www.MartabeSumut.com, Medan
Ketua FP-Hanura Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) H Rusdi Lubis, SH, MMA, miris. Sedih mengetahui lahan pekuburan Muslim di Kota Pematang Siantar sudah dalam kondisi penuh terisi. Akibatnya, selain kesulitan mengubur orang meninggal, lahan pekuburan yang penuh terisi juga selalu dipijak dan dilangkahi masyarakat tatkala berkunjung atau ziarah. Rusdi pun meminta Pemko Pematang Siantar segera mencari solusi.
Baca juga: Struktur AKD DPRDSU Diumumkan, Sekretaris Komisi A Targetkan 3 Sasaran
Kepada www.MartabeSumut.com di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Rabu siang (30/10/2019), Rusdi mengungkapkan, keresahan warga Muslim Siantar terkait masalah lahan kuburan kerap diterima. Baik secara langsung tatap muka hingga melalui saluran pesan WhatsApp dan SMS. Legislator asal Dapil Sumut X Kota Pematang Siantar dan Kab Simalungun itu menilai, pemerintah daerah patut jeli menyahuti keluhan ketersediaan lahan kuburan karena sudah menjadi kebutuhan primer semua umat beragama. “Beberapa kuburan Muslim di Siantar padat sekali dan penuh terisi. Gak tahu lagi mau dimana mengubur orang meninggal. Saking penuhnya, orang yang meninggal telah dikubur bertindih-tindih,” sesal Rusdi. Anggota Komisi A DPRDSU membidangi hukum/pemerintahan ini mencontohkan, salah satu kuburan Muslim dalam kondisi penuh terisi, bertindih-tindih dan selalu dipijaki masyarakat saat berkunjung/ziarah, terdapat di wilayah Kel Sipinggol-pinggol Kec Sitalasari. “Cukup lama dikeluhkan warga kepada saya. Mereka juga sering mengajukan permohonan ke Pemko Siantar untuk pengadaan pekuburan Muslim yang baru. Jadi ekspektasi warga Muslim Siantar sangat besar,” terang Rusdi.
Baca juga: Ketua PT Ambil Sumpah 5 Pimpinan Dewan, Ketua DPRDSU Sindir Gubsu
Baca juga: 100 Anggota DPRDSU 2019-2024 Dilantik, 37 Legislator 2014-2019 Hadir
Oleh sebab itu, Rusdi mendorong Pemko Siantar secepatnya mencari dan membangun lahan pekuburan baru. Apakah kelak membeli tanah atau memfasilitasi permintaan lahan dari perusahaan-perusahaan perkebunan yang beroperasi di Siantar. Namun bagi mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tersebut, harapan warga Muslim dan konstituennya pantas disikapi serius oleh para pemangku kepentingan di Kota Siantar. Kemudian direalisasikan supaya tidak meresahkan warga kurun waktu berkepanjangan. “Tak ada lagi area jalan melintas di kuburan yang penuh terisi. Masak warga yang ziarah harus melangkahi atau memijak kuburan orang meninggal ? Kan sangat tidak etis,” tutup Rusdi diplomatis. (MS/BUD)