www.MartabeSumut.com, Medan
Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) HM Nezar Djoeli, ST, kesal. Geram dengan sikap pimpinan PT Kawasan Industri Medan (KIM) dan Kadis Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PMPPTSP) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) karena 2 kali tidak hadir Rapat Dengar Pendapat (RDP).
Kepada www.MartabeSumut.com, Rabu pagi (25/4/2018) di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Nezar menjelaskan, pimpinan PT KIM dan Kadis PMPPTSP Sumut mengabaikan undangan DPRDSU pada 20 Maret 2018 dan 24 April 2018. “Mereka terkesan arogan. Mengabaikan 2 kali undangan kami. Macam raja saja mereka di Sumut,” sesal politisi Partai NasDem, yang didampingi anggota Komisi A Philips PJ Nehe dan Rony R Situmorang, SH. Pada sisi lain, legislator membidangi hukum, pemerintahan dan perizinan ini mensinyalir, ke-2 lembaga tidak datang RDP lantaran menyembunyikan pelanggaran izin operasi beberapa perusahaan sehingga banyak sumber PAD tidak dilaporkan melalui Dinas PMPPTSP dan Badan Pengelolaan Pajak Retribusi Daerah (BPPRD/Dispenda) Provinsi Sumut.
Rony Situmorang menambahkan, kuat dugaan izin-izin perusahaan bermasalah disembunyikan oknum pejabat PT KIM. Baik berupa pajak lingkungan, Air Bawah Tanah (ABT) hingga UKL/UPL perusahaan-perusahaan di kawasan PT KIM. “Apakah pimpinan PT KIM dan Kadis PMPPTSP Sumut sengaja mengulur waktu untuk menutupi praktik kongkalikong ? Sebab sering kita dengar perusahaan yang beroperasi di PT KIM diduga tak punya perizinan lengkap,” sindir politisi Partai Demokrat tersebut blak-blakan. Sedangkan Philips PJ Nehe menegaskan, Komisi A DPRDSU akan merekomendasikan kepada Kapoldasu memanggil paksa pejabat PT KIM dan Kadis PMPPTSP Sumut. Bagi politisi PKB itu, ketidakhadiran pimpinan PT KIM dan Kadis PMPPTSP Sumut mencerminkan sikap yang tidak menghormati institusi DPRDSU. “Rencana kita memanggil lagi untuk ketiga kalinya. Bila tak datang juga, kita minta Kapoldasu panggil paksa,” cetus Nezar, Rony dan Philips dengan nada tinggi.
Tidak Terima Undangan
Terpisah, Manager PT KIM HM Aritonang mengaku baru tahu masalah ketidakhadiran PT KIM. “Waduh, itu bukan bidang saya. Ada 7 manager di PT KIM. Pak Nezar itu teman saya loh. Coba ke Pak Baringin ya,” ucap Aritonang, saat dikonfirmasi www.MartabeSumut.com, Jumat siang (27/4/2018) melalui saluran telepon. Pada hari yang sama, www.MartabeSumut.com mengkonfirmasi lagi ponsel Humas PT KIM Baringin Simanjuntak. Menurut dia, pihaknya tidak pernah menerima undangan RDP dari Komisi A DPRDSU. “Kami gak ada terima undangan. Jadi salah bila PT KIM disebut arogan apalagi dituding menutup-nutupi izin perusahaan bermasalah. Tolong diklarifikasi. Pak Nezar itu teman saya, kok malah begitu ya,” heran Baringin. (MS/BUD)