www.MartabeSumut.com, Tanah Karo
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke rumah hunian tetap pengungsi Sinabung yang berada di kawasan Siosar Kabupaten Karo, Sabtu (14/10/2017). Selain melihat langsung masyarakat pengungsi yang ada di area relokasi, Presiden Jokowi juga berdialog dengan masyarakat. Di kawasan relokasi tahap pertama bermukim 370 KK asal Desa Bekerah, Simacem dan Sukameriah.
“Relokasi untuk 1.873 KK kita harapkan selesai tersebar di 14 hamparan pada akhir tahun ini. Sisanya kurang lebih 1.080 KK akan kita selesaikan tahun depan karena sudah ada penetapan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutahan (LHK) mengenai lokasi yang akan digunakan,” tegas Presiden. Presiden juga melihat lahan pertanian dan berdialog dengan warga. “Kita tadi baru saja melihat lokasi pengungsi yang sudah selesai 370 rumah, juga diberikan lahan untuk pertaniannya. Tadi saya tanya juga apakah sudah bisa berproduksi, dijawab sudah, nanam apa? Nanam kentang. Artinya ini sudah 370 sudah beres,” ucap Presiden. Sementara itu, Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan, relokasi bagi pengungsi dilakukan dalam 3 tahap. Tahap pertama telah rampung untuk 170 KK di Siosar. Selanjutnya tahap kedua untuk 1.682 KK dan tambahan 181 KK dilakukan relokasi mandiri pada 14 hamparan lahan yang ditargetkan selesai pada akhir 2017. Tahap ketiga akan menampung 1.098 KK yang diperkirakan tuntas pada 2018. “Relokasi lahan pemukinan digunakan sebagai lahan pertanian. Masing-masing kepala keluarga menerima setengah hektare lahan,” ujar Willem Rampangilei.
Relokasi Tahap Ketiga
Relokasi tahap ketiga pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung adalah warga dari Desa Mardinding, Desa Sukanalu, Desa Sigarang-Garang dan Dusun Lau Kawar yang rencananya ditempatkan di kawasan Desa Siosar Kecamatan Merek. Kunjungan Presiden Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BNPN Willem Rampangilei, Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi dan Bupati Karo.
Untuk diketahui, penanganan pengungsi erupsi Gunung Sinabung memang kompleks. Gunungnya meletus terus sejak 2013 sampai sekarang. Belum ada tanda-tanda letusan akan berakhir. Tidak dapat pula diprediksikan kapan letusan berhenti. Sebelumnya Gunung Sinabung tidak pernah meletus selama 1.200 tahun. Namun tahun 2010 tiba-tiba meletus freatik hingga tahun 2011. Sempat berhenti sesaat, kemudian tahun 2013 meletus terus menerus hingga kini. BNPB berupaya memberikan bantuan bagi masyarakat yang terdampak erupsi. Total bantuan dana yang telah disalurkan BNPB untuk penanganan letusan Gunung Sinabung sejak 2013 hingga September 2017 sebesar Rp 589,1 Miliar. Dana tersebut diperuntukkan bagi penanganan darurat, rehabilitasi serta rekonstruksi. (MS/DEKS)