www.MartabeSumut.com, Medan
Puluhan orang berbendera Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Kota Medan mendatangi gedung Dewan Perwakikan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) di Jalan Imam Bonjol Medan, Kamis (26/9/2019) pukul 12.30 WIB. Selain menolak RUU Pertanahan yang sedang dibahas DPR RI dengan pemerintah pusat, GMNI Medan juga memprotes sikap represif aparat kepolisian pasca-aksi berujung bentrok yang terjadi di gedung DPRDSU pada Selasa (24/9/2019), kemarin.
Pantauan www.MartabeSumut.com, demonstran yang tiba langsung berkumpul di depan pintu pagar masuk DPRDSU. Mereka memajang spanduk sambil berorasi bergantian. “Kami protes sikap represif polisi yang datang ke Sekretariat GMNI di Jalan Kejaksaan Medan pasca-demo rusuh ke DPRDSU. Masak kami baik-baik sedang rapat di Sekretariat ikut diamankan. Kami juga menolak RUU Pertanahan 2019. RUU itu tidak berpihak pada rakyat dan berbau neoliberalisme. Dampak RUU itu bisa membuat rakyat punya cangkul tapi tak punya tanah,” teriak seorang pengunjukrasa dalam orasinya.
Baca juga: Demo ke DPRDSU Mahasiswa Medan itu Anarkis: Kaca Gedung Dewan Pecah-pecah
Baca juga: Ini 55 Nama yang Diamankan Polisi Pasca-Aksi Anarkis Mahasiswa di DPRDSU
Di lokasi aksi, www.MartabeSumut.com mengkonfirmasi Ketua Cabang GMNI Medan Samuel Guru Singa (23). Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU Medan ini mengatakan, setidaknya ada 70 orang anggota GMNI Medan yang unjukrasa ke DPRDSU. Tujuannya, kata Samuel, menyampaikan aspirasi atas tindakan represif aparat polisi saat menangani massa yang demo di DPRDSU pada Selasa 24 September 2019. “Saat itu kami sedang diskusi di Sekretariat GMNI Medan Jalan Kejaksaan. Tiba-tiba ada tembakan gas air mata masuk. Lalu beberap polisi dan Intel berdatangan. Menuduh kami bagian dari aksi. Teman kami inisial SS sempat ditangkap dan dibawa keluar dari sekretariat. Selama 1 jam SS diinterogasi di sekitar sekretariat barulah dikembalikan,” terang Samuel, yang dibenarkan rekannya Ridwan Saragih (mahasiswa Fak Hukum UISU) serta Salomo P Simarmata (mahasiswa Fak Pertanian USU).
Baca juga: Dua Gelombang Aksi ke DPRDSU: Tolak RUU Pertanahan & Dukung Revisi UU KPK
Baca juga: Massa ke DPRDSU, Serukan Pencopotan Plt Kadis Pendidikan Batubara Ilyas Sitorus
Samuel menegaskan, aparat kepolisian yang represif dan gegabah sebaiknya segera mengklarifikasi bahkan meminta maaf. “Kami sayangkan dan sesalkan cara-cara polisi yang tidak persuasif. Kami memprotes keras pola-pola aparat kepolisian yang intervensi dan intimidasi. Tolong diklarifikasi. Jika merasa salah, ya minta maaf-lah. Inilah yang mau kami sampaikan ke DPRDSU sekaligus penolakan RUU Pertanahan,” tutup Samuel. Masih pengamatan www.MartabeSumut.com, pukul 12.55 WIB demonstran ditemui anggota DPRDSU Rudy Hermanto dan Meryl Rouli Saragih dari Fraksi PDIP. Kedua legislator pun berjanji akan meneruskan aspirasi GMNI kepada pimpinan DPRDSU. Puas menyampaikan aspirasi, massa GMNI Medan membubarkan diri teratur pukul 13.45 WIB. Arus lalulintas di Jalan Imam Bonjol depan gedung Dewan mengalami pelambatan akibat aksi tersebut. (MS/BUD)