www.MartabeSumut.com, Medan
Mudahnya warga negara asing (WNA) masuk dan keluar Indonesia mengakibatkan rendahnya wibawa negara di mata dunia. Apalagi, WNA sangat tahu kalau banyak aparat penegak hukum, aparat pemerintah dan khususnya petugas Imigrasi Indonesia, suka disuap bahkan bermental korup. Tak heran, Indonesia pun masuk kategori lahan eksperimen subur WNA untuk keluar-masuk kapan saja mau.
Penilaian miris tersebut disampaikan Dosen Sosiologi Politik (Sospol) Fisip Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan Drs Shohibul Anshor Siregar, MSi, menyahuti konfirmasi www.MartabeSumut.com terkait maraknya pekerja asing asal Taiwan yang datang ke Indonesia akhir-akhir ini. Berbicara melalui saluran telepon, Minggu siang (23/8/2015), Shohibul memastikan, sebenarnya sah-sah saja WNA masuk bila didukung kelengkapan surat-surat sesuai maksud kedatangan. Namun ironisnya, terang Shohibul, keberadaan WNA yang tidak dilengkapi surat-surat resmi justru jumlahnya tidak kalah jumlah. Dia mencontohkan, WNA asal Afrika, Nigeria dan beberapa negara Amerika Latin yang terlibat kasus Narkoba, umumnya terindikasi memiliki Visa kunjungan wisata tapi akhirnya bertahan lama menetap di Indonesia tanpa izin. “Wibawa negara kita rendah jadinya. Mudahnya WNA masuk-keluar walau izin tak jelas membuat mereka tampil sebagai “PR” bagi penduduk dunia. Sehingga WNA semakin sangat tahu bahwa aparat hukum, aparat pemerintah dan terutama petugas Imigrasi Indonesia, selalu mudah ditangani hanya dengan suap/korup,” sindir Shohibul blak-blakan.
Izin Tinggal Expired Dibiarkan
Pada sisi lain, timpal Shohibul lebih jauh, tidak sedikit pula surat keterangan izin tinggal WNA yang telah expired(habis waktu-Red) sengaja dibiarkan demi kepentingan sesaat suap/korup. Inilah kebobrokan luar biasa Imigrasi Indonesia yang dipercayanya jadi sumber malapetaka marwah negara. “Oknum aparat dan petugas kotor tega menjual marwah negara demi uang suap/korup,” sesanya. Lalu, apa pendapat Anda soal keberadaan mantan Kapolda Bali Ronny F Sompie yang baru diangkat sebagai Dirjen Imigrasi ? Shohibul malah terdengar tertawa-tawa. Sembari menarik nafas sesaat, Shohibul menyatakan heran kenapa Ronny F Sompie tiba-tiba mundur dari institusi kepolisian dan menerima posisi baru Dirjen Imigrasi. “Saya tidak paham kenapa dia disitu. Yang saya dengar, kasus terbunuhnya Angeline di Bali menimbulkan batu sandungan dan dampak negatif padanya,” ucap Shohibul. Kendati demikian, Shohibul meletakkan harapan besar kepada Dirjen Imigrasi Depkum HAM Ronny F Sompie agar dapat meyakinkan rakyat Indonesia bahwa dirinya mampu mengangkat wibawa negara yang jatuh akibat mental suap/korup oknum Imigrasi di penjuru Tanah Air. Bagi Shohibul, Ronny F Sompie wajib memperbaiki kinerja Imigrasi supaya WNA tidak sepele apalagi pandang enteng karena menganggap mudah masuk-keluar Indonesia hingga memanipulasi izin tinggal. (MS/BUD).