Guru SLB Negeri Pembina Medan Serukan Kesejahteraan, Jafaruddin Harahap Imbau Pemprovsu Realisasikan

Bagikan Berita :

www.MartabeSumut.com, Medan

Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pembina Jalan Karya Ujung Medan, Turino, SPd, sedih. Pasalnya, sejak tahun 2016 tidak lagi mendapat Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) sebesar Rp. 2 juta. Padahal, guru-guru SLB disebutnya memiliki tugas yang tidak mudah dalam mendidik anak bangsa penyandang disabilitas alias berkebutuhan khusus.

BACA LAGI: Wujudkan Persamaan Hak, DPRDSU Siapkan Perda Perlindungan Penyandang Disabilitas di Sumut

Kepada www.MartabeSumut.com, Rabu siang (15/1/2020), Turino menjelaskan, selaku guru ASN, dirinya telah mengajar selama 9 tahun di SLB Negeri Pembina. Siswa di sana disebutnya berjumlah ratusan orang dengan kondisi tuna rungu (tak bisa bicara), tuna netra (tak bisa melihat), tuna grahita (lamban belajar), tuna daksa (cacat pisik) hingga penyandang autis. Turino menjelaskan, jumlah tenaga pengajar ASN mencapai 50 orang lebih dan didukung 5 tenaga guru honor. “Sangat tidak mudah mengajar siswa SLB. Kami mendidik siswa SD, SMP dan SMA. Memang kewajiban dan tugas kami,” akunya, melalui saluran telepon. Dia merinci, kelas SD dididik 1 orang guru berbanding 5 siswa. Sedangkan siswa SMP dan SMA diajari 1 guru berbanding 8 pelajar. Bagaimana kesejahteraan guru di sekolah Anda ? Turino terdiam dan terdengar menarik nafas panjang. Dia mengatakan, berapapun pendapatan, apakah kecil atau besar, mau tak mau harus dicukupkan semua. “Kalau ASN ya standard. Tapi sekarang ada penurunan,” keluhnya. Turino mengungkapkan, sejak 2016 guru ASN di SLB Negeri Pembina Medan tidak mendapat TPP lagi. Sebagai ASN golongan III, Turino mengaku memperoleh TPP senilai Rp. 2 juta. Namun sudah 3 tahun tidak memperoleh TPP lagi termasuk dana insentif apapun. “Dulu ya lumayan kali dan terasalah Pak. Kini ya dipas-paskan aja,” ucapnya lesu.

BACA LAGI: Hadapi Atlit Normal, Siswa Tuna Wicara SLB Osakali Muhammad Ilham Sabet Juara 3 Renang

Pemprovsu Diminta Peduli

Guru berpangkat pembina tingkat provinsi itu berharap, Pemprovsu mau peduli meningkatkan semangat dan kualitas guru SLB. Baik melalui pembekalan, pelatihan hingga penambahan dana kesejahteraan. Selama ini, terangnya lagi, pelatihan memang ada tapi sangat terbatas. Dilakukan hanya 2 kali dalam 1 tahun. “Mungkin karena anggaran, Pak. Sangat sedikit acara pelatihan,” ujarnya. Selanjutnya Turino memohon agar kesejahteraan guru SLB bisa dimaksimalkan Pemprovsu memasuki TA 2020. Sebab tidak sedikit Pemda di provinsi lain memberi tunjangan insentif terhadap guru-guru SLB-nya. “Sumut kenapa tidak ? Saya guru kelas SMA yang mengajar semua mata pelajaran. Semangat guru SLB mengajar dipengaruhi insentif penghasilan. Dulu saat anggota DPRD Sumut Pak Jafaruddin Harahap Reses, masalah ini pernah kami sampaikan,” singkapnya pelan.

BACA LAGI: Gaji 4.707 Guru Honor MAN & MAS di Sumut Memprihatinkan, DPRDSU Minta Kanwil Kemenag Cari Solusi

Berikan Insentif Guru SLB

Terpisah, www.MartabeSumut.com mengkonfirmasi anggota DPRD Sumut Jafaruddin Harahap, SPd, MSi, Rabu sore (15/1/2020) di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan. Politisi PPP ini mengungkapkan, konsekwensi logis yuridis formil UU Nomor 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah berimplikasi pada pengalihan tanggungjawab pengelolaan SMA, SMK dan SLB dari kab/kota ke provinsi. Realisasinya di Sumut mulai diterapkan sejak 1 Januari 2017. Jafar membenarkan, masalah kesejahteraan guru SLB Negeri Pembina Medan pernah disuarakan saat dirinya menunaikan agenda Reses beberapa waktu lalu. Oleh sebab itu, anggota Komisi E DPRD Sumut bidang Kesra dan Pendidikan tersebut mengimbau Pemprovsu segera memperhatikan dan merealisasikan jeritan hati guru-guru SLB di Sumut terkait peningkatan kesejahteraan serta pemberian insentif.

BACA LAGI: Kesal Guru SD Negeri 067254 Medan Deli Mangkir Mengajar, Orangtua Murid Demo

Bahkan Ketua Fraksi Nusantara DPRD Sumut ini meminta Pemprovsu membangun 2 gedung SLB Negeri di Kab Deli Serdang. “Kita harap Pemprovsu memberi insentif dan tunjangan penghasilan guru SLB Negeri Pembina Medan. Tolong diperjuangkan dong. Sebab aktivitas mengajar kalangan guru umum dan guru SLB sangat berbeda,” ingat Sekretaris DPW PPP Sumut tersebut. Pada sisi lain, Legislator asal Dapil Sumut III Kab Deli Serdang itu juga meminta Gubsu/Pemprovsu memperbanyak pembangun gedung SMAN dan SMKN di Kab Deli Serdang. “Di sana jumlah sekolah SMAN dan SMKN masih sangat sedikit. Tolong Pak Gubsu Edy Rahmayadi dan Kadis Pendidikan Sumut memprioritaskan untuk TA 2020,” tutup Jafaruddin Harahap. (MS/BUD)

Bagikan Berita :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here