdang (2 lokasi), Sergai (4 lokasi), Tebing Tinggi (3 lokasi), Pakpak Bharat (3 lokasi), Tanjung Balai (2 lokasi), Siantar (2 lokasi), Madina (2 lokasi), Labuhan Batu (3 lokasi) dan Taput (1 lokasi). Masih menurut Ritonga, lokasi rawan perlintasan kereta api sebanyak 23 titik, daerah rawan pelanggaran Lalulintas 91 lokasi dan pengamanan pada 2.199 mesjid berkapasitas 400 – 1.000 jemaah saat solat Idul Fitri. “Pos pengaman kita 100 unit dan sebanyak 41 pos pelayanan. Kesiapan personel Polda Sumut 538 orang, 7.222 Satgas wilayah serta gabungan instansi mencapai 2.088 petugas. Kami juga maping pusat perbelanjaan, mall, plaza dan pasar ramai pengunjung. Lokasi SPBU di ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) sebanyak 212 titik. Termasuk maping bandara, pelabuhan, stasiun KA, terminal bus dan lokasi mobilisasi arus penumpang,” terangnya.

Awas 54 Titik Rawan Longsor

Khusus daerah rawan longsor di penjuru Provinsi Sumut, Ritonga menginformasikan sedikitnya 54 titik patut diwaspadai pemudik maupun masyarakat luas. Yaitu: Tanah Karo (4 lokasi), Humbahas (7 lokasi), Dairi (3 lokasi), Samosir (1 lokasi), Tobasa (2 lokasi), Pakpak Bharat (6 lokasi), Padang Sidimpuan (1 lokasi) Tapteng (3 lokasi), Medan (2 lokasi), Nias (5 lokasi), Madina (10 lokasi), Sergai (1 lokasi), Asahan (1 lokasi), Simalungun (1 lokasi), Taput (3 lokasi) dan Tapsel (4 lokasi). “Kami buat pos-pos pengamanan yang dikoordinir Polres setempat. Aparat Polri hanya pengamanan kelancaran lalulintas,” tutup Ritonga. (MS/BUD)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here