www.MartabeSumut.com, Tobasa
Anggota DPRD Sumut periode 2014-2019 Firman Sitorus, SE, secara resmi mengambil formulir pendaftaran Bakal Calon (Balon) Bupati Kab. Tobasa, Rabu siang (25/9/2019) di kantor DPC Partai NasDem. Firman Sitorus datang bersama timnya Rudolf Sitorus, Silalahi dan Marpaung. Kehadiran Firman disambut oleh pengurus DPC Partai NasDem Tobasa Robinson Sibarani.
Baca juga: Reses DPRDSU ke Deli Serdang, Firman Sitorus Serap Aspirasi Pemekaran Desa
Kepada www.MartabeSumut.com, Sabtu siang (28/9/2019), Firman menjelaskan, pada Minggu 22 September 2019 telah pula mendaftarkan diri sebagai Balon Bupati Tobasa ke DPD PDIP Provinsi Sumut. “Jadi kemarin saya daftar ke PDIP Sumut. Lalu ke Partai NasDem. Kita mau ikut memajukan Kab Tobasa,” tegas Firman Sitorus melalui saluran telepon, dari Kab Tobasa.
Baca juga: Jelang Pilkada Asahan, Ketua Demokrat Sebut Syamsul Qodri Marpaung Tepat Pimpin “Rambate Rata Raya”
Mantan anggota DPRD Sumut Firman Sitorus, SE saat diskusi dengan pengurus Partai NasDem Tobasa di kantor DPC Partai NasDem Kab Tobasa, Rabu siang (25/9/2019). (Foto: Ist/www.MartabeSumut.com)
Persamaan Pendidikan & Kesehatan Rakyat Tobasa
Firman melanjutkan, semangat berkompetisi dalam Pilkada Kab Tobasa tahun 2020 semata-mata didasari niat untuk memajukan pendidikan dan kesehatan rakyat Kab Tobasa. Dia mengungkapkan, kelahiran visi memajukan pendidikan dan kesehatan berorientasi pada target persamaan hak warga di Kab Tobasa. Menurut dia, rakyat tidak boleh didiskriminasi terkait 2 kebutuhan dasar itu kendati status sosial dan perekonomian masyarakat berbeda-beda. Artinya, timpal Firman lagi, kedudukan setiap warga Tobasa wajib sama tinggi dan sama rendah dalam pelayanan atau memperoleh hak untuk sekolah maupun kesehatan. “Inilah visi yang ingin saya hadirkan di Kab Tobasa. Bangunan sekolah dan pendidikan tinggi wajib tersedia, tenaga pengajar mumpuni, fasilitas belajar mencukupi bahkan kita ciptakan kegiatan ekstra siswa didik semisal les bahasa asing. Termasuk penguatan dan penerapan bidang kejuruan. Jangan lagi ada anak bangsa di Kab Tobasa yang tidak sekolah lantaran orangtuanya kurang mampu,” tegas Firman.
Menyinggung urusan kesehatan, Firman mematok pilar pemberian pelayanan kesehatan maksimal terhadap rakyat Tobasa. Wajib dilayani oleh seluruh lembaga dan institusi medis yang beroperasi. Mulai dari rumah sakit, puskesmas, dokter praktik, klinik hingga praktik mantri/bidan/perawat. Dia menyebut, setiap lembaga kesehatan milik pribadi, organisasi, swasta bahkan pemerintah akan disinkronkan terintegrasi dalam melayani pasien kurang mampu secara gratis. Begitu pula pemenuhan perlengkapan, fasilitas kesehatan hingga tenaga medis di Tobasa. “Nah, inilah konsepsi saya memimpin Tobasa kedepan. Kalo prosedur BPJS Kesehatan kan masih banyak birokrasi dan memakai iuran. Kelak saya alokasikan anggaran daerah menanggulangi tanpa birokrasi yang menyulitkan masyarakat. Sedih kita mendengar pameo sindiran “orang miskin tidak boleh sakit”. Rakyat berhak berobat dan patut dilayani jika sakit. Itu komitmen kami,” yakin Firman, seraya memastikan, persamaan hak dalam memperoleh pelayanan pendidikan dan kesehatan merupakan kunci kemajuan bangsa. (MS/BUD)