www.MartabeSumut.com, Medan
Proyek pengorekan dan pembetonan parit-parit rumah warga di beberapa kawasan Kota Medan mulai dilaksanakan sejak awal Desember 2019. Sampai sekarang sebagian besar proyek telah 95 persen rampung dikerjakan. Namun saat ini terhenti dan beberapa masalah dikeluhkan warga sekitar proyek khususnya Jalan Aman 2 dan Jalan Pelopor Kel Teladan Timur Kec Medan Kota. Mulai dari jalan beraspal mulus yang berubah jadi kawasan abu sisa material pekerjaan, hingga bongkahan batu pintu kontrol parit yang dibiarkan tak beraturan teronggok di pinggir jalan. Termasuk pintu-pintu kontrol terbuat dari cor semen itu tidak dipasangkan untuk menutup lobang sehingga parit menganga terbuka dan membahayakan publik saat melintas. Banyak pula pintu kontrol parit telah selesai dicor semen namun tidak memiliki handle (gagang pemegang) besi. Anehnya lagi, dasar parit belum kunjung dicor semen alias masih dibiarkan berlandaskan tanah.
Pemenang Tender CV AUFA
Pantauan www.MartabeSumut.com sejak proyek dikerjakan awal Desember 2019 di Jalan Turi, Jalan Aman 2 dan Jalan Pelopor Kel Teladan Timur Kec Medan Kota, tidak ada plang proyek di sekitar areal pekerjaan. Upaya mencari tahu pun dilakukan www.MartabeSumut.com dengan searching di situs Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP). Dari situs itu diketahui informasi pemenang tender adalah CV AUFA beralamat di Jalan Suka Sari No 15 Komplek Chrysant Park Kel Sukamaju Kec Medan Johor Kota Medan Provinsi Sumut. Proyek yang ditenderkan bernama pembangunan drainase dan pembetonan drainase di Jalan Aman 2, Jalan Pelopor dan Jalan Turi Gang Sepakat Kel Teladan Timur Kec Medan Kota. Kategori pekerjaan konstruksi dari dana APBD Kota Medan TA 2019. Instansi pemilik proyek Pemko Medan, Satuan Kerja Proyek Dinas PU Medan, pagu anggaran proyek Rp. 2.300.000.000,00 dan Harga Perkiraan Satuan (HPS) Rp. 2.174.413.278,96. CV AUFA sendiri memiliki NPWP Nomor: 02.684.452.2-121.000. CV AUFA mengajukan penawaran tender proyek senilai Rp. 1.762.847.450,81, harga terkoreksi Rp. 1.762.847.450,81 serta hasil negosiasi Rp. 1.762.847.450,81. Tercatat di situs LKPP tersebut, lelang tender disebutkan diikuti 78 perusahaan peserta.
BACA LAGI: Tim Reses DPRDSU Dapil Sumut 2 Soroti Banjir, Jalan Rusak di Medan & Keluhan Air PDAM Tirtanadi
Masih pengamatan www.MartabeSumut.com pada 3 kawasan proyek, selain pengerjaan tidak dilengkapi plang proyek, saat pengorekan parit dikerjakan pertengahan Desember 2019, tanah galian parit dibiarkan berhari-hari teronggok bebas memenuhi ruas jalan umum. Begitu pula dasar parit yang informasinya akan dicor semen, tapi hingga kini masih beralas tanah seperti kondisi parit sebelumnya. Warga sekitar menduga, ada modus akal-akalan pemborong untuk memanipulasi proyek. Sebab sedari awal tak ada plang proyek dipajang pemborong melainkan plang “sulapan” bertulisan: “Mohon maaf jalan Anda terganggu, ada galian dainase”.
BACA LAGI: 2019 Ada 3.768 Bencana, 2020 Waspadai Potensi Gempa, Tsunami & Vulkanologi
Dikerjakan Pertengahan Desember 2019
Pantas diketahui, sejak pertengahan Desember 2019, khusus titik proyek di Jalan Aman 2 (pekerjaan sekira 100 Meter) dan Jalan Pelopor (pekerjaan sekira 300 Meter), kedua lokasi memang saling bersinggungan langsung. Proyek pada 2 titik itu mulai dikerjakan sekira pertengahan Desember 2019. Diawali pengorekan parit-parit rumah warga kedalaman sekira 1-1,2 Meter dengan lebar 1 Meter. Alat berat dipakai sebagai fasilitas pengorekan awal. Kemudian diikuti pekerja pengorek manual yang mengatur lebar serta kedalaman parit. Pekerjaan berikutnya langsung disusul pembuatan mall parit dan terakhir pengecoran atau pembetonan parit.
95 Persen Rampung, tapi Tak Ada Tanda Kelanjutan Kerja
Pada Sabtu 11 Januari 2020, sesuai pengamatan www.MartabeSumut.com, pekerjaan di Jalan Turi, Jalan Aman 2 dan Jalan Pelopor memang diperkirakan telah 95 persen tuntas. Namun anehnya, tak tampak lagi tanda-tanda penyelesaian pekerjaan yang tersisa. Beberapa hari lalu, 3 pekerja sempat terlihat berseliweran memantau atau membereskan kegiatan-kegiatan kecil di Jalan Pelopor dan Jalan Aman 2. Saat ditanyai www.MartabeSumut.com tentang urusan kerja yang belum beres, mereka selalu enteng menjawab “nanti akan diselesaikan”. Secara umum, aktivitas pekerja memang tak terlihat lagi sedari Selasa 31 Desember 2019. Kegiatan yang tersisa kasat mata hanya tinggal pembukaan mall (dari papan dan kayu), pembuatan pintu beton kontrol kendali parit-parit dan pengecoran landasan parit yang masih beralaskan tanah lumpur. Kondisi parit-parit rumah warga di Jalan Aman 2, Jalan Turi dan Jalan Pelopor pun sudah tertutup semen beton rata dengan aspal jalan.
