Harkitnas 2019, Iskandar Sakty Batubara Ajak Indonesia Merefleksi & Tidak Khianati Negara

Bagikan Berita :

www.MartabeSumut.com, Medan

Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei 2019 merupakan momentum strategis bagi semua elemen masyarakat Indonesia dan para pemangku kepentingan negara yang memiliki tanggungjawab. Momentum itu patut disikapi dengan merefleksi diri dan institusi dalam menjalankan tugas serta fungsi masing-masing. Harkitnas tidak boleh dipandang sebatas upacara seremonial peringatan namun membuktikan semangat perubahan (kebangkitan) tumbuh dari lingkungan terkecil dengan tidak berkhianat kepada negara.

Imbauan tersebut disampaikan Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) HM Iskandar Sakty Batubara, SE, MSP, kepada www.MartabeSumut.com, Minggu malam (19/5/2019) melalui saluran telepon. Politisi PAN ini mengatakan, jangan lagi ada aparat, pejabat dan unsur pemerintah berkhianat kepada rakyat. Tapi mulai memberi manfaat memajukan Indonesia. “Macam mana Indonesia mau bangkit bila paham kebangsaan tidak solid dijalankan aparat, pejabat dan masyarakat,” sindir Iskandar bertanya. Pria yang akrab disapa “Coki” itu pun meminta seluruh pemimpin pusat dari Presiden sampai Kepala Lingkungan di daerah agar terus menguatkan nasionalisme ke-Indonesia-an yang utuh, adil dan demokratis. Pemimpin dimintanya tampil jadi contoh di depan tanpa pola-pola lama yang suka dilayani. Sementara masyarakat ikut andil memberi kontribusi kreatif dalam berbagai aktivitas positif. Coki mengakui, sebagian aparat/pejabat telah jadi contoh namun sebagian besar lagi belum fokus melayani rakyat. Sebab masih banyak yang pamrih dengan tugas sehingga terjebak imbalan grativikasi bahkan bangga korupsi berjemaah. “Itulah model pengkhianatan aparat/pejabat yang mencederai rasa nasionalisme kebangkitan bangsa. Sedangkan masyarakat yang berkhianat adalah pelaku tindak kriminal semisal penyalahgunaan Narkoba,” tegas Coki blak-blakan.

Tonggak Kebangkitan Nasional

Legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut VII Kab Tapsel, Kota Padang Sidempuan, Kab Madina, Kab Palas dan Kab Paluta ini memastikan, tonggak Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908 dan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 perlu tetap diwujudnyatakan kepada generasi penerus, warga negara hingga para pemimpin pusat/daerah. Hal itu diyakininya urgen karena menyangkut amanat pendiri negara. Ada tidaknya Kebangkitan Nasional di Indonesia sekarang, Iskandar mengajak warga negara, pemimpin dan pejabat untuk berkaca pada diri sendiri. Apakah benar telah melakukan tupoksi masing-masing atau sekadar sosok pahlawan kesiangan yang berkhianat terhadap cita-cita luhur pendiri bangsa. “Persoalan kita sekarang, mau gak perubahan dilakukan dari hati atau cuma lips service belaka ? Satnya kita semua menguatkan kebinekaan bangsa. Hentikan jadi pengkhianat negara dengan melakukan perilaku korup. Mari bermanfaat buat rakyat dan menolak dipecah-belah,” imbau Coki dengan nada tinggi.

Tumbuhkan Persatuan & Kesatuan

Bagaimana kondisi bangsa yang mulai retak pasca-Pemilu 17 April 2019 ? Coki tampak terdiam sejenak. Bagi dia, momentum Harkitnas 2019 patut diaktualisasikan melalui peran rakyat dan pemerintah untuk menumbuhkan persatuan/kesatuan nasional. Apapun gesekan akibat Pemilu 2019, Coki berharap Indonesia bisa keluar dari kemelut dengan cara-cara bijak.  Semua sengketa Pemilu disarankannya diselesaikan secara konstitusional sehingga keutuhan NKRI terus terjaga. “Rasa nasionalisme jangan sekadar di bibir namun memperlihatkan bukti. Bangkit itu totalitas untuk maju, bukan mundur apalagi jalan di tempat. Jadi kalau kita bilang Kebangkitan Nasional, ya rakyat maupun pemerintah seyogianya sama-sama tegak berdiri membuktikan progress atas masalah yang timbul. Terutama akselerasi kesejahteraan warga negara, kemajuan daerah dan keutuhan bangsa,” ujarnya. Coki menyimpulkan, kiprah dan bukti kepemimpinan pemerintah pusat/daerah sangat ditunggu rakyat dalam memperbaiki berbagai ketimpangan dan kesenjangan sosial. Bila semua itu sudah dilakukan, Coki percaya rakyat di penjuru Tanah Air akan merasakan Kebangkitan Nasional yang sesungguhnya. “Coba saja pemerintah memulai dengan program peningkatan sektor-sektor kebutuhan publik. Pasti rakyat mendukung penuh sebab ikut menikmati arti Kebangkitan Nasional secara nyata,” tutup Coki diplomatis. (MS/BUD)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here