Frans SRH Siahaan, SSTP, MSP, Kepala Kelurahan Padang Bulan: Gigih Merangsang Kepekaan Sosial

Bagikan Berita :

Kendati Frans Seno Ranto Halomoan Siahaan, SSTP, MSP (33) masih tergolong belia, toh kedewasaan berfikir dan bersikap bisa digolongkan ‘wah’ dalam keseharian. Sebagai Kepala Kelurahan Padang Bulan di Kecamatan Medan Baru, kegigihan Frans merangsang kepekaan sosial dimulai dengan komunikasi intens bersama komponen masyarakat. 

Selain itu Frans juga pantas dikategorikan pribadi ramah nan familiar. Buktinya, pertemuan dengan Jurnalis MartabeSumut Budiman Pardede Kamis sore, (1/3/2012), itu berlangsung tanpa belitan birokrasi namun bernuansa akrab. Ya, Frans sengaja meluangkan waktu disela-sela kesibukannya menerima beberapa masyarakat dan tamu-tamu kelurahan. “Selamat siang, silahkan masuk,” sapa Frans mengawali percakapan. 

Jujur saja, ada rasa kagum tatkala mengamati sosok elegan Frans pada siang sekira pukul 14.00 WIB. Balutan baju dinas warna hijau yang dikenakan mengentalkan sosok kesederhanaan dan kerendahan hati. Nah, diiringi sambutan akrab yang tidak dibuat-buat, alumnus STPDN tahun 2003 tersebut mulai menuturkan aktivitas yang digelutinya selaku PNS. “Apalah mau saya ceritakan, beginilah keseharian saya. Melayani masyarakat di Kelurahan dan mencoba peduli persoalan sosial kemasyarakatan,” urainya.

Merangsang Kepekaan Sosial

Buah pernikahan V Siahaan dan R br Tambunan ini menjelaskan, sebagai orang yang dipercaya Pemerintah dan Pemko Medan memimpin Kelurahan Padang Bulan sejak 1 tahun lalu, dirinya kerap berusaha membingkai komunikasi terhadap berbagai pihak. Pola itu disebutnya bertujuan menggagas kepekaan sosial dan sikap peduli akan kondisi kekinian di lingkungan sekitar. Artinya, imbuh anak ke-4 dari 5 bersaudara ini, pertemuan yang dilakukan umumnya berujung pada hal-hal positif untuk selanjutnya diwujudkan dalam bentuk nyata. “Sekecil apapun status sosial seseorang, saya percaya ada hal-hal yang tidak kita ketahui. Makanya saya suka sharing dan tidak apriori tapi merajut hubungan baik. Secara tidak langsung dapat merangsang munculnya ide-ide atau masukan,” beber pegawai berpangkat Penata tersebut.

Ajak Warga Berdiskusi

Frans mencontohkan, beberapa waktu lalu pernah mendisain diskusi dengan beberapa tokoh masyarakat Padang Bulan. Dari diskusi itu Frans mengaku berhasil memotivasi masyarakat untuk menunjukkan kiprah positif di tengah-tengah warga semisal menjaga kebersihan atau mempercantik ruas-ruas jalan. “Akhirnya disepakati melakukan aksi sosial melalui kegiatan gotong royong, mencat bahu jalan, membuat hiasan serta menambah penghijauan bunga/tanaman. Cukup memuaskan. Areal jalan di kawasan Padang Bulan mulai terlihat indah,” singkap suami dari Febrianti Aritonang, SE, Ak, MSi itu.

Menurut Frans, merangsang kepekaan sosial orang lain bukanlah pekerjaan sulit. Semata-mata hanya didasari kepedulian diri menyisihkan waktu memikirkan keadaan orang-orang sekitar. Jika sudah ada kemauan memikirkan orang lain, aku Frans lagi, niscaya lahir jalan keluar untuk rencana-rencana baik. “Pasti rencana baik didukung banyak pihak. Selanjutnya tinggal mengajak pihak-pihak tertentu berkomunikasi,” akunya.

Jebolan Magister Studi Pembangunan (MSP) USU tahun 2007 ini yakin, selain berkewajiban mengayomi masalah-masalah sosial kemasyarakatan, kapasitas struktural dan fungsional sebagai pemerintah memunculkan panggilan hati memberikan rangsangan kepada semua komponen masyarakat. Sekecil apapun andil positif diberikan, Frans memastikan berguna bagi diri, keluarga, lingkungan bahkan daerah. “Mari kita mulai merangsang hal-hal kecil dengan tujuan besar,” imbau Lurah yang pernah menjadi Sekretaris di Kelurahan Petisah Tengah selama 6 tahun.

Pendidikan & Karir

Dilahirkan di Medan pada 22 November 1979, Frans termasuk tipikal putra daerah yang sedari kecil tak pernah main-main menuntut ilmu. Pendidikan formal SD dilalui di ST Antonius I Medan dan selesai tahun 1992. Jenjang SMP lulus dari ST Thomas I Medan pada tahun 1995. Kemudian berhasil pula menamatkan studi dari bangku SMAN 1 Medan tahun 1998. Frans tidak berhenti. Tahun itu juga dia melanjutkan studi ke Universitas Sumatera Utara (USU) namun hanya bertahan selama 1 tahun. Pasalnya, pria yang tergolong murah senyum itu mendapat peruntungan baru. Frans mendapat kabar kalau dirinya lolos seleksi dan diterima belajar di STPDN sejak tahun 1999. “Ya akhirnya saya memilih STPDN. Setelah tamat STPDN saya langsung mengikuti Diklat PIM IV dan berbagai pelatihan administrasi kepegawaian,” terang Lurah berpostur 176 Cm dan berat 68 Kg.

Frans menguraikan, dirinya memulai debut CPNS sejak tahun 1999. Meraih kepangkatan Pengatur Muda Golongan II/a pada tahun 2001 dan Penata Muda Golongan III/a tahun 2003. Sebelum memimpin di Kelurahan Padang Bulan, Frans sempat 2 tahun memimpin Kelurahan Sekip Kecamatan Medan Petisah. “Saya mengawali karir PNS sebagai Sekretaris Kelurahan Petisah Tengah dari tahun 2003. Kiprah menjadi abdi masyarakat memiliki tantangan tersendiri. Saya selalu senang urusan-urusan sosial dan bertekad memberikan yang terbaik buat warga/daerah,” tutup pria, yang juga dosen ISTP Medan diakhir perbincangan. (Budiman Pardede/Foto: MartabeSumut/IKLAN PROFILE PARIWARA)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here