www.MartabeSumut.com, Medan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) dari
Fraksi Partai (FP) Demokrat H Arfan Maksum Nasution geram. Mengecam
Ketua FP-Demokrat DPRDSU Hj Meilizar Latif lantaran dianggap memonopoli
jabatan-jabatan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRDSU. Saking kesalnya,
Arfan akan menjumpai Plt Ketua Partai Demokrat Sumut dan mengusulkan
pencopotan Meilizar Latif selaku Ketua FP-Demokrat DPRDSU.
Pantauan www.MartabeSumut.com
saat Sidang Paripurna DPRDSU beragenda Penyampaian Penjelasan Laporan
Keterangan PertanggungJawaban (LKPJ) Gubsu Akhir TA 2018, Senin siang
(1/4/2019) di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan, awalnya secara
mendadak Arfan mendatangi meja Meilizar Latif dengan bahasa tubuh yang
kurang senang. Arfan terlihat marah dan menyampaikan beberapa kalimat.
Sementara Meilizar Latif tampak terkejut namun cuma diam dan tersenyum.
Peristiwa kurang sedap dipandang ratusan mata itu berlangsung sekira 2-3
menit di ruang Paripurna. Usai Paripurna, Arfan tetap menampilkan sikap
kurang puas. Penasaran dengan situasi tersebut, www.MartabeSumut.com
bersama sejumlah awak media menemui Arfan di ruang Komisi D DPRDSU.
Arfan pun blak-blakan mengaku kecewa dengan kepemimpinan Meilizar Latif
di FP-Demokrat DPRDSU. “Saat Paripurna memang saya datangi dia. Saya
minta dia jangan memonopoli jabatan di AKD DPRDSU. Saya ingatkan supaya
diberi kesempatan sama terhadap 13 anggota FP-Demokrat DPRDSU. Dia
terkejut dan cuma senyum aja,” ungkap Arfan.
Temui Plt Ketua Demokrat Sumut
Dalam
waktu dekat, imbuh Arfan lagi, dirinya akan menemui Plt Ketua DPD
Partai Demokrat Sumut Drs Herri Zulkarnain Hutajulu, MSi dan jajaran
fungsionaris DPD Partai Demokrat Sumut. Tujuannya menyampaikan informasi
seputar kinerja Meilizar Latif yang kerap memonopoli jabatan bersama 3
anggota FP-Demokat DPRDSU. Setelah itu, Afran merencanakan mengeluarkan
mosi tidak percaya terhadap Meilizar Latif dengan menggalang kekuatan
belasan anggota FP-Demokrat DPRDSU. “Termasuk 87 anggota DPRDSU dari
partai lain supaya mendukung pencopotan Meilizar Latif,” tegasnya.
Tatkala dikejar www.MartabeSumut.com siapa nama 3 anggota Dewan
FP-Demokrat yang memonopoli jabatan AKD DPRDSU, Arfan tampak tersenyum
kecut. “Tidak etis sih menyebutnya. Tapi gak apa-apalah, saya sebut saja
ya ibu Meilizar Latif sendiri dan Muhri Fauzi Hafiz. Makanya saya imbau
DPD Partai Demokrat Sumut mencopot Meilizar Latif dari Ketua
FP-Demokrat DPRDSU,” cetus Arfan dengan nada tinggi.
Lalu, apakah tidak ada rapat internal FP-Demokrat DPRDSU sebelum memutuskan seseorang menjabat di AKD DPRDSU ? Kali ini wajah Arfan tampak serius. Sembari memperbaiki cara duduk, Arfan memastikan realitas tersebut wajib dibereskan cepat oleh Partai Demokrat Sumut. Bagi dia, kerap kali kerja FP-Demokrat DPRDSU terkesan tertutup bahkan kurang transparan mengutus anggota FP-Demokrat pada setiap jabatan AKD DPRDSU khususnya Pansus LKPJ Gubsu Akhir TA 2018. “Muhri Fauzi Hafiz itu kan sudah Ketua Komisi A DPRDSU ? Kenapa diberi lagi jabatan anggota Pansus LKPJ Gubsu ? Sementara sebagian besar anggota FP-Demokrat DPRDSU ada yang belum memiliki jabatan. Keputusan itu tidak dirapatkan melainkan monopoli sepihak Meilizar Latif bersama 2 kroninya,” sesal Arfan tak habis pikir. Tuntas mewawancarai Arfan Maksum Nasuton, selanjutnya www.MartabeSumut.com menemui Ketua FP-Demokrat DPRDSU Meilizar Latif di ruang FP-Demokrat DPRDSU. Sayang sekali, kendati sempat bicara sekira 10 Menit dan banyak menyampaikan bantahan atas tudingan Arfan, namun Meilizar Latif menolak untuk dituliskan. Berulangkali www.MartabeSumut.com mendesak agar ada keseimbangan pendapat, toh Meilizar tetap tidak setuju. “Gak usah ditulis keterangan saya. Saya no comment sajalah,” tepis Meilizar, dengan aura wajah yang memaksakan diri tersenyum. (MS/BUD)