www.MartabeSumut.com, Medan
Melihat belum rujuknya 2 kubu pasangan Capres/Cawapres usai Pemilu 17 April 2019, situasi politik Indonesia dipastikan masih tetap memanas hingga pengumuman rekapitulasi suara real count (RC) Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019. Untuk meredam situasi panas, sebaiknya masing-masing kubu mulai menunjukkan integritas seorang negarawan. Kemudian ngerem diri, berhenti saling hujat atau tidak melakukan tindakan provokatif yang dapat memecahbelah persatuan rakyat Indonesia.
Imbauan tersebut dilontarkan Dosen Sosiologi Politik Fisip Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan Drs Shohibul Anshor Siregar, MSi, kepada www.MartabeSumut.com, Rabu siang (15/5/2019). Sebagai sseorang negarawan, baik Joko Widodo (Jokowi) maupun Prabowo Subianto, Shohibul mengimbau harus berani turun tangan menginstruksikan para pendukungnya untuk bersikap tenang. “Dua-duanya harus mengerem diri dan menunjukkan integritas sebagai negarawan. Supaya orang-orang mereka mengikut. Kalau pimpinan memiliki integritas, maka yang bawah-bawah pasti patuh ucapannya,” ungkap Shohibul Anshor.
Shohibul Anshor juga berpesan kepada KPU agar berani menyampaikan hasil dengan benar dan jangan takut intervensi dari pihak manapun. Tujuannya untuk mempertahankan hasil Pemilu yang jujur, adil serta bisa diterima semua pihak. “Menangkan yang menang, kalahkan yang kalah. Jangan takut siapapun,” tegas Shohibul Anshor. (MS/PRASETIYO)
