www.MartabeSumut.com, Jakarta
Indonesia berduka. Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Kuasa, Minggu (7/7/2019) di Rumah Sakit St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou Tiongkok sekira pukul 02.20 waktu setempat.
Pahlawan kemanusiaan dan sang pendukung kinerja kalangan Jurnalis itu berpulang setelah sempat berjuang melawan penyakit kanker paru-paru stadium 4B yang dideritanya sejak akhir 2017. Catatan www.MartabeSumut.com, semasa hidupnya Sutopo sangat peduli dengan kinerja Jurnalis. Dia tidak pernah absen memberi dukungan melalui respon konfirmasi via telepon, media sosial bahkan pesan singkat SMS. Bahkan terkadang, Sutopo yang selalu proaktif menyikapi suatu peristiwa atau berita seputar musibah bencana di penjuru Tanah Air. Khusus di grup WhatsApp pribadi dan BNPB, Sutopo kerap melayani dan memberi informasi terhadap wartawan se-Indonesia termasuk Jurnalis www.MartabeSumut.com yang terkoneksi dalam gurp tersebut. Infomasi diterima www.MartabeSumut.com dari Rita Rosita selaku SKepala Bidang Humas BNPB, kabar duka tersebut disampaikan oleh istri Sutopo, Retno Utami Yulianingsih dari Rumah Sakit St. Stamford Modern Cancer Hospital, Guangzhou, Tiongkok, Minggu (7/7/2019). Putra dari pasangan Suharsono Harsosaputro dan Sri Roosmandari ini berpulang sekitar pukul 02.20 waktu Guangzhou atau sekitar pukul 01.20 WIB. Selain meninggalkan seorang istri, Sutopo juga meninggalkan dua orang putra, yakni; Muhammad Ivanka Rizaldy Nugroho dan Muhammad Aufa Wikantyasa Nugroho. Sesuai rencana, jenazah akan dipulangkan ke Tanah Air dan dijadwalkan tiba pada hari Minggu 7 Juli pukul 20.30 WIB di Bandara Soekarno Hatta untuk disemayamkan di rumah duka di Raffles Hill I-6 No 15 Cibubur. Kemudian jenazah akan diterbangkan ke Solo melalui Bandara Soetta pada hari Senin 8 Juli pukul 05.20 WIB untuk selanjutnya dimakamkan di tempat kelahirannya di Boyolali.
Kepala BNPB
Doni Monardo memerintahkan kepada seluruh staf untuk menyiapkan segala
sesuatunya terkait pemakaman. Doni juga meminta secara khusus agar
penerimaan jenazah sang Pahlawan Kemanusiaan itu dapat diproses dengan
pemakaman menggunakan tradisi kedinasan BNPB dan juga melibatkan unsur
BPBD Boyolali dan Jawa Tengah. “Pak Topo adalah Pahlawan Kemanusiaan
yang telah ikut membesarkan nama BNPB sejak dibentuk tahun 2008. Pak
Topo juga telah mengharumkan nama Indonesia dalam sejumlah karyanya
antara lain Penghargaan tertinggi yang diterima Pemerintah RI di Baku
Azerbaijan dari PBB di Bidang Inovasi Kebencanaan melaui “Petabencana”,
ungkap Doni.
Sutopo meninggalkan Tanah Air menuju Guangzhou,
Tiongkok untuk menjalani pengobatan sejak 15 Juni 2019 lalu. Menurut
dokter, waktu pengobatannya yang dijalani Sutopo akan memakan waktu
selama 30 hari. Akan tetap Sutopo telah dipanggil terlebih dahulu
sebelum menyelesaikan pengobatannya tersebut. Informasi terakhir, kanker
yang dideritanya telah menyebar ke otak, tulang dan beberapa organ
vital tubuh lainnya. Dalam menjalankan tugas sebagai Pahlawan
Kemanusiaan dan informan andalan BNPB, Sutopo selalu tampil dengan penuh
totalitas dalam memberikan informasi kebencanaan. Sebagai contoh ketika
Indonesia dilanda bencana bertubi-tubi pada tahun 2018 seperti
gempabumi beruntun di NTB, gempabumi disusul tsunami dan likuifaksi yang
dahsyat di Sulawesi Tengah, dan tsunami senyap di Selat Sunda. Bencana
tersebut menimbulkan banyak jatuh korban jiwa dan dampak kerugian
mencapai puluhan trilyun rupiah. Pada saat yang bersamaan sesungguhnya,
pada tahun 2018 Sutopo juga sedang berjuang untuk tetap hidup di tengah
sakit kanker paru-paru yang menggerogoti tubuhnya.