BACA LAGI: Pemegang Kekuasaan Dipanggil Atasi Banjir Medan, DPRDSU Sarankan 5 Alat Berat Standby di Sungai
Warga Keluhkan Abu, Kontrol Parit & Dasar Parit Belum Dicor
Huta O Siahaan (50), warga Jalan Pelopor Kel Teladan Timur, tatkala dikonfirmasi www.MartabeSumut.com, Sabtu siang (11/1/2020), mengeluhkan hasil pekerjaan yang belum diselesaikan pemborong secara total. Huta merinci, pekerjaan tersisa itu meliputi finishing pembersihan jalan yang berabu/berdebu dan paku-paku akibat sisa material proyek. Kemudian pembuatan pintu kontrol parit, pemasangan pintu-pintu kontrol parit serta pengecoran dasar parit yang masih beralaskan tanah lumpur. “Entah karena anggaran belum cair, yang pasti sejak 1 Januari 2020 mereka mulai berhenti bekerja. Kita yang susah, makan abu dan debu jalan setiap hari. Dulu jalan ini aspal mulus tanpa abu. Sekarang makan abu awak. Trus, parit menganga terbuka karena tidak ditutup pintu kontrolnya. Kan berbahaya kalo orang jatuh ke parit,” geram Huta. Dia pun menunjukkan hasil pembetonan parit/cor semen yang tidak padat melainkan tampak kupak-kapik alias bolong-bolong. “Lihat itu hasil pengecoran banyak tidak padat dan berlobang-lobang. Bahkan dasar parit yang dikorek kedalaman sekira 1 Meter – 1,2 Meter dibiarkan tanah tanpa pondasi semen cor,” ungkapnya. Huta menilai, proyek pengorekan dan pembetonan parit-parit rumah warga dilakukan asal jadi, buru-buru dan tidak memikirkan kenyamanan publik. Huta mengatakan, proyek telah 2 minggu dikerjakan sejak pertengahan Desember 2019. Tapi dia menyesalkan pola pekerjaan yang buru-buru dan sekadar mengejar target sehingga hasilnya tidak maksimal bahkan kurang memuaskan warga. “Masak dasar parit dibiarkan tetap tanah ? Kapan dan bagaimana lagi cara mereka menyelesaikan? Sebab parit-parit yang dibeton telah penuh air. Patut dicurigai, ini akan jadi temuan dan manipulasi pekerjaan proyek. Kurasa akal-akalan pemborong aja. Harusnya dasar parit dicor semen, tapi kok pemborong membiarkan dasar parit tetap tanah,” sindir Huta bertanya, dengan logat Medannya.
BACA LAGI: Nah, Gitu Dong Pak Kadis ! Ada 7 SMAN/SMKN ala Zaman Batu, Arsyad Lubis ke Nias Cari Solusi
Pekerja & Mandor Mengelak Ditanya
Tatkala pengerjaan proyek sedang berlangsung pada pertengahan Desember 2019, www.MartabeSumut.com sempat bertanya kepada para pekerja tentang perusahaan pelaksana proyek. Tapi mereka bungkam dan mengalihkan kepada mandor. “Memang kami 1 perusahaan semua Bang. Mulai pekerja penggalian, pembuat mall dan pengecor parit-parit. Tanya mandor saja nama perusahaannya ya Bang,” ucap seorang pekerja. Ketika www.MartabeSumut.com menemui mandor bernama Diduk, jawaban serupa juga disampaikannya. “Waduh, saya gak tahu nama perusahaannya Bang,” tepis Diduk dengan aura terkejut. Saat disampaikan keluhan warga soal tanah galian parit yang kerap dibiarkan berhari-hari teronggok di bahu jalan dan hal itu melanggar aturan, Diduk langsung membenarkan. “Maaf Bang, segera kami angkat,” ujarnya. Kenapa plang proyek tidak ada ? Diduk terdiam mendapat pertanyaan itu dan tak bisa berkata-kata. “Kita ikut pimpinan ajalah Bang,” jawabnya. Lalu, kalo Anda bilang punya pimpinan, berarti ada nama perusahaannya dong ? Lagi-lagi Diduk tak sanggup memberi keterangan. Nah, saat dikejar apakah kelak dasar parit akan dicor semen atau dibiarkan hanya tanah seperti kondisi awal parit, Diduk memastikan semua dasar parit akan dicor semen. Menurut dia, sebagian dasar parit rumah warga sudah dicor semen. “Nanti pengecoran dasar parit lain dilakukan setelah pembukaan mall bekas pengecoran. Usai libur Tahun Baru 2020 kita lanjut kerja buka mall, melakukan pengecoran dasar parit dan finishing keseluruhan ya Bang,” tutup Diduk. Pihak CV AUFA juga belum dapat dikonfirmasi www.MartabeSumut.com terkait keluhan warga ini. (MS/DEKS/BUD)