www.MartabeSumut.com, Medan
Memperingati perjalanan era reformasi kurun 21 tahun, ratusan orang berunjukrasa ke gedung DPRD Sumut di Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa siang (21/5/2019). Massa menuntut pemerintah Indonesia segera mengevaluasi sistem Pemilu 2019.
Pantauan www.MartabeSumut.com, demonstran datang dengan
bendera Satuan Aksi Mahasiswa Sumatera Utara (Samsu). Mereka menilai
sistem Pemilu Indonesia sangat membingungkan dan bahkan berdampak pada
banyaknya petugas KPPS yang meninggal dunia. “Mengingat kondisi bangsa
saat ini, sudah sepatutnya kita (mahasiswa) melanjutkan perjuangan
demokrasi untuk mewujudkan cita cita reformasi. Sehingga tercipta sistem
negara yang sesuai amanat kemerdekaan,” cetus Rifi, salah satu
koordinator aksi. Mahasiswa juga meminta evaluasi sistem Pemilu dan
menuntaskan permasalahan meninggalnya ratusan anggota KPPS dalam tatkala
menjalankan tugas pada 17 April 2019. “Kita meminta pengusutan tuntas
terkait meninggalnya petugas KPPS di Indonesia,” imbaunya.
Dilokasi,
mahasiswa juga menggelar aksi teatrikal yang menceritakan meninggalnya
petugas KPPS pasca-Pemilu 2019. Masih pengamatan www.MartabeSumut.com,
tampak beberapa adegan ditampilkan demonstran. Mulai dari petugas
melakukan perhitungan suara di TPS, kemudian petugas KPPS sakit, lalu
meninggal dan akhirnya mayatnya diangkat. Mahasiswa juga membawa keranda
mayat terbuat dari kayu dan membakar ban. Namun, sekira 1 jam mahasiswa
melakukan aksi dan orasi, tak satupun anggota DPRD Sumut menerima
aspirasi mereka. Mahasiswa pun memutuskan menyegel pintu gerbang DPRD
Sumut. (MS/REZA)