Berjuang Melawan Kanker
Selain
berjuang melawan penyakit kanker stadium 4B, ia juga tidak menyerah
melawan berbagai berita yang simpang siur dan informasi bohong alias
hoaks terkait bencana melalui media sosial yang ia kelola secara pribadi
dan tentunya melalui siaran pers bersama para awak media semasa hidup. Selama
proses pengobatan kemoterapi di Indonesia, Sutopo selalu langsung
kembali ke kantor untuk memberikan konferensi pers. Di rumah sakit ia
membuat siaran pers dan menyebarkan ke ribuan wartawan yang dikelolanya
dalam grup WhatsApp bernama Wapena dan Medkom BNPB 1-7. Sutopo juga
sering menyelenggarakan konferensi pers di kediamannya ketika bencana
terjadi pada akhir pekan. Di manapun dan kapanpun, Sutopo selalu hadir
untuk mengabarkan informasi bencana di Tanah Air. Selain pernah
melakukan wawancara dengan media di rumah, ia juga melayani awak media
di halaman rumah sakit, di mall, atau bahkan pernah di TPU Pondok Rangon
saat dirinya melayat, dan sebagainya. Media dan masyarakat selalu
menunggu penjelasan Sutopo setiap saat terjadi bencana. Banyak media dan
masyarakat yang membutuhkan informasi secepat mungkin. Apa yang
dilakukan Sutopo selama ini dengan memberikan pernyataan resmi dan
menjelaskan kejadian dan penanganan bencana menjadi wujud bahwa negara
hadir di tengah masyarakat dalam kondisi apapun.
Pria
kelahiran Boyolali, 7 Oktober 1969 itu selalu mencintai pekerjaaannya
sebagai juru bicara BNPB. Ia juga selalu bekerja dengan passion sehingga
karirnya selalu meningkat dalam waktu yang singkat. Sutopo selalu
berpesan dalam setiap kesempatan bahwa, “Kita jangan besar karena
jabatan tapi dimana pun kita ditempatkan besarkan jabatan itu”. Dedikasi
Sutopo sebagai Aparatur Sipil Negara yang berprestasi telah dibuktikan
dengan beberapa penghargaan yang ia raih sejak tahun 2012, baik untuk
individu maupun untuk unit kerja yang dipimpinnya yaitu Pusat Data
Informasi dan Humas BNPB. Meski hampir semua penghargaan itu atas nama
pribadinnya, namun bagi Sutopo semua penghargaan itu ia didedikasikan
untuk BNPB.
Beberapa penghargaan yang dicapai tahun 2018 dan 2019 adalah: Tahun 2018:
1. The First Responder Asia, dari The Straith Times, Singapura
2. The Most Inspirational Aparat Sipil Negara (ASN), dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB)
3. Communicator of the Year 2018, dari Kementerian Komunikasi dan Informasi
4. Pegawai Sipil Negara (PNS) Inspiratif Terfavorit 2018, dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB
5. Outstanding Spokeperson of the Year 2018, dari dari Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC)
6. Pejabat Tinggi Pratama Teladan, dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB)
7. Tokoh Komunikasi Kemanusiaan, dari Kementerian Komunikasi dan Informasi
8. Human Initiative Award 2018, dari PKPU
9. Tokoh Teladan Anti Hoax, dari Mafindo10. Humas Pemerintah Terbaik, dari Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas Indonesia)
11. Inspirator Terbaik Penyintas Kanker Paru, dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)
12. IAGI Award 2018, dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
13. PNS Inspiratif 2018, dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB).
Tahun 2019:
1. Obsesion Award 2019 Kategori Best Bureaucrats, dari Obsession Media Group (OMG)
2. Tokoh Perubahan Republika 2018, dari Republika
3. Public Relation Berkinerja Cemerlang, dari Majalah PR Indonesia
4. Liputan6 Awards 2019 Kategori Pengabdian Masyarakat, dari SCTV
Kini, Sang informan andalan BNPB telah berpulang. Pahlawan Kemanusiaan itu akan selalu dikenang. Selamat jalan Pak Topo. Beristirahatlah dengan tenang di Sisi-Nya. Doa kami menyertaimu. (MS/BNPB/BUD)