www.MartabeSumut.com, Kisaran
Dunia gemerlap malam memang sangat menjanjikan bagi sebagian orang, terutama bagi para wanita yang memilih untuk menggeluti dunia tersebut serta menjadikannya sebagai mata pencaharian utama alias ‘profesi mulia’.
Faktor tersebut biasanya dilatarbelakangi gaya hidup hedonis dan juga ingin serta agar dapat menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman. Alasan klasik yang menjadi salah satu acuan yakni faktor ekonomi dan sempitnya lapangan pekerjaan, ditambah lagi kurangnya edukasi dan pemahaman dari instansi terkait tentang bahayanya dampak dari pergaulan bebas yang makin hari makin menemui ‘jalanan terjal’. Disamping itu kebutuhan yang mendesak juga menjadi salah satu faktor dari masalah sosial yang tak kunjung ada habisnya ini. Biasanya para penjajah cinta ini juga kebanyakan berasal dari desa/kampung yang notabenenya kurang dalam hal sumber daya manusia.
Baca juga: Kasih Karaoke Kisaran Sarang Prostitusi Terselubung ?
Pasalnya hal-hal yang bersifat instan sudah barang tentu amat sangat disenangi kaum penjajah cinta tersebut. Salah seorang mantan pekerja, sebut saja namanya Mawar (21) pemandu lagu atau biasa disebut VR (Virtual Reality) di Karaoke Kisaran menceritakan pendapatan fantastis yang diperoleh dari hasil jerih payah keringatnya itu. Wanita belia ini, mengatakan rata-rara per hari, ia bisa mendapatkan 3-5 jam (perjam Rp 80 ribu), dengan pembagian persentase pembagian sebanyak 65% : 35%. Tak sampai disitu, dirinya juga menceritakan diluar dari gaji pokok tersebut, bisa saja ia mendapatkan pria hidung belang yang baik nan dermawan yang memberinya uang tambahan jajan (tip). “Untuk VR ceweknya disitu ada sekitar 13-an orang Bang, kalikan ajalah Bg, pokoknya kalo aku pribadi bisa sampai 5-8 juta gajiku tiap bulan, itu kotorlah bg, lain lagi kalo awak ini pande menggaet laki-laki, apalagi pejabat, Bang”, ucap wanita berparas menarik ini.
Baca juga: Tiga Tersangka Pemakai Narkoba Diciduk Aparat Polres Asahan
Selain itu, jika sang VR melampaui dari target yang telah ditentukan oleh pihak manajer Kasih Karaoke yakni sebanyak 100 jam/bulan, maka ia akan mendapatkan bonus sebanyak 1 juta rupiah atau dengan kata lain ‘reward’ atas usaha dan jerih payahnya melakukan komunikasi dengan pelanggan (pintar-pintar). “wih…. bersyukur kali lah aku bg, buat apa kita sekolah tinggi-tinggi, gak ada gunanya itu. Apalagi awak ini unyu2 gimana gitu, gampanglah Bang”, sebutnya penuh percaya diri kepada www.MartabeSumut.com baru-baru ini. Menanggapi hal tersebut, salah seorang aktivis pergerakan di Asahan, A. Randi Srg menyayangkan sikap yang diterapkan oleh pihak manajemen Kasih Karaoke yang dimotori pemilik inisial YCK, warga Sei Alim Hassak, Kecamatan Sei Dadap, Asahan, Sumut.
Baca juga: Alamakjang…Ayah Bejat Nodai Putri Kandung Sendiri
“Setau Saya Kak Kasih itu baik sih orangnya, baru-baru ini juga dia itu setahu saya telah resmi bercerai dengan lelaki lajang, tapi ya gitu, gak sampai 4 bulan nikahnya, kasihan ya abng itu, pasti terpukul sekali, selain itu setahu saya juga Kak Kasih itu sudah 6 kali bolak-balik menikah, dan abng itu yang kesekian”, katanya terheran-terheran, Senin (4/10/3019) pagi. Terpisah, kru mencoba menghubungi pihak manajemen, namun pesan instan yang dikirim ke yang bersangkutan tak kunjung berbalas, diketahui kontak kru ini ternyata sudah dan telah diblokir oleh sang pemilik Kasih Karaoke tersebut. (MS/RENDI)