www.MartabeSumut.com, Medan
Kakanwil Agraria Tata Ruang (ATR/BPN) Provinsi Sumut Bambang Priono mengatakan, sejak awal perencanaan pembangunan proyek nasional (Pronas) bendungan Lau Simeme di Kec Biru Biru Kab Deliserdang telah diwarnai banyak masalah. Bambang tidak mengingkari, tanah masyarakat di Desa Kualadekah, Desa Rumahgreat, Desa Sarilaba Jahe, Desa Mardinding Julu dan Desa Panen yang terkena imbas proyek, itu kian dipersoalkan masyarakat setempat tatkala Kementerian Kehutanan memasukkannya dalam kawasan Hutan Produksi Tetap (HPT) sejak tahun 2014.
BACA LAGI: Horeee….Stempel Hutan Produksi Lahan Warga Terdampak Proyek Lau Simeme akan Dihapus
BACA LAGI: Soal Lau Simeme, Masyarakat 4 Kecamatan Protes Berita Acara Pembangunan Proyek
“Saya ngamuk soal Lau Simeme. Saya marah dengan pihak kehutanan,” cetus Bambang, menjawab pertanyaan salah satu legislator, dalam forum (foto) Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU), Senin pagi (2/12/2019) lalu di gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan.
BACA LAGI: Proyek Bendungan Lau Simeme: Warga Protes Lahan Masuk Hutan Produksi, Dishut Sebut akan Dikeluarkan
BACA LAGI: Masyarakat Nilai Hutan Produksi Akal-akalan, Pembangunan Bendungan Lau Simeme Rampas Tanah Warga
Bambang menilai, dokumen perencanaan proyek bendungan Lau Simeme tidak diteliti dan tidak disosialisasikan secara baik. Seharusnya, ucap Bambang, sebelum proyek nasional itu diputuskan, patut diketahui apakah kawasan proyek masuk Areal Penggunaan Lain (APL) atau kawasan hutan.
BACA LAGI: Warga Kec Biru Biru Dukung Proyek Lau Simeme, Petrus Sembiring Harap ada Ganti Rugi yang Wajar
“Saya ngamuk di Tanjung Mulia Hilir. Jadi perencanaannya memang bermasalah. Saya sesalkan dan pertanyakan pada pihak kehutanan. Apalagi lahan proyek ternyata dimasukkan Kementerian Kehutanan dalam kawasan HPT,” heran Bambang. Pantauan www.MartabeSumut.com, RDP dipimpin anggota Komisi A DPRDSU H Rusdi Lubis, SH, MMA. Untuk diketahui, Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II di Medan mulai melakukan pengerjaan konstruksi bendungan Lau Simeme pada tahun 2018. (MS/BUD)