www.MartabeSumut.com, Medan
Bila tidak ada aral melintang, Komunitas Aksi Jurnalis Independen (KAJI) Unit DPRD Sumut merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) I pada 26 Januari 2018. Momentum strategis tersebut disikapi pengurus/anggota KAJI Unit DPRD Sumut dalam bentuk kegiatan kepedulian sosial terhadap sesama. Sasarannya kali ini adalah orangtua lanjut usia (Lansia) di Panti Jompo Harapan Jaya Titi Papan Medan Marelan, Sabtu siang (27/1/2018).
Rencana acara yang cuma hitungan 14 hari langsung disahuti Ketua KAJI Unit DPRD Sumut Budiman Pardede S.Sos. Dia pun meninjau Panti Jompo Harapan Jaya Titi Papan Marelan, Jumat sore (12/1/2018). Didampingi Sekretaris Reza Fahlefy S.I.Kom, Bendahara Sozato Gea, Ketua Tim Kerja Pelaksana Ali Nurdin serta beberapa pengurus/anggota, rombongan KAJI Unit DPRD Sumut disambut Ahok selaku pengelola Panti Jompo Harapan Jaya yang beralamat di Jalan Platina Raya Lorong 36 Titi Papan Marelan. “Kedatangan kami ke sini meminta izin pelaksanaan Bakti Sosial yang dijadwalkan Sabtu 27 Januari 2018. Kami mau syukuran HUT I KAJI Unit DPRD Sumut sekaligus berbagi kasih terhadap orangtua kami,” ucap Budiman Pardede kepada pengelola Panti Jompo, Ahok.
Dengan kerendahan hati, lanjut Budiman Pardede lagi, kiranya Ketua Yayasan berkenan mendukung dan mendoakan kegiatan KAJI Unit DPRD Sumut. Sebab, terang Budiman Pardede, anggota/pengurus merupakan wartawan yang bertugas di DPRD Sumut dan instansi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Medan bahkan Provinsi Sumut. “Maaf Pak, jangan menduga kami punya uang banyak. Kami hanya ingin berbagi kasih dengan sesama manusia tanpa pandang suku, agama, ras atau perbedaan apapun. Kalo kami bawa paket untuk orangtua Lansia, apa kira-kira yang tepat ya,” tanya pria yang sehari-hari merupakan Jurnalis Harian Metro 24 tersebut.
Bangga Kegiatan Mulia KAJI Unit DPRD Sumut
Menanggapi rencana itu, Ahok menyatakan gembira atas kehadiran pengurus KAJI Unit DPRD Sumut. Dia setuju dan merespon positif niat baik KAJI Unit DPRD Sumut. Ahok mengaku senang melihat kepedulian dan kehadiran KAJI Unit DPRD Sumut di Panti Jompo Harapan Jaya. “Kita acungi hormat terhadap siapapun yang peduli, mau membantu, mengunjungi bahkan melihat orangtua Lansia di Panti Jompo Harapan Jaya. Bila berniat iklas membawa paket, saran saya sebaiknya roti-roti yang dibungkus pelastik dan mudah dikunyah. Kemudian minyak kayu putih dan buah-buahan saja,” ucapnya. Ahok juga merasa tersanjung dan bangga dengan kegiatan mulia yang akan dilakukan KAJI Unit DPRD Sumut. “Kita harap kedepannya KAJI Unit DPRD Sumut sukses terus diberkati Tuhan. Sehingga tetap mampu melakukan perbuatan positif terhadap masyarakat,” ujarnya, sembari memastikan segera memberitahukan kepada Ketua Yayasan Panti Jompo Harapan Jaya.
Sampai saat ini, ungkap Ahok lagi, terdapat 40 orangtua Lansia yang dirawat/dijaga di Panti Jompo Harapan Jaya. Dari 40 orangtua jompo terdapat 16 orang pria dan 24 perempuan. Panti Jompo Harapan Jaya disebutnya berdiri tahun 2004. “Semua Lansia dirawat 6 suster penjaga. Kondisi fisik dan kesehatan para Lansia berbeda-beda setiap saat,” katanya. Ahok membeberkan, sebanyak 8 Lansia yang dirawat tidak normal lagi berfikir (pikun). Sebagian menderita sakit darah tinggi, diabetes, pengapuran tulang, 3 orang menderita sindrom down/idiot (2 perempuan dan 1 laki-laki) serta 24 orang kekurangan tenaga sehingga harus menggunakan kursi roda. Dalam melakukan perawatan sehari-hari, singkap Ahok lebih jauh, pengelola/pegawai kerap mengalami berbagai kesulitan. Diantaranya ketika sesama orangtua jompo saling bertengkar, sedang sakit atau mendesak dibawa ke rumah sakit. “Sewaktu mereka sakit, ya jadi polemik bagi kami. Kesulitan lain juga terjadi ketika pegawai di sini tidak tahan bekerja. Ya maklum saja, bukan mudah melayani Lansia,” aku Ahok. Lalu, bagaimana dukungan keuangan Yayasan membiayai puluhan Lansia di sini ? Menurut Ahok, semua orangtua Lansia ditopang dari ekonomi keluarga masing-masing. Namun tidak tertutup kemungkinan ada saja pihak sponsor/donateur yang jadi dermawan mengirim bantuan ke Panti Jompo Harapan Jaya. “Setiap kamar dihuni 3 orang Lansia,” tutup Ahok diakhir percakapan. (MS/RED)