Insiden Wiranto, Ebenejer Sitorus Imbau Polri Usut Tuntas & Tangkap Penyebar Hoax Setingan

Anggota DPRD Sumut dari Partai Hanura Ebenejer Sitorus, SE, saat dikonfirmasi di gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan. (Foto Dok: www.MartabeSumut.com)
Bagikan Berita :

www.MartabeSumut.com, Medan

Politisi Partai Hanura Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Ebenejer Sitorus, SE, geram. Kesal mengetahui penyerangan terhadap mantan Ketua DPP Partai Hanura yang juga Menko Polhukam RI, Wiranto, Kamis (10/10/2019) sekira pukul 11.50 WIB di Pandeglang Provinsi Banten. Kekesalan Eben kian memuncak tatkala viral vidio dan kalimat-kalimat di Media Sosial yang menyatakan peristiwa tersebut setingan bahkan rekayasa. Eben pun meminta aparat Polri mengusut tuntas pelaku penyerangan Wiranto sampai ke akar-akarnya. Termasuk menangkap siapa saja pembuat dan penyebar hoax karena ikut menebar kebencian atau menuduh peristiwa penyerangan Wiranto sebatas setingan/rekayasa.

Baca juga: Wiranto Diserang, Ketua PKPI Sumut Ingatkan Paham Radikal & Teror Gentayangan di Indonesia

Baca juga: Amankan Demo di DPRDSU tapi Parkir Kendaraan Pribadi Jangan Seenaknya Dong, Ebenejer Sitorus Ingatkan Polisi Penegak Aturan

Kepada www.MartabeSumut.com, Jumat siang (11/10/2019), Eben menganalisis, aksi 2 pelaku yang menyerang Wiranto selaku pejabat negara di Banten merupakan pelanggaran hukum serius yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Selain melibatkan aktor intelektual, jaringan teroris bahkan kelompok radikal, Eben menganggapnya sebagai gerakan berbahaya yang mengganggu stabilitas keutuhan NKRI. “Polisi wajib mencari tahu informasi detail dari 2 pelaku yang ditangkap. Kembangkan dan usut tuntas sampai ke jaringan terkecil bahkan aktor intelektualnya,” tegas Eben melalui saluran telepon. Anggota DPRD Sumut periode 2014-2019 dan menjabat lagi masa bakti 2019-2024, itu menilai, ketika Kepala BIN Budi Gunawan telah mengkonfirmasi bahwa pelaku Abu Rara terdeteksi masih bagian dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi, maka sulit diingkari kalau gerakan teroris dan paham radikal benar-benar nyata tumbuh subur secara diam-diam di Indonesia. Eben berharap, rakyat Indonesia tidak mudah dipengaruhi ajaran sesat yang mengatasnamakan agama apapun. “Kita khawatir masyarakat terjebak akibat doktrin sesat mengatasnamakan agama. Deteksi dini aparat intelijen TNI, Polri, BIN dan BAIS perlu diperkuat. Segera tumpas kelompok teroris yang menyusupi kehidupan rakyat. Jangan dibiarkan, sangat berbahaya. Semua warga negara harus ikut berperan mempererat kewaspadaan nasional,” ingat Eben, sembari menyatakan setuju protokoler pengamanan pejabat negara semakin dimaksimalkan.

Baca juga: Ada Gerakan Chaos Jelang Pelantikan Presiden ? PDIP, Gerindra & LSM di Sumut Imbau TNI/Polri Tindak Tegas Aksi Diluar Konstitusi

Baca juga: Pasca-Pemilu 2019, Ebenejer Sitorus Dukung Aparat Tindak Tegas Pelaku Hoax, Hate Speech & Makar

Tangkap Penyebar Hoax Setingan

Menyinggung viralnya vidio dan kalimat-kalimat di media sosial yang menuding peristiwa penyerangan Wiranto adalah setingan atau rekayasa, Eben balik mempertanyakan motif serta tujuan pihak-pihak tertentu membuat bahkan menyebarkan pemutarbalikan fakta. Bagi dia, polisi perlu menelusuri apakah sudah ada fakta sehingga muncul pihak yang berani membuat, menyebar dan menuduh penyerangan Wiranto sebagai peristiwa rekayasa. “Bagaimana bila tuduhan itu sebatas hoax dan sengaja dibuat untuk menambah gaduh ? Gimana bila peristiwa itu benar terjadi ? Gimana kalau keluarga mereka yang ditusuk pisau dan disebut setingan,” ujar Eben.

Baca juga: Pengesahan P-APBD Sumut 2019 & R-APBD Sumut 2020 Gagal, Ebenejer Sitorus: Kinerja Pemprovsu Ganggu Suasana Psikologis DPRDSU

Oleh sebab itu, Legislator asal Dapil Sumut V Kab Asahan, Kota Tanjungbalai dan Kab Batubara ini meminta aparat kepolisian segera bertindak tegas. Menangkap para pembuat/penyebar hoax yang bermaksud menebar kebencian atau menciptakan penyesatan publik. “Proses sesuai hukum berlaku. Kalau gak punya bukti menuduh, jangan seenaknya ikut-ikutan menebar hoax. Coba bayangkan jika tuduhannya salah. Bagaimana perasaan mereka bila keluarganya yang dilukai lalu ada yang bilang rekayasa,” sesal Eben tak habis pikir. (MS/BUD)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here